HOME PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Senin, 20 Juli 2020

Jaga Kualitas Pendidikan, ITP Akan Gelar Pelatihan Blended Learning Buat Guru SMA/SMK Se Sumbar

Simulasi pelatihan blended learning
Simulasi pelatihan blended learning

Padang (Minangsatu) - Dalam upaya menjaga kualitas pendidikan tetap baik selama pembelajaran dalam jaringan (daring), Institut Teknologi Padang (ITP) akan menggelar pelatihan blended learning kepada guru-guru SMA/SMK se-Sumatera Barat mulai Selasa (21/7). Pelatihan tersebut langsung dilakukan oleh dosen-dosen dari ITP.

Rektor ITP Ir. Hendri Nofrianto, M.T. menyatakan kegiatan ini juga berguna untuk menghindari turunnya kualitas belajar mengajar secara daring lantaran penyampaian materi yang tidak maksimal. “Semenjak kegiatan sekolah dirumahkan, artinya semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan daring. Baik tenaga pengajar maupun siswa terkadang masih kesulitan dengan kondisi ini”, ujarnya Senin (20/7).

Lebih lanjut, agenda pelatihan akan dimulai di SMA 2 Padang dan SMA Adabiah Padang. Ini sekaligus menjadi wujud pengabdian kepada masyarakat dan penerapan tri dharma perguruan tinggi. “Kalau kita, semenjak sekolah daring ini kan beberapa sekolah mungkin belum maksimal melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah dengan internet, tentunya mungkin dengan berbagai keterbatasan juga. Nah karena itu pula kita mencoba membantu guru-guru untuk memaksimalkan sekolah daring ini dengan metode blended learning”, tambahnya.

Wakil Rektor I, Firmansyah David, Ph.D menjelaskan, blended learning sebagai metode pembelajaran yang telah diterapkan oleh ITP sejak April 2020 lalu (baca: https://itp.ac.id/artikel-392-mengenal-blended-learning-sistem-kuliah-di-itp.html) merupakan sistem belajar mengajar yang mengombinasikan e-learning dengan metode ajar pendukung seperti animasi, share screen bahan ajar, dan adanya respon atau interaksi dalam proses belajar mengajar tersebut.

Blended learning dirasa lebih efektif untuk diterapkan saat ini. Mengingat riset yang dilakukan oleh Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) untuk mengetahui implementasi kebijakan “Belajar dari Rumah” menunjukkan danya ketimpangan akses media pembelajaran yang semakin dalam antara anak-anak dari keluarga ekonomi mampu dan kurang mampu. Bahkan ditemukan juga hanya sekitar 28% responden yang menyatakan anak mereka belajar dengan menggunakan media daring baik menggunakan media konferensi belajar maupun menggunakan aplikasi belajar daring.

Tercatat semua siswa mendapatkan tugas yang harus diselesaikan, sedangkan hanya 87% siswa memperoleh manfaat dari penyampaian materi oleh guru dan 65% siswa yang mendapatkan kesempatan sesi tanya jawab antara siswa dan guru.


Wartawan : Sabrina Fadilah Az-Zahra
Editor : sc.astra

Tag :#ITP #PelatihanBlendedLearning

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com