- Minggu, 25 Oktober 2020
HUT Ke 75 PBB, Ini Harapan BKSP DPD RI

Jakarta (Minangsatu) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan 75 tahun lalu pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan tujuan untuk mencegah konflik seperti Perang Dunia II tidak terulang lagi di masa depan.
Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mengharapkan prinsip kerja sama internasional yang saling menghormati dapat terus menjadi pilar interaksi para aktor hubungan internasional.
"Kami mengucapkan dirgahayu PBB ke 75 dengan harapan agar PBB terus mempromosikan perdamaian, persahabatan antar bangsa, dan kesejahteraan untuk semua," kata Gusti Farid Hasan Aman, Ketua BKSP DPD RI, anggota DPD RI dari Provinsi Kalimantan Selatan.
PBB didirikan oleh 51 negara dan kini dianggotai 193 negara. Indonesia menjadi anggota PBB pada bulan September 1950, setelah pengakuan kedaulatan Belanda pada bulan Desember 1949.
"Multilateralisme PBB menjadi harapan terbaik dunia untuk merespon tantangan-tantangan global yang dihadapi umat manusia," kata Dr. Richard Hamonangan Pasaribu, Wakil Ketua BKSP DPD RI dari dapil Provinsi Kepulauan Riau.
Setelah Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, dunia mengalami dekolonisasi dan puluhan negara baru terbentuk, yang kemudian menjadi anggota PBB. Bertambahnya anggota maupun konflik yang belum terselesaikan membuat PBB menjadi titik inti interaksi berbagai aktor diplomasi global dan lokal.
"Pandemi COVID-19, konflik Nagorno-Karabakh, menjadi contoh perlunya dialog yang tidak hanya bisa dilakukan secara bilateral atau hanya oleh satu negara," kata Tubagus H. M. Ali Ridho Azhari, Wakil Ketua BKSP DPD RI dari dapil Provinsi Banten.
Kehadiran PBB memang tidak serta merta menghilangkan konflik berskala internasional atau berpotensi memicu konflik berkepanjangan. Namun BKSP DPD RI berkeyakinan penyelesaian berbagai konflik itu tetap bisa dilakukan dengan memperkuat multilateralisme.
"Otonomi Filipina Selatan, perdamaian Kolombia, kesepakatan Yunani dan Makedonia Utara mengenai nama negara Makedonia, merupakan contoh baik bahwa dalam kerumitan hubungan internasional, mekanisme dialog dapat membuka kebuntuan dan solusi atas konflik antar pihak," kata Wa Ode Rabia Al Adawia, Wakil Ketua BKSP DPD RI dari dapil Provinsi Sulawesi Tenggara.
BKSP DPD RI berpandangan bahwa dunia yang lebih damai akan mendorong kerja sama negara dan warga dunia yang lebih substantif dan dinamis.
"Perubahan iklim, kepincangan ekonomi global, terorisme, perubahan demografis dan teknologi digital, merupakan beberapa isu yang memerlukan kerja sama lintas negara, sektor dan generasi, sehingga PBB harus terus dipertahankan sebagai organisasi terbuka dan inklusif," kata Gusti Farid Hasan Aman.
Editor : sc.astra
Tag :#DPDRI #BKSP #HUTPBB
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERIHAL GONJANG-GANJING PENUNJUKKAN H. ARISAL AZIZ SEBAGAI KETUA DPW PAN SUMBAR, INI PENJELASAN MULAWARMAN
-
ZULKIFLI HASAN TUNJUK ARISAL AZIZ PIMPIN PAN SUMBAR: SIAP MAJUKAN PARTAI KE DEPAN
-
DIGADANG-GADANG JADI CALON KUAT KETUA DPW PAN SUMBAR, H. ARISAL AZIZ: HIDUP SAYA UNTUK MENGABDI
-
ANGGOTA DPR RI FRAKSI PAN, H. ARISAL AZIZ TEGASKAN KOMITMEN BANGUN SUMATERA BARAT, BUKAN KEJAR JABATAN POLITIK
-
MK KABULKAN GUGATAN IRMAN GUSMAN: PILEG DPD SUMBAR DIULANG
-
4 LAGA BERSAMA PATRICK KLUIVERT, INDONESIA MASIH MENCARI JATI DIRI.
-
RAGU
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT