HOME VIRAL UNIK

  • Sabtu, 8 November 2025

Gulai Tambunsu: Mahakarya Usus Berisi Telur, Refleksi Kesabaran Budaya Minangkabau

Gulai Tambunsu
Gulai Tambunsu

Gulai Tambunsu: Mahakarya Usus Berisi Telur, Refleksi Kesabaran Budaya Minangkabau

Oleh: Andika Putra Wardana


Gulai Tambunsu, atau yang sering disebut Gulai Tambusu, merupakan salah satu hidangan khas dari Sumatera Barat yang memiliki keunikan mendalam, baik dari segi bahan, proses, maupun nilai budaya. Hidangan ini menempati posisi istimewa, sering kali hadir di meja makan rumah gadang maupun warung Nasi Padang, dan menjadi simbol dari kecermatan orang Minang dalam mengolah bahan baku.

Secara harfiah, Tambunsu merujuk pada usus sapi atau terkadang usus kerbau yang berfungsi sebagai pembungkus alami bagi adonan isian kaya rasa, menjadikannya mirip sosis tradisional, namun dengan kompleksitas rasa yang jauh lebih tinggi.

Hidangan ini diyakini berakar kuat di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari adat istiadat Minangkabau. Nilai historisnya terletak pada penggunaannya yang mulanya terbatas pada acara-acara adat besar seperti batagak pangulu (pengangkatan datuk), turun mandi, atau pernikahan. Penyajian Tambunsu pada momen-momen sakral tersebut bukan tanpa alasan, ia melambangkan kemakmuran, penghormatan tinggi, dan harapan baik bagi para tamu yang hadir.

Proses Pemasakan

Kunci dari keistimewaan Gulai Tambunsu terletak pada proses pembuatannya yang panjang dan memerlukan ketelitian luar biasa. Ini bukan hidangan yang bisa diselesaikan terburu-buru, menjadikannya cerminan filosofi masyarakat Minang. Tahap awal dan paling krusial adalah pembersihan usus sapi secara cermat untuk menghilangkan kotoran dan bau yang tidak sedap. Setelah bersih, usus diikat pada salah satu ujungnya, siap untuk diisi.

Adonan isian yang dimasukkan adalah perpaduan harmonis antara telur ayam dan telur bebek, yang dicampur dengan bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, cabai giling, dan diperkaya dengan sedikit santan. Adonan ini kemudian dimasukkan secara perlahan ke dalam usus dan ujung lainnya diikat rapat. Proses pengisian ini membutuhkan keahlian karena isian tidak boleh terlalu padat agar tidak pecah saat dimasak. Setelah berbentuk tabung panjang, usus berisi adonan ini direbus hingga isian telur memadat dan matang.

Cita Rasa dan Variasi Penyajian

Setelah matang, usus yang sudah berisi padat tersebut dipotong-potong setebal dua jari dan dimasak dalam kuah gulai yang kaya rempah. Bumbu gulai yang digunakan meliputi kunyit (memberi warna kuning khas), lengkuas, jahe, kemiri, serta cabai yang menghasilkan kuah kental, pedas, dan gurih. Kelezatan Tambunsu adalah sinergi sempurna antara tekstur kenyal dari usus yang berbalut kuah pekat dan tekstur lembut dari isian telur. Beberapa koki kadang menambahkan tahu, tempe, atau kentang tumbuk ke dalam adonan isian untuk memberikan kompleksitas rasa dan tekstur yang lebih beragam.

Tambunsu hadir dalam dua varian kuah utama:

1. Gulai Kental: Versi yang paling sering dijumpai, memiliki kuah santan kuning yang mengilap dan sangat menggugah selera.

2. Kalio: Versi yang dimasak lebih lama (terutama di pedalaman Agam) hingga santan menyusut dan mengental, meninggalkan bumbu pekat yang menempel erat pada permukaan Tambunsu.


Karena proses yang rumit ini, harga jual Tambunsu cenderung lebih tinggi dibandingkan lauk Minang lainnya. Namun, bagi siapa pun yang menghargai cita rasa, biaya tersebut sebanding dengan usaha dan kecermatan yang dicurahkan. Gulai Tambunsu melampaui batas sebagai makanan, ia adalah perwujudan raso nan lamak bana hasil dari kesabaran, dan memasak adalah cara mereka merayakan kehidupan.

Berkat semangat merantau orang Minang, Tambunsu kini mudah ditemukan di seluruh Indonesia hingga Malaysia dan Singapura, membawa serta cerita tentang warisan, ketekunan, dan cinta yang mendalam terhadap rasa.


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :#Gulai Tambunsu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com