- Selasa, 26 Mei 2020
Grup Nasyid Asal Dumai ‘Laa Tahzan’ Rangkai 8 Lagu Jadi Medley Raya

Dumai (Minangsatu) - Ikut mewarnai suasana Hari Raya Idul Fitri 1441 H, grup nasyid Laa Tahzan merilis Medley Raya pada Selasa 26 Mei 2020 di IslamicTunesCloud.
Laa Tahzan berdiri pada tahun 2014, sempat vakum dan berganti personil, saat ini memiliki enam personal dari para generasimuda kreatif di Kota Dumai, Provinsi Riau; Razmi (vocal 1), Tommy Rispa (vocal 2), Syahrul (bass), Rudi (beatbox), Reza (tenor 1), dan Hafiz (tenor 2).
Razmi, pendiri grup Laa Tahzan, saat kami wawancarai pada Selasa (26/5/2020) mengatakan, “Kami tertantang untuk merangkai 8 lagu menjadi padu dalam 1 medley.”
“8 lagu yang kami rangkai jadi satu medley tersebut adalah lagu; Ku Pohon Restu Ayah dan Bonda (Mamat Exist), Satu Hari di Hari Raya (M. Nasir), Selamat Hari Raya (Fazidah Joned), Sesuci Lebaran (Siti Nurhaliza), Balik Kampung (Sudirman Arshad), Suasana Hari Raya (Anuar Zain), Suasana Hari Raya (Sharifah Aini), dan Seloka Hari Raya (Uji Rashid),” kata Razmi.
Razmi juga mengatakan, “Medley Raya bercerita tentang hari raya ummat muslim, setelah berpuasa 1 bulan penuh di Ramadan. Semua dirangkai dalam 1 lagu. Ada ketupat, kue, rendang, keluarga, sahabat, dan lainnya. Hari raya adalah hari dengan penuh rasa suka duka di dalamnya. Suka karena kemenangan, duka karena mengenang orang yang telah mendahului kita.”
“Hari raya, haru kemenangan. Pesan singkat buat para sahabat, jangan mau kalah setelah menang. Yakni, menang melawan hawa nafsu. Mari bertahan dengan kemenangan itu, untuk senantiasa beribadah dan berbuat baik,” kata Razmi.
Lebih lanjut Razmi mengatakan, “Laa Tahzan berdiri berawal dari kepindahan saya dari Pekanbaru ke Dumai. Saya dulunya sudah pernah punya tim nasyid sewaktu di bangku kuliah. Setelah tamat, saya menikah dengan akhwat asal Kota Dumai, yang membuat saya hijrah ke Dumai. Karena jiwa bernasyid sudah cukup mendalam, saya terpikir untuk membentuk tim nasyid baru di Kota Dumai. Rekrutment, latihan, tampil di acara-acara, hingga mulai menulis lagu.”
“Laa Tahzan adalah nasyid. Nasyid bagian dari dakwah melalui seni. Diambil nama Laa Tahzan, berharap setiap insan mendengarkan lantunan dari Laa Tahzan agar bisa keluar dari kesedihannya dan kembali tegar menjalani aktivitas sehari-hari untuk dapatkan ridha Ilahi. Ketika insan mendengar lantunan yang memuhasabah, biarkan mereka sedih untuk bangkit dan kembali ke jalan Allah SWT.,” kata Razmi.
Dalam perjalanannya di dunia nasyid, Laa Tahzan telah merilis lagu; Kita Sama (2014), Semesta-Mu (2016), Hijrah Diri (2015), Lautan Negeri (2016), Serdadu Rabbani (2016), Rasulullah (2016), dan Pertama dan Terakhir (2019), juga ada beberapa karya lagu covering yang mereka unggah di kanal YouTube Pondok Laa Tahzan.
Berkenaan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Razmi mengatakan, “Bergembira menyambutnya, dan merayakan bersama keluarga kecil kita. Jalin silaturahim bersama keluarga dan kerabat melalui kecanggihan tekonologi digital, via sosial media (by call, video call, sms, chatingan, dan lainnya). Tetap bersyukur atas kehendak yang Allah beri kepada kita, hari raya ini penuh hikmah, hari raya ini tetap sama, dan tidak perlu berlebih-lebihan.”
Untuk menonton videoklip Medley Raya dari Laa Tahzan, mari klik link berikut ini;
https://islamictunes.cloud/video/laa-tahzan-medley-raya-official-music-video/
Editor : melatisan
Tag :#laa tahzan #nasyid
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
CHAIRUL TANJUNG BANGGAKAN SOSOK VASKO RUSEIMY DI DEPAN RIBUAN ALUMNI SMAN 1 JAKARTA
-
RAPAT KERJA NASIONAL FKPT KE-XII TAHUN ANGGARAN 2025: "IKHLAS MERAJUT DAMAI, MENGGAPAI INDONESIA EMAS"
-
MENTERI MARUARAR SIRAIT ALOKASIKAN 1.000 RUMAH SUBSIDI UNTUK WARTAWAN, KETUA UMUM PWI PUSAT HENDRY CH BANGUN BERI APRESIASI
-
SEMINAR NASIONAL IKWI DI HPN 2025, PESAN ANDI DASMAWATI KEPADA ISTRI WARTAWAN
-
GERINDRA KALSEL PASTIKAN AHMAD MUZANI HADIRI PERAYAAN HPN 2025 KALSEL
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI