HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN SOLOK
- Kamis, 7 Maret 2019
Grup Kesenian Aua Cino Saiyo Mambangkik Batang Tarandam

Aia Batumbuak (Minangsatu) - Sumatera Barat dikenal dengan khasanah budayanya yang luar biasa. Banyak ragam kesenian lahir dari bumi Minangkabau. Bahkan puluhan seniman dan sastrawan nasional ternama berasal dari negeri ini. Seiring Berkembang zaman dan pengaruh kemajuan teknologi, berbagai kesenian asli Minangkabau mulai tersingkirkan.
Peduli akan hal itu, sekelompok Pemuda di Jorong Koto Ateh, Nagari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok mendirikan grup kesenian bernama Aua Cino Saiyo. Grup Kesenian ini tumbuh atas kesadaran akan pentingnya kembali menghidupkan kesenian tradisional Minangkabau di tengah-tengah nagari.
Di sini anak-anak mulai dari usia SD hingga SMP diajarkan kesenian tari piriang, tari gelombang, dan randai. Latihan dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu Rabu malam dan Sabtu malam setiap selepas isya sampai pukul 21.00 untuk anak-anak SD, dan pukul 22.00 untuk anak-anak SMP. Berdiri sejak awal Februari 2019, saat ini sudah ada sekitar 20 anak yang rutin mengikuti kegiatan di Grup Kesenian Aua Cino Saiyo.
Ketua Grup Kesenian, Hondrizon Mangkudun Sati mengatakan bahwa tujuan disemarakkannya kembali seni anak nagari adalah agar terciptanya lingkungan positif di generasi muda Minangkabau khususnya di Aia Batumbuak.
"Kita ingin anak-anak remaja di Aia Batumbuak punya aktifitas yang bernilai seni, positif, dan membangkitkan nuansa kreatifitas. Pada akhirnya kita sudah selangkah dalam usaha menjauhkan anak-anak kita dari hal-hal yang merusak masa depan mereka," ujarnya.
Selaras dengan Hondrizon, Jonaidi Sutan Sati salah seorang pelatih tari memaparkan tentang keberadaan Aua Cino Saiyo. "Kita ingin Mambangkik Batang Tarandam. Yaah saat ini semuanya adalah swadaya. Pakaian masih minjam-minjam. Apalagi alat musik, kita masih terbatas. Namun saya yakin, kalau anak-anak semangat, dan pastinya dengan dukungan penuh dari pemerintahan terkait, Aua Cino Saiyo akan bisa berdiri tegak sejajar dengan grup-grup kesenian yang telah lebih dahulu ada." tegas Jon.
Kepala Jorong Koto Ateh, Ali Nasura Lenggang Sutan menuturkan harapannya terhadap Aua Cino Saiyo. "Mudah-mudahan anak-anak bisa konsisten dengan kegiatan ini. Sebab, kalau kita bisa konsisten, tidak ada yang tidak mungkin. Aua Cino Saiyo kelak bisa melangkah lebih jauh," harap Ali.
Lebih jauh Ali mengharapkan agar kesenian anak-anak nagari bisa mendapatkan porsi yang lebih dalam penyusunan anggaran dalam pemerintahan. Sehingga keterbatasan sarana dan prasarana tidak lagi menjadi kendala untuk memajukan seni anak nagari.
Sementara itu, wali nagari Aia Batumbuak Ronny Buswandi Malin Marajo sangat mendukung berdirinya grup kesenian Aua Cino Saiyo. "Atas nama pemerintahan nagari, kita sudah memasukkan kebutuhan grup kesenian Aua Cino Saiyo untuk Anggaran Pendapatan Nagari tahun 2019. Kemudian kita usahakan segera dengan prosedur yang ada supaya grup ini bisa terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok. Sehingga kita bisa dapat akses serta kemudahan dalam pengusulan program dan kebutuhan terhadap sarana serta prasarana," pungkas Ronny.
Editor : TE
Tag :Randai #remaja #aua cino saiyo
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
14 LKAAM SE-KABUPATEN SOLOK RESMI DIKUKUHKAN
-
KETUA DEKRANASDA KABUPATEN SOLOK HADIRI PEMBUKAAN PAMERAN INACRAFT DI JAKARTA
-
GELAR AKSI SEHAT, LPHN AIE BATUMBUAK MENANAM HARAPAN, MENJAGA ALAM
-
DILANTIK, KETUA PEMUDA MUHAMMADIYAH KAB. SOLOK DIPERCAYAKAN KEPADA SYAFRIADI AJO
-
HAMA TIKUS ANCAM PANEN, DINAS PERTANIAN SOLOK GELAR DEMONSTRASI PETROKUM
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI