- Jumat, 23 April 2021
Farhaan: Stop Pesantren Tatap Muka, Kasihan Anak-Anak Penyebar Virus Covid

Padang (Minangsatu) - Kol (purn) Dr Farhaan Abdullah sp THT mantan penderita covid-19, swabber 6000 pasien meminta stop Pesantren Ramadhan tatap muka, kasihan anak SD dan SMP, SMA jadi carier Covid-19 untuk orang tua mereka serta nenek dan kakeknya.
"Saya meminta pada pemerintah untuk stop pesantren Ramadhan secara tatap muka," kata Farhaan Abdullah dari swaber dan penjitas covid-19 dalam surat terbuka diterima media.
Menurut Farhaan, jika diadakan ada baik dilakukan secara daring demi mencegah penyebaran covid-19.
"Jangan sampai anak-anak terpapar kemudian menularkan pada orangtuanya di rumah," ucap dia.
Kalau nanti terbukti anak peserta Pesantren Rahmadan yang menularkan ke pada ibu dan ayah serta nenek ,kakek mereka, saya akan laporkan pemko dengan tuduhan pembiaran kerumunan. Catat itu.
"Namun satu-satu ada juga yang bijaksana dan arif membela masyarakat yang menjadi tanggung jawab mereka apa lagi saat pandemi ini demi mencegah penyebaran virus covid-19,"pungkas Farhaan.
Farhaan juga meminta untuk masyarakat sholat taraweh tingkatkan prokes dan ada yg kontrol di masjid-masjid tentang protokol kesehatan (prokes) ini," pungkas dia.
dr Farhaan akan terus bersuara nyaring dari Whatsapp Group (WAG) ke WAG walaupun kadang sudah ada yang membaca tulisan.
Dia menyebutkan bila tidak diantisipasi dengan sikap yang luar biasa, wabah virus covid akan meledak lebih besar.
Sudah ada gambarannya 122 anak AR Rissalah, 35 kadet STPDN Baso, 25 orang Anak MAN di Padangpariaman yang positif Covid 19.
"Kita lihat orang transaksi pabukoan hampir di seluruh kota madya dan kabupaten yang abai dengan prokes ini ,seolah-olah sudah tidak ada covid 19 ini lagi " jelas Farhaan.
Jemaah shalat taraweh yang kebanyakan lansia dan sebagian besar belum di vaksin karena kita tahu dari angka capaian vaksin lansia yang rendah.
Salah seorang direktur Pelayanan Medis (Yanmed) rumah sakit di Padang sudah berteriak segera vaksin para lansia karena pasien 2 lansia banyak.
"Apa lagi capaian vaksin lansia rendah di Padang dan Sumbar umumnya, kasihan bila lansia terpapar, mari sama-sama peduli jaga kesehatan dan patuhi prokes," sebut Farhaan.*
Editor : Benk123
Tag :#covid-19
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KOMITMEN TAK SURUT, PT SEMEN PADANG SATUKAN STAKEHOLDER TEKAN STUNTING DI TIGA KECAMATAN
-
GUBERNUR MAHYELDI RESMIKAN GEDUNG BARU PADANG EYE CENTER
-
SPH JADI RUMAH SAKIT PERTAMA DI SUMBAR PENERIMA BINTANG TIGA DARI BPJS KESEHATAN
-
JELANG HARI LISTRIK NASIONAL, PLN BERBAGI SYUKUR LEWAT BAKTI SOSIAL DONOR DARAH
-
PERINGATI 1 MUHARRAM, SRIKANDI PLN SUMBAR ANTUSIAS DONORKAN DARAH MELALUI PMI PADANG
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU