HOME EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

  • Kamis, 22 November 2018

Dinas Pangan Sumbar Kembangkan Sirup Buah Pala Di Mentawai

Nusirwan dari BPTP Sumbar sedang memberikan penyuluhan
Nusirwan dari BPTP Sumbar sedang memberikan penyuluhan

Tuapeijat (Minangsatu) — Puluhan ibu-ibu masyarakat Desa Goso'oinan, Kecamatan Sipora Utara mendapatkan pelatihan dari Dinas Pangan Sumatera Barat (Sumbar) yang menggandeng  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumbar, tentang cara membuat sirup dari kulit atau daging buah pala, pada Kamis, (22/11), bertempat di aula kantor Kepala Desa setempat.

 

Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Pangan Pemprov Sumbar Novian Jamil mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya Pemprov Sumbar terhadap nagari atau desa yang rentan pangan didorong menjadi desa mandiri pangan.

 

"Ini merupakan kelanjutan program Pemprov Sumbar yakni Nagari Mandiri Pangan, kita mencari nagari rentan pangan tersebut melalui metode Food Security and Vulnerability Atlas (Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan), nah dari sejumlah nagari yang ditetapkan itu, dua diantaranya ada di Mentawai, yakni Desa Goso'oinan dan Desa Sido Makmur di Kecamatan Sipora Utara. Kedua desa ini ditargetkan selama lima tahun, dari 2017—2021 sudah menjadi desa mandiri pangan," paparnya.

 

Ia menyebutkan misi mengeluarkan masyarakat dari desa rentan pangan tersebut didukung oleh berbagai elemen pemerintah baik dari instansi vertikal maupun instansi horizontal serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pihak perbankan.

 

Selain mengembangkan sirup buah pala, komoditi kelapa di Kepulauan Mentawai ini juga dikembangkan menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak murni kelapa. VCO kelapa tersebut memiliki banyak manfaat kesehatan yang konon katanya memiliki harga jual yang cukup lumayan tinggi.

 

"Selain menghilangkan dahaga, sirup buah pala memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, begitu juga minyak murni kelapa, kedua pengembangan ini cukup sederhana, minimal bisa membuat stok untuk keluarga, kalau bisa dikembangkan menjadi usaha akan lebih baik lagi," kata Nusirwan dari BPTP, kepada Minangsatu usai memberi pelatihan.

 

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Mentawai Novriadi pada kesempatan itu mengatakan selama ini kulit atau daging buah pala, yang memiliki nama latin myristica fragrans houtt itu, di Mentawai hanya dibuang saja, karena tidak tau cara mengolahnya.

 

"Kita berterima kasih kepada dinas terkait di Pemprov sudah mengembangkan komoditi lokal menjadi lebih bermanfaat, dimana kita tau kulit pala ini hanya dibuang saja setelah diambil bijinya,"ungkapnya.

 

Tak hanya pelatihan membuat sirop buah pala, pada waktu yang bersamaan tim lainya dari Dinas Pangan Pemprov Sumbar, juga melakukan pelatihan membuat nasi pisang dan schotel talas di Desa Sido Makmur. Sebagai narasumbernya ditunjuk Heru Rahmoyo Erlangga dari BPTP. Selama dilaksanakan pelatihan tersebut, selain tim dari Dinas Pangan Sumbar, juga turut mendampingi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Mentawai.

 

Reporter: Redi Harianto

Editor: Taufik Effendi


Wartawan : te
Editor :

Tag :nagari mandiri pangan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News