HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN TANAH DATAR

  • Kamis, 16 Juli 2020

Dibantu BUMN, Rumah Korban Galodo Malalo Yang Hancur Mulai Bangun Kembali

Salah satu rumah warga korban galodo, pembangunannya sudah mencapai 60 persen
Salah satu rumah warga korban galodo, pembangunannya sudah mencapai 60 persen

Batusangkar (Minangsatu) -Pemerintahan  Nagari Padang Laweh Malalo, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, sudah melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi pasca bencana galodo (longsor) yang terjadi 17 Januari 2020 lalu di Jorong Tanjung Sawah. Program tersebut berasal dari dana CSR beberapa BUMN.

Wali Nagari Padang Laweh Malalo Akhyari Chaniago mengatakan rata-rata program tersebut sudah berjalan lebih dari 60 persen, bahkan ada yang sudah selesai. “Berdasarkan rapat dengan unsur pemerintahan nagari, BPRN, tokoh masyarakat dan korban, kami membagi bantuan untuk korban bencana dan fasilitas umum yang rusak,” kata Akhyari, Rabu (15/7) di lokasi pembangunan rumah korban bencana.

Untuk korban yang rumahnya rusak terdapat 8 keluarga dan dibagi dalam beberapa tingkatan. Seperti rusak berat (habis total), rusak sedang, rusak ringan. Selain itu, ada tempat usaha yang juga terdampak seperti bengkel motor dan usaha perabotan.

Kemudian untuk fasilitas umum ada saluran irigasi (empat banda), fasilitas PAUD, jalan setapak, lapangan futsal yang habis total, saluran air Pamsimas, surau dan lampu penerangan kampung. Semua program dilaksanakan di luar di zona merah tempat bencana galodo. 

“Untuk saluran irigasi, kami hanya bisa melakukan perbaikan sementara seperti memperbaiki kepala banda dan memakai pipa untuk mengalirkan air ke sawah. Karena kalau empat banda diperbaiki total tentu dana tidak mencukupi. Jika air tidak mengalir, kemungkinan setahun ini masyarakat kami tidak akan bisa ke sawah,” kata Akhyari. 
Untuk pelaksanaan program, Wali Nagari dan unsur masyarakat membentuk tim kecil untuk mengatur dan mengawasi program. Ketua tim ini adalah Indrawan. 

“Kami melaksanakan kesepakatan rapat nagari dan memastikan bantuan ini sampai ke korban dan yang berhak. Semua pembangunan rumah dilaksanakan langsung oleh keluarga korban agar menghemat biaya dan alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar,” kata Indrawan.

Ia menyambung, tim pelaksana terlebih dahulu meminta surat bebas sengketa dari korban dan kaumnya di lahan baru pembangunan rumah. Kemudian memastikan pihak yang menerima bantuan benar-benar yang berhak.


Erdison, salah satu korban yang rumahnya habis total terkena galodo mengucapkan terima kasih kepada BUMN yang telah peduli. “Bantuan ini sangat besar artinya bagi kami. Saya sebagai lelaki tertua di keluarga sengaja pulang dari rantau untuk membangun rumah kami yang dihantam galodo. Terima kasih kepada Bank Mandiri, BTN, Hutama Karya, Adhi Karya dan PT Semen Padang,” kata Erdison.

Ucapan yang sama disampaikan Erna yang bangunan miliknya habis ditelan bencana. Kini ia sedang membangun kembali rumahnya di lokasi yang baru. 

Bantuan terdiri dari CSR Bank Mandiri sebesar Rp 150 juta, Bank BTN sebesar Rp 100 juta, PT Hutama Karya Rp 50 juta, PT Adhi Karya Rp 50 juta dan semen 1.500 sak dari PT Semen Padang. Semua bantuan tersebut dalam bentuk material dan bahan bangunan melalui toko bahan bangunan setempat. 

Bantuan tersebut disalurkan melalui anggota DPR RI dari Gerindra Andre Rosiade, Ketua DPRD Tanahdatar Roni Mulyadi Datuak Bungsu dan perwakilan BUMN.


Wartawan : Zulhafni
Editor : melatisan

Tag :#Korban Galodo #Malalo

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com