HOME KESEHATAN KOTA BUKITINGGI
- Senin, 23 September 2019
Dampak Karhutla, Sumbar Disungkup Udara Pada Level Berbahaya

Bukittinggi (Minangsatu) - Kualitas udara di Sumatera Barat (Sumbar) hari ini mencapai level berbahaya, dan merupakan rekor kualitas terburuk sepanjang tahun 2019, yang diukur oleh Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang di Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam.
Kepala BMKG Stasiun GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis, Senin (23/9), menyebutkan, dari hasil pengukuran yang dilakukan, level berbahaya pada hari ini mulai terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Pada waktu itu, kosentrasi PM10 mencapai angka 458 mikrogram per-meter kubik.
“Berdasarkan pengukuran grafik PM10, indikator polutan partikulat seperti debu dan partikel asap, satu jam kemudian, atau pukul 10.00 WIB, kualitas udara terus memburuk dan PM10 mencapai angka 487 mikrogram per-meter kubik,” ulasnya.
Untuk diketahui, sambung Wan Dayantolis, kualitas udara dikatakan baik jika PM10 mencapai angka 0-50 mikrogram per-meter kubik, dan berkategori sedang jika PM10 berada di angka 51-150 mikrogram per-meter kubik.
“Kualitas udara sudah berkategori tidak sehat jika menyentuh angka 151-250, dan sangat tidak sehat pada angka 250-350 mikrogram per-meter kubik. Untuk angka di atas 350 mikrogram permeter kubik, kualitas udara dinyatakan berbahaya,” terangnya.
Wan Dayantolis menambahkan, berdasarkan pantauan di sejumlah daerah di Sumbar, kabut asap tampak pekat dibanding hari-hari sebelumnya. Bahkan di beberapa daerah seperti di Padangpanjang dan Bukittinggi, jarak pandang pada pagi hingga siang ini hanya mencapai ratusan meter.
“Berdasarkan satelit citra Himawari-8 sebaran asap merata di wilayah Sumbar, akibat komponen angin dari timur yang mengarah dari Riau dan Jambi, dan dilihat model analisis iklim global, sebaran asap mengarah ke daerah sisi barat Sumbar seperti Padang dan Pariaman," imbuhnya
Lebih lanjut Wan Dayantolis mengungkapkan, kepekatan asap berdasarkan indikator AOD diprediksi masih akan mencapai maksimum pada senin siang hari ini. Sementara itu untuk jarak pandang, pada pandangan mendatar secara umum kurang dari 2 Km.
Sementara itu terkait penurunan kualitas udara tersebut, Wali Kota Bukittinggi M. Ramlan Nurmatias, menuturkan, kabut asap menyelimuti dalam kondisi ckup tebal, kepada masyarakat kembali diimbau agar masker untuk mengatasi terhirupnya kabut asap, terutama untuk anak-anak berusia 10 tahun kebawah yang rentan.
“Kurangi atau hindari aktifitas di luar rumah, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan, jika terpaksa pergi keluar rumah maka sebaiknya menggunakan masker. Bagi siswa sendiri,” ulasnya.
Disamping itu tambah M. Ramlan Nurmatias, Pemko Bukittinggi telah mengeluarkan edaran agar memaksimalkan siswa belajar dirumah atau sekolah diliburkan selama dua hari Senin dan Selasa (23/24/2019).
“Selanjutnya kepada masyarakat diharapkan untuk memperbanyak minum air putih, segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan apbila mengalami kesulitan bernafas atau gangguan kesehatan lain, seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
M. Ramlan Nurmatias juga meminta masyarakat, agar melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti makan bergizi, tidak merokok dan istirahat yang cukup. Upayakan agar polusi diluar tidak masuk kedalam rumah, sekolah, kantor dan ruang tertutup lainnya.
“Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik. Buah-buahan dicuci sebelum dikonsumsi, bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu dimasak dengan baik, dan semoga dengan hal itu tidak banyak korban yang timbul dari dampak kabut asap tersebut,” tukasnya.
Editor : T E
Tag :#bukittinggi #kabut asap #gaw #udara level berbahaya
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMKO BUKITTINGGI PERINGATI HARI GIZI NASIONAL KE 64
-
HASIL LABOR TERKAIT BERAS SINTETIS NEGATIF, WAKO BUKITTINGGI: TETAP WASPADA
-
KLINIK BUKITTINGGI EYE CENTER SIAP LAYANI PESERTA JKN
-
KLINIK BUKITTINGGI EYE CENTER SIAP LAYANI PESERTA JKN
-
BPJS KESEHATAN LAUNCHING LOKET PELAYANAN INFORMASI DI RSUD BUKITTINGGI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL