Bupati Solok Tinjau Banjir Bandang Di Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin

Surian, (Minangsatu) - Banjir Bandang yang menghantam Nagari Surian Kecamatan Pantai Cermin, Selasa lalu ditinjau Bupati Solok Epyardi Asda dan anggota DPR RI komisi V Athari Gauthi Ardi, Jumat (24/03/23) siang untuk melihat secara langsung kerusakan yang ditimbulkan mengamuknya Sungai Limau Hantu tersebut.

Banjir bandang yang sangat mengerikan itu menerjang wilayah Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Solok sedikitnya 10 unit rumah warga mengalami rusak termasuk fasilitas umum seperti jembatan dan lahan pertanian.

Sungai yang meluap tersebut melewati Jorong Ladang Padi dan Jorong Dalam Koto yang diawali dengan Curah hujan yang cukup tinggi, dan membawa material kayu serta lumpur merusak pemukiman maupun lahan pertanian warga setempat.

Setiba di lokasi Bupati Epyardi Asda yang juga didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Syahrial dan Ketua TP PKK Kabupaten Solok Ny.Hj.Emiko Epyardi Asda dan Camat Pantai Cermin Acil Fasra sangat prihatin melihat kerusakan yang ditimbulkan banjir bandang yang meluluhlantakkan rumah dan areal sawah masyarakat yang ditimbun lumpur dan kayu.

Anggota Komisi V DPR RI Dan Kementrian PUPR Kunjungi Kabupaten Solok

minangsatu > Sosial Budaya

Honor Kader KB Kabupaten Solok Kini Rp150 Ribu Perbulan

minangsatu > Sosial Budaya

"Saya turut prihatin kerena banjir bandang ini, mudah mudahan dibalik musibah ini ada ikhmahnya, Pemerintah Kabupaten Solok bersama dengan Ibu Athari akan melakukan normalisasi sungai  yang nantinya juga akan dipasang batu rajut," ujar Epyardi dihadapan masyarakat.

"Bagi rumah yang rusak berat, terdata 4 unit rumah nantinya Ibu Athari Gautri akan memberikan program bedah rumah sampai siap, saat ini Pemerintah Kabupaten Solok mengirim 3 unit Excavator untuk membersihkan material material sisa banjir," tukuk Bupati lagi.

"Masyarakat korban bencana banjir bandang yang sakit semua pengobatannya gratis, dan kedepannya kita juga Pemerintah akan memberikan BPJS gratis kepada semua masyarakat terdampak," tukuk Epyardi.(&)