HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA
- Kamis, 4 Agustus 2022
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan Canangkan Vaksinasi Penyakit Mulut Dan Kuku Pada Ternak

Dharmasraya (Minangsatu) – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan canangkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) massal terhadap hewan ternak. Kegiatan dipusatkan di Jorong Lagan Jaya, Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang, Rabu, (03/08/22).
Pada kesempatan itu, juga dihadiri oleh Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, Kapolres, Dandim, Kepala Dinas Pertanian, Darisman, Unsur Forkopimda, Wali Nagari Sipangkur Arif Gumensa, serta tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan para petani ternak setempat.
Saat itu, Sutan Riska menyampaikan apresiasi kepada Wali Nagari, serta tokoh masyarakat, dan petani ternak yang sudah ikut serta dalam pencanangan vaksinasi massal PMK hewan ternak.
Kegiatan ini, sebuah kebijakan yang sangat penting, dan wajib dilakukan sesegera mungkin oleh pemerintah. Sehingga, Dharmasraya bebas dari penyakit ternak.
Kegiatan tersebut, juga sangat didukung oleh Dandim, Kapolres, sehingga tidak timbul lagi perbincangan negatif di lingkungan masyarakat, atas PMK.
" Dalam menanggulangi PMK, perlu kerjasama pemerintah dan masyarakat, untuk segera melaporkan setiap kasus kepada petugas ditunjuk pemerintah, seperti Wali Nagari, Camat, atau langsung kepada Dinas Pertanian. Agar setiap kasus dapat diatasi sedini mungking.
“ Terpenting, koordinasi harus jalan, sehingga setiap kasus dapat ditanggulangi. Intinya, jangan sampai muncul sarang virus PMK di wilayah kita," Himbau Sutan Riska.
Sesuai dengan data statistic peternakan pada tahun 2021, Kabupaten Dharmasraya memiliki populasi ternak cukup tinggi. Jumlah ternak sapi di wilayah Kabupaten Dharmasraya mencapai 44.559 ekor, sedangkan populasi kerbau sebanyak 6.821 ekor dan kambing sebanyak 19.240 ekor.
Sedangkan jumlah inseminasi buatan (BI) atau kawin suntik terhadap ternak, mencapai 12.000 ekor setiap tahun. Tingkat kelahiran cukup tinggi. Tidak heran, jika daerah lain mengatakan Kabupaten Dharmasraya merupakan produsen bibit ternak.
“Adapun Rencana pemerintah untuk melakukan swasembada daging, tentunya akan tertunda. Dikarenakan masuknya beberapa wabah penyakit eksotis seperti Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, seperti terjadi di Provinsi Riau sejak bulan Maret 2022 lalu. Serta PMK terjadi sejak bulan Mei 2022 silam terjadi di Provinsi Aceh dan Provinsi Jawa Timur. Sedangkan di wilayah Dharmasraya juga ada kejadian PMK satu bulan terakhir,” terang Sutan Riska.
Penyakit PMK ini telah berdampak pada 10 kecamatan diantaranya, Kecamatan Pulau Punjung, Kecamatan Timpeh, Kecamatan Sembilan Koto, Kecamatan Sitiung, Kecamatan Koto Baru, Kecamatan Koto Salak, Kecamatan Koto Besar, Kecamatan Timpeh dan Kecamatan Padang Laweh.
Wabah tersebut telah mempengaruhi ekonomi masyarakat. Baik akibat kematian ternak, tingginya angka kesakitan ternak serta biaya pemeliharaan dan perawatan. Selain itu, lalu lintas ternak juga dibatasi, sehingga proses jual beli juga mengalami penurunan, akibat terganggu oleh sistem.
Berdasarkan epidemiologi, PMK dapat menular melalui aerosol, kontak langsung, vector maupun penularan secara mekanik. Bahkan radius 10 KM, kasus PMK dapat menyebar kepada ternak lain.
“Upaya preventif untuk penanggulangan PMK tentunya melalui vaksinasi. Disuntikan kepada ternak masih sehat. Penyuntikan vaksinasi dilakukan pada ternak berada di zona rawan. Sehingga dapat menjadi daerah bebas PMK,” terangnya.
Hal ini juga bentuk dukungan dari Pemkab Dharmasraya dalam meningkatkan kembali produktivitas ternak maupun peternak menjadi sumber perekonomian masyarakat.
Ucapan terimakasih juga disampaikan Sutan Riska kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan alokasi vaksin PMK untuk Kabupaten Dharmasraya. Selain itu, ucapan yang sama juga diberikan kepada seluruh sector terlibat dalam penanganan, penanggulangan dan pengendalian PMK secara langsung maupun tidak langsung.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya Darisman menyebutkan, tujuan pelaksanaan kegiatan vaksinasi merupakan wadah dan sarana sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit PMK. Selain itu, melakukan kampanye tentang pentingnya vaksin PMK untuk ternak.
Adapun lokasi penetapan pencanangan vaksinasi PMK dilaksanakan di Jorong Lagan Jaya, Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang, dikarenakan populasi ternak sapi bali cukup tinggi di wilayah tersebut. Dengan jumlah populasi mencapai 800 ekor, untuk seluruh Kecamatan Tiumang sebanyak 7000 ekor atau lebih kurang 10 persen dari populasi sapi di Kabupaten Dharmasraya.
Penyebaran penyakit PMK sangat cepat. Baik melalui melalui hewan langsung, maupun melalui udara. Sehingga penyebaran virus PMK menjadi perhatian penuh. Baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten/kota seluruh Indonesia.(*)
Editor : Benk123
Tag :#dharmasraya
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TEMU TUKANG DI DHARMASRAYA, PT SEMEN PADANG PERKUAT PERAN “JAGO BANGUNAN”
-
KETUA DEKRANASDA DHARMASRAYA KUNJUNGI PENGRAJIN DAUR ULANG BERADA DI NAGARI SUNGAI DUO
-
AGAR MELEK TEKNOLOGI, BUPATI ANNISA LUNCURKAN PROGRAM BEASISWA UNTUK 2000 PELAJAR DAN BIAYA PELATIHAN UNTUK 30 ORANG TENAGA PENGAJAR
-
JEMBATAN JORONG LAGAN NAGARI SILAGO DIPERBAIKI, WARGA KEMBALI BERAKTIFITAS LANCAR
-
RANG SOLOK BARALEK GADANG. KETUA DEKRANASDA DHARMASRAYA TURUT PENUHI UNDANGAN
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL