HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

  • Jumat, 21 Juli 2017

BPBD Lima Puluh Kota Transfer TEVR Kepada Ratusan Mahasiswa

Mapala Latihan
Mapala Latihan

LIMAPULUH KOTA (Minangsatu) - Plt Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kabupaten Lima Puluh Kota Hendri Yoni meng apresiasi  semua pelatih Vertical Rescue Merah Putih Indonesia dalam kegiatan pelatihan Tehnik Evakuasi Vertical Rescue (TEVR) yang dilaksanakan di Harau, beberapa hari lalu.

 

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh mahasiswa yang telah bergabung dengan tim TEVR Lima Puluh Kota dan dinas Kominfo kota Payakumbuh dalam pelatihan tersebut. Diharapkan ilmu pengetahuan yang dsiperoleh  bermamfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. "Sehingga mahasiswa/i dapat bekal, mulai dari aplikasi pengenalan alat dan sistem cara pelaksanaannya. Namun pada setiap pelaksanaan yang berhubungan dengan vertical harus ada instruktur yang terlatih. Guna mengurangi resiko tingkat kecelakaan dalam pelatihan, " papar Hendri Yoni   diruang kerjanya, Rabu (19/7).

Sementara itu,  staf BPBD kabupaten Lima Puluh Kota Boy Afrianto dan Hari Andra Ramadhana yang tergabung dalam vertical rescue Indonesia, mengatakan, setiap tahun BPBD kabupaten Lima Puluh Kota mengutus TEVR untuk melatih kemampuan para mahasiswa/i se Sumatera Barat, khususnya mahasiswa pecinta alam dalam berbagai tehnik evakuasi.

Seluruh peserta yang ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan dinagari Harau tersebut, adalah mahasiswa yang ada di  perguruan tinggi Sumatera Barat. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dilatih dalam TEVR. Pembinaan ini, selain didampingi BPBD Lima Puluh Kota, juga diperankan oleh dinas Kominfo kota Payakumbuh dan organisasi vertical rescue Merah Putih Payakumbuh.

Pelatihan TEVR dilaksanakan selama empat hari dengan pelatih dari kominfo kota Payakumbuh diwakili Afrizal Jamal yang karib disapa Can Tanjoenk,serta organisasi vertical rescue diketua  Imelda Tanoshi dan Andi Gope.

Selama proses kegiatan, mahasiswa yang terlibat dalam organisasi pecinta alam sangat  antusias mengikuti pelatihan. Kegiatan dikonsetrasikan di dinding tebing alam, sehingga menimbulkan  sebuah tantangan dalam menghadapi evakauasi yang bisa terbilang exstrim.

Menurut Boy Afrianto Dalam pembukaan kegiatan ini, hal ini tidak hanya berlaku dialam, namun bisa dilakukan di gedung-gedung. Karena pada dasarnya evakuasi adalah proses penyelamatan tehadap korban. Beberapa kegiatan dilaksanakan dalam acara Mapala  ini, dikenalkan dengan cara dead men dead boy, ascender discender, repling atau turun tali. "Ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan saat proses evakuasi pada saat sikorban mengalami kecelakaan dalam beraktifitas, "ujar Boy dan Hary.

Sementara itu, Imeldha Tanoshi selaku anggota organisasi dari vertical rescue, mengungkapkan, "pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa yang ikut, memang kita tidak mengharapkan akan terjadi kecelakaan dalam setiap kegiatan. Namun, dengan mengikuti pelatihan ini mahasiswa diharapkan tahu bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam evakuasi, ujarnya.

Hal yang serupa juga diungkapkan Afrizal Jamal, yang merupakan pegawai ASN Kominfo kota Payakumbuh. Menurut dia, dalam awal pelatihan ini dilaksanakan mahasiswa dikenalkan dengan beberapa alat-alat vertical rescue, seperti tali caramantel, harness, tandu stretcher dan kelengkapan lainnya.

Secara umum, pelatihan ini tidak hanya membutuhkan fisik yang bagus. Namun juga perlu keberanian yang tinggi dan sistem evakuasi yang mantap. Karena pada saat evakuasi yang dipertaruhkan adalah nyawa sikorban dan orang yang menyelamatkan.

Sedangkan Andi Gope, selaku ketua tim vertical rescue Merah Putih Harau, mengharapkan para mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini, agar mentransfer ilmu pengetahuannya kepada junior-junior Mapala berikutnya.

[ Rahmat Simona ]

 


Wartawan : Rahmat Simona
Editor :

Tag :#Mapala #Latihan #Limapuluhkota

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com