HOME SOSIAL BUDAYA KOTA SAWAHLUNTO

  • Rabu, 30 November 2022

Bahasa Tangsi Diangkat Ke Layar Lebar

Sutradara Film 112 Ivan Bandhito Bersama Crew di Pak Harto Kafe Sawahlunto, Selasa (29/11)
Sutradara Film 112 Ivan Bandhito Bersama Crew di Pak Harto Kafe Sawahlunto, Selasa (29/11)

Sawahlunto (Minangsatu) - Ivan Bandhito sutradara film streaming digital di Indonesia akan membuat film di Kota Sawahlunto. 

Film pendek berdurasi 25 menit tersebut  berjudul "112" sebuah film yang akan merekontruksi situasi Kota Sawahlunto di jaman tahun 1910. 

Film ini bercerita bagaimana awal terbentuknya Bahasa Tangsi di Sawahlunto. Bahasa Tansi atau bahasa Tangsi adalah bahasa yang berasal dari buruh tambang batubara di masa kolonial Belanda di Sawahlunto. 

Para buruh ini menciptakan model bahasa kreol sejak kawasan ini menjadi kota tambang modern. Ini bahasa kreol pertama di Indonesia yang lahir dari latar belakang perburuhan dan berada di pedalaman. (Wikipedia)

"Pemeran Film ini nantinya adalah warga Sawahlunto itu sendiri, karena mereka lah yang lebih memahami bagaimana kotanya," ujar Ivan Bandhito dijumpai Hendra Idris, wartawan Minangsatu.com  di Pak Harto Kafe Sawahlunto, Selasa (29/11)

Syuting Film 112 akan berlangsung selama dua hari di tanggal 2 dan 3 Desember 2022. Lokasi syuting mengambil dua tempat yaitu di Sawah Luwung dan di lokasi penjara Orang Rantai yang berada di Kelurahan Durian II, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto atau  tepatnya di sekitar areal perkantoran Balai Diklat Tambang Bawah Tanah/BDTBT. 

Film yang akan tayang pada festival Film Cannes di Perancis ini dikatakan Ivan, melibatkan sebanyak 50 orang crew dan didukung peralatan film yang langsung ia datangkan dari Jakarta. 

Ivan Bandhito mengatakan, biaya penggarapan Film berasal dari dana pribadi dan pengorbanan dari rekan rekan crew. Pemerintah Daerah hanya memfasilitasi akomodasi dan konsumsi mereka selama pembuatan Film. 

Ivan mengaku sangat tertarik dengan budaya Sawahlunto yang tidak terlihat seperti Bahasa Tangsi. Film ini nantinya akan bercerita bagaimana ragam bahasa daerah itu terucap dari  para buruh yang multi etnis lalu kemudian membentuk sebuah bahasa tangsi. 

"Kita ingin merekontruksi kejadian pada jaman di tahun 1910 dengan gambar hitam putih. Bagaimana situasi kota ini di awal mula  penambangan dan Film ini akan memperlihatkan bagaimana bahasa Tangsi itu terbentuk," ujarnya. 

Judul Film 112 menurut Ivan terinspirasi dari angka angka yang tertera di batu nisan kuburan orang rantai atau pekerja paksa.  Angka 112 bisa juga diartikan sebagai hari jadi Kota Sawahlunto yang jatuh pada tanggal 1 Desember. 

Ivan Bandhito adalah sutradara Film Kau & Dia yang berhasil mencapai 6 juta penonton di aplikasi MAXstream.(*)


Wartawan : Hendra Idris
Editor : Benk123

Tag :#sawahlunto

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com