- Rabu, 2 April 2025
Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam Di Sumatera: Dari Surau Hingga Madrasah Modern

Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Sumatera: Dari Surau hingga Madrasah Modern
Sumatera memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Islam masuk ke wilayah ini melalui jalur perdagangan dan dakwah, yang kemudian melahirkan lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional seperti surau, serta berkembang menjadi madrasah modern. Artikel ini mengulas sejarah perkembangan pendidikan Islam di Sumatera, tokoh-tokoh kunci, dan transformasi lembaga pendidikannya.
Masuknya Islam ke Sumatera
Islam diperkirakan masuk ke Sumatera antara abad ke-12 dan ke-13 Masehi melalui dua jalur utama yaitu Aceh dan Malaka. Menurut penelitian Ayub Handrihadi dan Bahaking Rama, para pedagang Arab dan mubaligh memainkan peran sentral dalam penyebaran Islam. "Proses Islamisasi berlangsung damai, dengan pendekatan kearifan lokal yang memadukan adat dan syariat," jelas Bahaking Rama, salah satu peneliti dalam kajian ini.
Surau, lembaga pendidikan tertua di Minangkabau, awalnya berfungsi sebagai tempat berkumpul dan tidur bagi anak laki-laki. Namun, setelah kedatangan Islam, surau bertransformasi menjadi pusat pembelajaran agama. Syekh Burhanuddin dari Ulakan, Padang Pariaman, adalah tokoh yang memperkenalkan surau sebagai tempat pendidikan Islam dan tarekat pada tahun 1680 M.
Tokoh dan Lembaga Pendidikan
Beberapa tokoh kunci dalam perkembangan pendidikan Islam di Sumatera antara lain:
Syekh Burhanuddin (1680 M): Pelopor pendidikan Islam melalui surau.
Syekh Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul): Pendiri Sumatera Thawalib Padang Panjang (1921), yang mengintegrasikan sistem kelas ke dalam pendidikan tradisional.
Zainuddin Labai El Yunusiy: Pendiri Madrasah Diniyah (1915), yang menggabungkan pelajaran agama dan umum.
Lembaga pendidikan Islam di Sumatera juga mengalami modernisasi. Misalnya, Sekolah Adabiyah (1909) yang didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad, menjadi pelopor madrasah berbasis sistem klasikal. "Pembaruan pendidikan Islam di Minangkabau dipengaruhi oleh para ulama yang belajar di Mekah dan membawa ide-ide modern," ujar Ayub Handrihadi.
Perkembangan Pasca Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan, pendidikan Islam semakin terintegrasi dengan sistem pendidikan nasional. Kebijakan seperti SKB 3 Menteri (1975) dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memberikan pengakuan formal terhadap madrasah. "Madrasah kini tidak hanya fokus pada agama, tetapi juga mampu bersaing dengan sekolah umum," tambah Bahaking Rama.
Perkembangan pendidikan Islam di Sumatera mencerminkan dinamika antara tradisi dan modernitas. Dari surau hingga madrasah modern, lembaga-lembaga ini terus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan zaman. "Warisan tokoh-tokoh seperti Syekh Burhanuddin dan Haji Rasul menginspirasi kita untuk memajukan pendidikan Islam yang relevan dengan konteks kekinian," pungkas Ayub Handrihadi.
Editor : melatisan
Tag :#Pendidikan Islam #Madrasah Modern
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MENJAGA WARISAN SILEK PAUH DI TENGAH KOTA: STUDI ATAS PERGURUAN SILATURRAHMI KALUMBUK
-
MASIHKAH RELEVAN STRUKTUR SOSIAL MINANG DI ERA MODERN?
-
TRADISI BALIMAU DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU
-
MISTERI BEDAH AYAM: TRADISI PENGOBATAN UNIK DI MINANGKABAU
-
MENJAGA SILATURAHMI LEWAT TRADISI BARAYO: RITUAL PASCANIKAH DI PADANG PARIAMAN
-
EFEK DOMINO PERANG KAMANG DALAM TEROPONG PERLAWANAN MASYARAKAT SUMATERA BARAT MENENTANG KOLONIALISME BELANDA
-
SUMATERA BARAT RAIH PENGHARGAAN DI FESTIVAL HOMESTAY NUSANTARA 2025, GUBERNUR MAHYELDI DIGANJAR IHSA AWARD
-
FARIANDA, PEMIMPIN MUDA PERS SUMUT YANG TEGASKAN ETIKA: CIPTAKAN SUASANA NYAMAN BAGI POLDA SUMUT
-
OPTIMALISASI PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN UNTUK TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN RUMAH SAKIT
-
MERAJUT SILATURAHMI DAN GAYA HIDUP SEHAT: TURNAMEN BANK NAGARI HUT KE-63 MENGINSPIRASI SEMANGAT KERJA