HOME OPINI FEATURE

  • Senin, 26 Mei 2025

Sumatera Barat Raih Penghargaan Di Festival Homestay Nusantara 2025, Gubernur Mahyeldi Diganjar IHSA Award

Sumatera Barat Raih Penghargaan di Festival Homestay Nusantara 2025, Gubernur Mahyeldi Diganjar IHSA Award

Oleh : Ilhamsyah Mirman

(Founder Ranah Rantau circle (RRc) /Korda Sumbar IHSA)

BALI – Festival Homestay Nusantara (FHN) 2025 yang berlangsung pada 23–25 Mei di Buleleng, Bali, menjadi ajang prestisius bagi pelaku homestay seluruh Indonesia. Salah satu sorotan utama acara ini adalah penganugerahan IHSA Award kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, sebagai Kepala Daerah Penggerak Pengembangan Homestay. Penghargaan ini diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat Indonesia Homestay Association (DPP IHSA) atas komitmen dan dukungannya dalam mendorong pertumbuhan homestay berbasis masyarakat di Sumatera Barat.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP IHSA, Hentje Alvi Pongoh, dalam acara puncak FHN yang juga dihadiri tokoh-tokoh penting pariwisata nasional. Dari Sumatera Barat, hadir Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda, didampingi Kabid Destinasi, Doni Hendra, Koordinator Sumatera DPP IHSA, Muhamad Subari, serta Ketua DPD IHSA Sumbar, Rukmawati.

Hadir membawa rombongan delegasi berjumlah 15 orang yang terdiri dari pengurus dan pelaku homestay terpilih, termasuk pengusaha Marnofri Hendri (owner Sunway Alahan Panjang) dan Riko Iswandi dari Bamboosa homestay Bukittinggi. Kehadiran mereka memperkuat posisi Sumbar sebagai salah satu pionir pengembangan homestay berbasis budaya dan komunitas di Indonesia.

Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyambut baik ajakan sekaligus 'tantangan' Ketua Umum DPP IHSA untuk menjadi tuan rumah Forum Homestay Asia Tenggara. "Inshaa Allah, bersamaan dengan peringatan HUT Provinsi Sumatera Barat ke-80 pada Oktober 2025 mendatang, kita akan gelar acara Forum Homestay Asia Tenggara di Sumbar," ujarnya, sekaligus meminta Dinas Pariwisata untuk mulai menyiapkan langkah-langkah strategis menyambut ajang internasional tersebut.

Kontribusi Homestay terhadap Ekonomi Nagari di Sumbar

Hingga 2024, terdapat lebih dari 380 unit homestay aktif, dari lebih 700an yang terdata, tersebar di berbagai nagari wisata Sumatera Barat, seperti di kawasan Harau, Saribu Rumah Gadang Solok Selatan, Perkampungan Minangkabau Sijunjung, Nagari Sumpur Tanah Datar, Alahan Panjang, Kamang Agam, hingga Desa Wisata Pariangan. Homestay-homestay tersebut tidak hanya menjadi alternatif akomodasi bagi wisatawan, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap ekonomi lokal dengan perputaran rata-rata Rp5–10 juta per bulan per unit, yang mencakup jasa inap, konsumsi, pemandu lokal, hingga produk UMKM setempat.

Dalam beberapa nagari seperti Perkampungan Adat Minangkabau Sijunjung, Koto Gadang dan Pariangan, homestay terbukti mampu mendorong anak muda kembali ke kampung untuk mengelola usaha pariwisata, serta membuka lapangan kerja yang merata. Sektor ini menjadi salah satu kunci ekonomi berbasis komunitas (community-based tourism) yang mendorong peran aktif masyarakat sebagai tuan rumah pariwisata.

Prospek dan Tantangan Pengembangan

Potensi homestay di Sumbar masih sangat besar, terlebih dengan dukungan budaya Minangkabau yang mengedepankan nilai keramahtamahan, rumah gadang sebagai identitas arsitektur, dan peran sentral kaum ibu dalam ekonomi rumah tangga. Namun, tantangannya juga tak ringan: mulai dari peningkatan standar layanan, infrastruktur aksesibilitas, pemasaran digital, hingga sertifikasi sesuai SK SNI dari Kemenaker RI.

Ke depan, pengembangan homestay di Sumbar diarahkan untuk merangkul diaspora Minang serta perantau yang tersebar di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Mereka bukan hanya menjadi pasar wisata potensial, tapi juga mitra promosi budaya dan investasi pariwisata.

"Kami mengajak perantau Minang untuk tidak hanya berlibur pulang kampung, tetapi juga berinvestasi dan turut membangun homestay sebagai bentuk cinta kampung halaman," ungkap Muhamad Subari yang juga Waketum IV DPP IHSA.

Tak hanya itu, Sumbar juga menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dari kawasan ASEAN dengan menawarkan paket wisata budaya, kuliner, dan ekowisata yang dikemas melalui jejaring homestay. Strategi kolaborasi lintas nagari, pelatihan SDM, serta penguatan branding melalui IHSA diharapkan menjadi kunci untuk mendorong homestay "naik kelas" dan berdaya saing global.


Tag :#Penghargaan #Festival Homestay Nusantara 2025

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com