HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Rabu, 10 Mei 2023

Sastra Perbadingan Di Perguruan Tinggi

opini wasana
opini wasana

Sastra Perbadingan di Perguruan Tinggi

Oleh: Wasana*

 

Sastra perbandingan, atau juga dikenal sebagai sastra bandingan atau sastra perbandingan dan kontras, adalah salah satu cabang ilmu sastra yang membandingkan karya sastra dari berbagai tradisi, budaya, atau periode waktu. Fokus utamanya adalah pada analisis perbedaan dan persamaan antara karya sastra tersebut untuk memahami elemen-elemen unik yang mungkin mempengaruhi gaya penulisan, tema, dan pesan yang disampaikan.

Di perguruan tinggi, mata kuliah sastra perbandingan membekali mahasiswa dengan alat dan perspektif yang diperlukan untuk memahami, menghargai, dan mengkritisi karya sastra dari berbagai tradisi. Melalui analisis perbandingan, para mahasiswa dapat menelusuri ragam tema, gaya penulisan, dan pesan yang diungkapkan dalam karya sastra dari berbagai budaya atau periode waktu. Selain itu, mereka juga memperoleh pemahaman mendalam tentang konteks sejarah dan budaya di balik munculnya karya-karya tersebut, yang berfungsi sebagai pencerahan bagi interpretasi dan apresiasi yang lebih mendalam. Melalui pembelajaran tentang teori sastra perbandingan, mahasiswa diajak untuk melihat karya sastra dari perspektif yang berbeda, seperti feminisme, strukturalisme, atau postkolonialisme, sehingga membuka peluang untuk analisis yang lebih kritis dan beragam.

Dengan demikian, sastra perbandingan tidak hanya membantu mengasah keterampilan analitis dan berpikir kritis, tetapi juga mengajarkan mahasiswa untuk mengenali keunikan dan kekayaan sastra dari berbagai budaya, dan bagaimana sastra dapat menjadi cerminan masyarakat dan peradaban yang menghasilkannya. Selain itu, kemampuan untuk menulis esai perbandingan memungkinkan para mahasiswa untuk menyampaikan pemahaman dan temuan mereka dengan argumen yang terstruktur dengan baik dan didukung oleh bukti konkret, sehingga mengembangkan kemampuan komunikasi dan pemaparan gagasan secara efektif. Sastra perbandingan, dengan segala manfaat dan kebijakannya, menjadi suatu bidang studi yang penting dalam mengeksplorasi dan memahami kayaan sastra dunia yang melintasi batas-batas budaya dan waktu.

Di perguruan tinggi, mata kuliah sastra perbandingan umumnya mencakup beberapa aspek berikut: pertama, perbandingan antara karya sastra: Mahasiswa akan mempelajari karya sastra dari berbagai tradisi atau budaya dan melakukan analisis perbandingan di antara mereka. Karya-karya ini bisa berupa novel, puisi, drama, atau prosa lainnya. Kedua, konteks sejarah dan budaya: Mahasiswa juga akan mempelajari latar belakang sejarah dan budaya di mana karya sastra tersebut muncul. Hal ini membantu untuk memahami konteks di balik penulisan dan mungkin mempengaruhi tema dan pesan yang diungkapkan dalam karya sastra tersebut.

Ketiga, teori sastra perbandingan: Mahasiswa akan belajar tentang teori-teori yang digunakan dalam menganalisis dan memahami karya sastra dari berbagai tradisi. Ini dapat mencakup pendekatan teoretis seperti strukturalisme, feminisme, postkolonialisme, dan lain sebagainya. Keempat, pendekatan interpretatif: Mahasiswa akan diajarkan cara menganalisis dan menginterpretasikan karya sastra melalui lensa perbandingan. Mereka dapat mengeksplorasi bagaimana tema dan gaya penulisan berbeda antara karya dari berbagai budaya atau era.

Kelima, pengembangan keterampilan analitis: Sastra perbandingan membantu mahasiswa mengasah keterampilan analisis, penalaran, dan kritis mereka. Mereka akan belajar untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam karya sastra, serta untuk merumuskan argumen berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang karya-karya tersebut. Keenam, penulisan esai komparatif: Mahasiswa biasanya diharapkan untuk menulis esai perbandingan yang menganalisis dua atau lebih karya sastra. Esai ini harus didukung oleh bukti yang kuat dan argumen yang terorganisir dengan baik.

Simpulannya, sastra perbandingan di perguruan tinggi adalah mata kuliah yang memungkinkan mahasiswa untuk membandingkan karya sastra dari berbagai tradisi dan budaya. Mahasiswa belajar tentang perbedaan dan persamaan antara karya-karya tersebut, serta mendalami konteks sejarah dan budaya di mana karya sastra itu muncul. Dengan menggunakan teori sastra perbandingan, mahasiswa dapat menganalisis dengan lebih mendalam dan kritis, mengasah keterampilan berpikir analitis, dan mengembangkan kemampuan komunikasi dalam menulis esai perbandingan. Sastra perbandingan memberi wawasan tentang keunikan dan kekayaan sastra dari berbagai budaya dan periode waktu, sehingga memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap karya sastra dari seluruh dunia. Ini menjadi suatu bidang studi yang penting untuk memahami sastra sebagai cerminan masyarakat dan peradaban yang beragam.

*Sastra Minangkabau FIB Unand

 

 

 

 

 


Tag :#Opini #Didaktika #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com