HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Selasa, 30 Mei 2023

MEMPERKUAT PENGAJARAN BAHASA DAN KEARIFAN LOKAL MELALUI LAGU DAERAH

Dina Fitria Handayani
Dina Fitria Handayani

MEMPERKUAT PENGAJARAN BAHASA DAN KEARIFAN LOKAL

MELALUI LAGU DAERAH

Oleh: DINA FITRIA HANDAYANI*

 

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Setiap kebudayaan memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dipertahankan  Nilai-nilai tersebut disebut juga dengan kearifan lokal (local knowledge, local wisdom). Fajarini menyatakan kearifan lokal merupakan pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka

Budaya merupakan salah satu kearifan lokal. Salah satu produk budaya tersebut adalah berupa karya sastra. Kehadiran karya sastra tidak hanya sebagai pelengkap kebudayan yang menjadi suatu penciri bagi masyarakat sekitar. Disamping itu, karya sastra yang dikemas dengan kreativitas pengarangnya  menggunakan bahasa sebagai mediumnya akan menghasilkan nilai seni dan keindahan.  Pada dasarnya karya sastra adalah karya seni yang merupakan bagian dari budaya. Karya sastra ada dua, ada yang berbentuk sastra lisan dan sastra tulisan. Berkaitan dengan sastra tulisan merupakan hasil karya sastra yang menggunakan bahasa tulis sebagai mediumnya, sedangkan sastra lisan sering disebut dengan tradisi lisan atau foklor.  Karya sastra lisan (foklor) yang berkembang merupakan hasil warisan  orang-orang terdahulu, sering disebut dengan sastra lama atau karya sastra.  Foklor lisan atau sastra lisan merupakan foklor yang murni lisan,m yaiitu diciptakan, disebarluaskan dan diwariskan secara lisan. Adapun hal-hal yang termasuk kedalam foklor ini adalah bahasa rakyat, Ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional (teka-teki), puisi, cerita prosa rakyat, nyanyian rakyat.

Jenis sastra lisan tersebut terdapat pada masing-masing masyarakat dan menjadi kebudayaan kolektif pada masyarakat tersebut. Kebudayan tersebut menggambarkan karakteristik masyarakat tersebut. Karya sastra adalah mampu menggambarkan kondisi masyarakat disuatu tempat. Jadi, kehadiran karya sastra baik lisan maupun tulisan di tengah-tengah kehidupan masyarakat bukanlah tidak ada artinya. Sastra hadir seiring dengan pesan dan nilai-nilai yang dapat diambil manfaatnya bagi penikmat. Tapi pada kenyataannya kita sering mendengar bahwa banyak peserta didik yang tidak tertarik dengan sastra lisan didaerahnya. Ironisnya mereka bahkan tidak tahu dengan sastra lokal daeranya sendiri.

            Karya sastra mengandung banyak nilai-nilai positif sehingga dapat diintegrasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui karya sastra. Adapun dampak yang signifikan pada pembelajaran bahasa Indonesia: Pertama, mempertahankan dan meningkatkan identitas budaya. Hal ini penting agar tidak terjadi homogenisasi budaya dan memastikan warisan budaya yang kaya dapat berkembang dengan baik. Kedua, memperkaya pengalaman pembelajar. Dengan memasukkan karya sastra berbasis kearifan lokal, pembelajaran bahasa menjadi lebih kaya dan bervariasi. Siswa dapat belajar tentang budaya, nilai-nilai, dan tradisi yang terkandung dalam karya sastra tersebut, sehingga mereka mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks sosial dan budaya di mana bahasa itu digunakan Ketiga, Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar: Penggunaan karya sastra berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar bahasa. Melalui karya sastra yang menarik dan relevan, siswa dapat merasakan koneksi emosional dengan materi pelajaran, sehingga lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Keempat, Membangun Keterampilan Bahasa yang Lebih Luas: Karya sastra lokal menyajikan variasi gaya bahasa, kosakata, dan struktur yang berbeda-beda. Dengan mempelajari dan menganalisis karya sastra ini, siswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang bahasa, termasuk penggunaan idiom, ungkapan khas, dan gaya bahasa yang mungkin tidak diajarkan dalam konteks pembelajaran bahasa formal. Kelima, Melestarikan Warisan Budaya: Dengan memasukkan kearifan lokal dalam pembelajaran bahasa melalui karya sastra, generasi muda dapat lebih menyadari pentingnya melestarikan warisan budaya mereka. Ini dapat mendorong apresiasi terhadap keanekaragaman budaya dan mencegah kepunahan tradisi-tradisi yang berharga.

Komponen utama dalam mengembangkan nilai sosial dan budaya siswa melalui pembelajaaran berbasis budaya dan kearifan lokal adalah materi pembelajaran. Materi pembelajaran tidak hanya menggambarkan tentang pokok diskusi melainkan dapat memahami aspek spasial dan hubungan antara ruangan dan waktu didaerah, memahami bagaimana manusia saling berinteraksi dengan lingkungan, dan tentunya materi yang harus mengandung nilai sosial dan kearifan lokal yang diantaranya berkembangan menjadi kesatuan tradisi lisan, adat istiadat dan seni dan sejarah.

Berkaitan dengan hal tersebut, karya sastra dapat dijadikan salah satu inovasi pengembangan materi ajar yang tidak saja dapat memberikan pengetahuan bahasa Indonesia melainkan dapat memberikan pengetahuan tentang kearifan lokal. Di samping itu, penggunaan karya sastra sebagai sumber belajar untuk mengembangkan pemahaman dan apresiasi siswa terhadap budaya lokal. Penggunaan karya sastra dalam  mengembangkan materi ajar juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa seperti membaca, menulis, mendengar dan menulis yang lebih baik dan memperkaya pengetahuan mereka tentang bahasa dan budaya lokal serta kearifan lokal.

Sebagai salah satu contoh, kita dapat mengembangkan materi ajar melalui sebuah nyanyian lagu daerah. Lagu daerah bisa digunakan untuk mengajarkan tentang pengetahuan bahasa seperti bahasa figurative (Bahasa kias). Pada sebuah artikel yang ditulis oleh Claudia Ferradas Moi tentang material for language through literature. Rocking the classroom: Rock Poetry Material In The EFL Class (Moi, n.d.) dijelaskan bahwa hubungan antara sastra dan rock. Literature in Rock mengacu pada bagaimana elemen sastra digunakan dalam lirik dan tema lagu rock. Beberapa lagu rock popular menggunaka  bahasa metafora, sibolisme, dan personifikasi untuk menyampaikan pesan dan cerita yang kompleks.

Pada lagu daerah Minangkabau, sering menggunakan bahasa kiasan (Figurative Languange) pada lirik lagu. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk pada salah satu pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu materi menulis puisi. Integrasi lagu dengan tema-tema ringan dapat menjadi inspirasi tema menulis puisi . Tema puisi yang kontekstual dengan siswa akan membuat siswa lebih termotivasi dalam menulis. Dalam konteks kearifan lokal, lagu menyampaikan pesan-pesan yang syarat dengan nilai-nilai kehidupan. Siswa dapat mengeksplorasi nilai-nilai tersebut dalam puisi mereka dan kehidupan sehari-hari

Lagu daerah dapat menjadi sumber inspirasi yang memperkaya pengetahuan siswa tentang penggunaan bahasa. Misalnya, dalam pembelajaran tentang majas, siswa dapat menganalisis penggunaan majas dalam lirik lagu tersebut. Mereka dapat mencari contoh penggunaan majas seperti personifikasi, hiperbola, metafora, metonimi dan lain sebagainya. Selain itu, siswa juga dapat belajar tentang kosakata misalnya kosa kata dalam bahasa Minangkabau dan diartikan pada bahasa Indonesia. Sehingga dengan menerjemahkan lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia dapat membantu pemahaman siswa dan memperkaya kosakata siswa dalam bahasa Indonesia.

Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan bertanggung jawab untuk menopang pembangunan nilai moral dan etika dalam masyarakat, dapat menjadikan sastra lisan daerah sebagai salah satu alternatif penyusunan materi ajar pada pembelajaran. dengan menggunakan karya sastra sebagai materi ajar dapat membantu merawat budaya tradisional dan kearifan lokal. Melalui matrei pembelajaran menggunakan sastra lokal diharapkan peserta didik dapat menanamkan pesan moral atau nilai-nilai positif pada lingkungan sehari-hari, memiliki pengetahuan tentang bahasa daerahnya, membina kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan sikap positif terhadap kebudayan daerah, membantu siswa mendapatkan pengalaman belajar, mengembangkan keterampilan bahasa.

*Mahasiswa Ilmu Keguruan Bahasa, UNP

 

 

 

 

 

 


Tag :#Opini #Didaktika #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com