- Jumat, 2 Juli 2021
Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kesuksesan Program Sekolah Penggerak
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kesuksesan Program Sekolah Penggerak
Oleh Nelfi Alida, S.Pd
(Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Batu Sangkar)
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh aspek kehidupan manusia. Meninggalnya jutaan nyawa, terganggunya sistem perekenomian, terbatasnya kehidupan sosial, serta terhalangnya kegiatan peribadatan adalah beberapa dampak nyata dari penyakit yang diakibatkan oleh virus tersebut. Selain itu, bencana Covid-19 tentunya juga sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan tak terkecuali pendidikan di Indonesia. Proses PBM normal sulit untuk dilaksanakan akibat berbagai alasan keselamatan jiwa manusia. Tapi, secara tidak langsung keadaan tersebut mengakibatkan munculnya berbagai kreatifitas dan terobosan baru bagi dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 telah menjadi momentum besar dalam pergeseran media pembelajaran dimana selama ini mayoritas konvensional lalu beranjak kepada mode digital. Transformasi pendidikan menjadi sebuah keharusan dalam menjawab tantangan kemajuan teknologi dan peradaban manusia.Lebih jauh lagi transformasi ini mengisyaratkan bahwa pendidikan yang selama ini dilaksanakan dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Peserta didik tidak mungkin lagi dipaksa untuk menguasai aspek kognitif tanpa kehadiran required soft skill.
Menurut Basri (2019), transformasi pendidikan merupakan perubahan-perubahan mendasar yang terjadi secara kelembagaan dalam system pendidikan yang modern, efektif serta berkualitas dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan untuk menjawab tantangan sesuai dengan kondisi perubahan social, politik, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Transformasi pendidikan merupakan proses pendidikan yang menunjukkan adanya pergeseran kondisi dan situasi pendidikan dari teologi tradisional menjadi teologi pembebasan, dari kondisi tanpa dialog menuju kondisi yang dialogis, dari kehidupan yang tertutup manjadi masyarakat yang terbuka serta dari kehidupan yang jauh dengan pengetahuan menjadi masyarakat yang sadar akan kebutuhan ilmu pengetahuan. Sehingga kita bisa mengartikan bahwa transformasi pendidikan merupakan perubahan mendasar dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk pencapaian tujuan pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman.
Melalui keputusan Mendikbud Nomor 117 tahun 2020, kementerian pendidikan telah meluncurkan Program Sekolah Penggerak, yang hari ini menjadi isu paling hangat dalam dunia pendidikan. Berbagai pelatihan dilakukan dalam rangka menyukseskan program ini. Sebenarnya, Program sekolah penggerak merupakan upaya pemerintah dalam penyempurnaan dari transformasi pendidikan. Program ini bertujuan untuk mengakselerasi sekolah negeri ataupun swasta untuk bisa bergerak lebih maju 1-2 langkah dalam rangka mewujudkan pendidikan Indonesia yang maju, mandiri, berdaulat serta berkepribadian dan berkarakter pancasila. Fokus dari program sekolah penggerak ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa secara menyeluruh dalam ranah kompetensi litersi dan numerasi serta pengembangan karakter peserta didik.
Skema pelaksanaan Program Sekolah Penggerak adalah dengan melibatkan secara aktif pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk menfasilitasi dan mendukung pelaksanaan program ini. Pemerintah daerah dan Lembaga-lembaga yang ada dimasyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan pendidikan yang terbaik, sehingga siswa dapat menikmati pendidikan dengan paradigma yang baru. Keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program sekolah penggerak tidak semata-semata hanya karena kewajiban yang harus ditunaikan untuk melaksanakan amanah konstitusi, melainkan ada manfaat yang besar bagi pemerintah daerah dari program ini. Daerah yang mendapat kesempatan untuk melaksanakan program sekolah penggerak, memiliki kesempatan untuk percepatan peningkatan mutu pendidikannya.
Karena program ini merupakan salah satu program transformasi pendidikan, maka Program Sekolah Penggerak dilaksanakan secara bertahap, pelaksanaan program tahap awal dengan melibatkan 2.500 Sekolah Penggerak pada 111 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Target pemerintah nantinya program ini akan berkembang setiap tahun sehingga pada akhirnya seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah bertumbuh menjadi sekolah penggerak. Karena tujuan pendidikan sejatinya untuk mengembangkan mutu sumber daya manusia yang dimulai dari sedini mungkin dengan pengembangan yang terpadu, terarah dan melalui berbagai upaya (Rokhmani, 2015). Senada dengan itu maka cita-cita bangsa Indonesia untuk melahirkan generasi emas di tahun 2045 nanti harus diwujudkan dengan merancang pendidikan yang berkualitas secara bertahap dari sekarang.
Pencapaian tujuan pendidikan tidak lepas dari peran kepala sekolah sebagai manajer pendidikan. Selain sebagai manajer, kepala sekolah juga merupakan pemimpin yang akan mengendalikan jalannya organisasi pendidikan yang dia pimpin. Seorang pemimpin, menurut Dr. Demina, M.Pd (kepala Prodi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Batu sangkar), adalah seseorang yang memiliki skill atau kompetensi dalam mempengaruhi organisasi untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Prof. Sufyarma Marsidin dalam tulisannya (2020) mengatakan bahwa kepemimpinan perubahan menyangkut upaya untuk menghadirkan perubahan yang mendasar dalam orgnisasi yang akan memberi ruang terciptanya sebuah perubahan pada komponen organisasi sehinga komponen-komponen tersebut lebih menyatu dan berdaya guna serta memiliki manfaat bagi organisasi.
Dalam hal ini kita bisa berpendapat bahwa terlaksananya program sekolah penggerak yang di gaungkan pemerintah harus ditunjang oleh keberadaan pemimpin yang mendukung perubahan dalam institusi pendidikan itu. Karena program sekolah penggerak adalah program transformasi pendidikan, maka pemimpinnya juga harus pemimpin yang transformasional.
Banyak ahli tentang teori kepemimpinan menjelaskan konsep kepemimpinan transformasional ini. Pada dasarnya kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu melahirkan perubahan. Perubahan tidak akan mungkin lahir dengan sendirinya tanpa adanya Visi yang jelas dan terukur. Maka pemimpin transformasional harus mampu merumuskan visi yang jelas dan terukur, serta mampu mendorong bawahannya untuk kreatif dan inovatif mambangun budaya kerja yang komunikatif sehingga kepemimpinan ini mampu dengan efisien merubah segala sumberdaya yang ada dalam institusi yang dia pimpin menjadi kekuatan nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Disinilah pentingnya peran pemimpin transformasional sebagai kepemimpinan yang efektif dalam menyukseskan program sekolah penggerak. Tanpa pemimpin yang transformasional ini, kita menyangsikan akan tercapainya pendidikan yang berkualitas, bermartabat dan berkarakter seperti yang digaung-gaungkan pemerintah.
Tag :#KepemimpinanKepalaSekolah #SekolahPenggerak
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PANGAJARAN BAHASA MINANGKABAU
-
PENERAPAN MACHINE LEARNING DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
PANTAI BARAT SUMATERA: PESONA ALAM, MAKANAN, DAN SITUS BERSEJARAH
-
PENERAPAN BIG DATA DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK
-
ETNOBIOLOGI
-
DAMPAK UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL DAN SOLUSINYA
-
SARILAMAK, NAGARI ADAT LENGGANG 1000 TALAM
-
SARILAMAK, NAGARI ADAT LENGGANG 1000 TALAM
-
“BINGUNG”
-
NAGARI PASA DAN ICON MASJID RAYA PARIAMAN