- Sabtu, 14 Oktober 2023
Faktor Sosial Dan Kebudayaan Dalam Pembelajaran Bahasa
Faktor Sosial dan Kebudayaan dalam Pembelajaran Bahasa
Oleh Bahren*
Salah satu fungsi utama utama adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi di sini diartikan sebagai proses bertukarnya informasi antara pentur dan mitra tutur. Fungsi ini jika kita kaitkan dengan social dan kebudayaan maka ini menjadikan bahasa sebagai peyampai ied, penyimpan kebudayaan, dan sebagai artefak kebudayaan. Secara sosial, bahasa bisa dianggap sebagai pemersatu baik sebagai bahasa daerah maupun bahasa nasional. Sebagai bagian dari kebudayaan bahasa bisa dianggap sebagai artefak kebudayaan, dengan bahasa kita bisa mengetahui serpihan-serpihan kebudayaan dan dengan bahasa pun budaya suatu daerah bisa diungkapkan dari generasi ke generasi lain.
Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Verhoeven dalam (dalam Coulmas (ed.), 1997:389-404) tentang sosiolinguistik dan pendidikan (bahasa) penting artinya untuk proses pembelajaran bahasa mulai dari tingkat pemula sampai tingkat lanjut (tinggi). Lebih jauh Verhoeven mengatakan bahwa pembelajaran bahasa perlu melibatkan fenomena sosiolinguistik dan linguistik kebudayaan dalam pemerolehan maupun menguasai bahasa seseorang tentunya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, setidaknya saat ini ada empat faktor yang menjadi bagian utama.
Faktor yang dimaskud di atas adalah faktro siiokultural, secara sosiokultural pemahaman mengenai kosa kata budaya dalam pembelajaran bahasa seharusnya juga harus dipahami oleh pengajar bahasa. Hal ini diperlukan karena berbeda budaya bahkan berbeda dialek akan memberikan makna yang berbeda atas sebuah kata, sebagi contoh kata ‘gedang’ dalam bahasa Jawa dan Bahasa Sunda akan memiliki makna yang berbeda. Jika seorang guru yang nota bene orang Jawa ingin memberi contoh kata berbahasa jawa “gedang’ yang maksudnya adalah ‘pisang’, namu bagi siswa yang berkuku bangsa Sunda akan menhyimpan makna “buah pepaya’. Hal serupa juga bisa kita lihat dalam kebudayaan Minangkabau dan Jawa, secara sosial orang Minangkabau memaknai kata ‘ketek’ sebagai sesuatu yang kecil namun bagi orang Jawa kata “ketek’ bermakna ‘anak monyet’.
Kedua adalah faktir individual, secara individu pun, kadangkala pembelajaran bahasa juga dipengaruhi oleh gaya berbahasa. Ada orang yang terbiasa berbahasa lemah lembut karena hidup tumbuh dan berkembang dilingkungan yang biasa berbahasa lemah lembut. Adakalanya juga seseorang berbahasa yang cenderung kasar dan blak-blakan hal ini bisa jadi disebabkan oleh lingkungan yang mempengaruhi orang tersebut dalam berbahasa. Setiap kali kita mengajarkan satu bahasa, kita juga mengajarkan satu sistem yang kompleks tentang kebiasaan budaya, nilai-nilai, cara berpikir, merasa, dan bertindak. Faktor-faktor sosio-kultural juga berkaitan erat dalam proses pembelajaran bahasa kedua.
Hal serupa juga disampaikan oleh Syofia Ulfah, Zamri dan Jamaludin (2012) berpendapat bahawa manusia bercakap untuk memenuhi beberapa tujuan, antaranya adalah untuk hiburan ataupun keseronokan, penyampaian maklumat, mempengaruhi orang lain dan penyelesaian masalah. Seseorang individu yang mempunyai keupayaan untuk bertutur dengan baik dalam sesuatu bahasa dapat memudahkan pemahaman terhadap pertuturan tersebut. Dalam bidang pendidikan, peranan seseorang guru amat penting bagi mewujudkan proses pengajaran dan pemudah cara (PdPc) yang sesuai dengan penguasaan bahasa murid-murid (Zamri 2014) kerana guru berhadapan dengan murid yang pelbagai keperluan antaranya keperluan untuk mempelajari bahasa pertama mahupun bahasa kedua.
Mencermati beberapa fenomena di atas, sudah saatnya kita untuk memikirkan ulang untuk memperhatikan faktro-faktro sosial dan kebudayaan dalam pembelajaran bahasa, sehingga dengan memperhatikan dua hal tersebut setidaknya kita telah membuat semacam antisipasi dalam menghindari kemungkinan-kemungkinan kesalahpahaman dan miskomunikasi antar budaya. Semoga…
*Dosen Sastra Minangkabau FIB Unand
Tag :#Opini #Didaktika #Minangsatu
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PANGAJARAN BAHASA MINANGKABAU
-
PENERAPAN MACHINE LEARNING DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
PANTAI BARAT SUMATERA: PESONA ALAM, MAKANAN, DAN SITUS BERSEJARAH
-
PENERAPAN BIG DATA DALAM SISTEM TENAGA LISTRIKĀ
-
ETNOBIOLOGI
-
SURAT TERBUKA SETELAH POLISI TEMBAK POLISI: PAK PRESIDEN, HENTIKAN MAFIA TAMBANG
-
MARAKNYA PERILAKU KENAKALAN REMAJA YANG BERUJUNG DENGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
-
GALA MUDO, ADAT YANG DIADATKAN DI MINANGKABAU
-
SUMANDO NINIAK MAMAK
-
SUMANDO KUTU DAPUA