Dimulai Pembangunan Ponpes Al-Muttaqin: Digagas Amran Nur, Diwakafkan Nico Adrian Di Eksekusi Riyanda Putra

Dimulai Pembangunan Ponpes Al-Muttaqin: Digagas Amran Nur, Diwakafkan Nico Adrian Di Eksekusi Riyanda Putra

Sawahlunto (Minangsatu) - Berdirinya sebuah kawasan pondok pesantren modern sudah lama menjadi harapan dan mimpi besar masyarakat di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.

Bahkan sudah sejak lama wacana pembangunan pondok pesantren modern di Talawi sudah digagas Amran Nur Walikota Sawahlunto dua periode ( 2003 - 2013) Namun sayangnya sejak itu pembangunan ponpes baru sebatas wacana di setiap pergantian rezim bahkan sempat menjadi bahan kampanye. Tanpa terasa sudah satu dekade berlalu, pendirian ponpes masih menjadi wacana

Tapi tidak dengan sekarang. Ini benar benar gerak cepat. Tidak mudah membangun sebuah pondok pesantren modern seperti di daerah tambang Sawahlunto. Membangun ponpes bukan hanya fisik semata. Tapi bagaimana ketersediaan SDM pengajar kompeten dan pengelola serta lingkungan. Memulainya memang berat, butuh dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk Siarnya Islam

Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa dan dukungan seluruh lapisan masyarakat barulah dimasa pemerintahan Walikota dan Walikota Sawahlunto (Riyanda - Jeffry ) pembanguan ponpes modern Al Muttaqin dapat di eksekusi atau dimulai. Benar benar "Era Baru kerja Cepat"

Walikota Sawahlunto Riyanda Putra akan meresmikan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Pondok Pesantren Al Muttaqin di Dusun Siambalau Desa Talawi Hilir, Sabtu pagi, 3 Mei 2025

Ponpes Al-Muttaqin dipimpin Fadly Rifenta, S.Pd I..,M.Ag. Acara seremonial peletakan batu pertama ponpes Al-Muttaqin akan dihadiri Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Sawahlunto, Dr. Dedi Wandra, M. AG beserta rombongan. Selain itu, anggota DPRD Kota Sawahlunto Nico Adrian juga sudah mengkonfirmasi kehadirannya besok.

Pondok Pesantren Al Muttaqin dibangun diatas tanah seluas lebih kurang 4500 M2 adalah tanah wakaf dari Nico Adrian. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Kota Sawahlunto tersebut mengatakan siap bersedia mewakafkan tanahnya jika memang diperlukan untuk kepentingan masyarakat, seperti pembangunan TPS Sampah Permanen di Kolok Nan Tuo.

" Yang penting saya berbuat Iklash untuk masyarakat Talawi. Meskipun saya punya masa lalu yang gelap saya bekas narapidana kasus narkoba. Terserah nanti masyarakat nilai sendiri, bagaimana saya," ujar Nico Adrian yang pernah tersandung kasus narkoba pada tahun 2018 lalu.

Menurut Kepala Seksi Pondok Pesantren, Kantor Kemenag Sawahlunto Zulfahmi, Syarat pendirian pondok pesantren modern harus didukung bangunan fisik seperti Masjid atau Mushalla, bangunan asrama atau pemondokan, bangunan ruang belajar/kelas. Selain itu ada guru ngajinya atau Kyainya. Dan tentunya ada siswanya. Syarat SMP minimal siswanya 15 orang dan SMA 15 orang siswa

" Pembangunan fisik Pondok Pesantren Al Muttaqin sumbernya bukan dari Kemenag, tapi biasanya dari bantuan masyarakat. Kami dari Kemenag menyumbangkan 100 sak semen untuk pembanguan Ponpes ini. Insya Allah kalau ini jadi, Ponpes Al Muttaqin menjadi Ponpes kedua di Sawahlunto setelah Ponpes Ababil di Lunto," imbuh Zulfahmi

Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang menggabungkan pendidikan keagamaan dengan pendidikan formal dan umum.

Pesantren modern berusaha memadukan nilai-nilai Islam dengan pendekatan pendidikan modern, seperti penggunaan teknologi, kurikulum yang terintegrasi, dan metode pembelajaran yang lebih interaktif. 

Bukan tidak mungkin, ponpes Al Muttaqin menjadi cikal terwujudnya Talawi Sawahlunto sebagai "Kota Santri" seperti julukan Kota "Serambi Mekkah" Kota Padang Panjang. Bukan tidak mungkin kelak ribuan siswa atau santriwan - santriwati dari daerah mana saja datang menimba Ilmu di Ponpes Al Muttaqin Talawi karena mutu dan kwalitas pendidikannya