- Kamis, 10 April 2025
Ngalau Bunian Di Lintau Buo Utara: Misteri Gua Yang Mengundang Mitos,Dunia Ghaib Dan Kepercayaan Terhadap Makhluk Halus Atau Roh

Oleh: Suci Ramadhani
Ngalau adalah istilah dalam bahasa Minangkabau yang merujuk pada sebuah tempat atau ruang yang berada di dalam hutan atau daerah yang masih alami. Ngalau Bunian adalah sebuah goa alami yang terbentuk melalui proses geologi yang melibatkan pelarutan, erosi, dan sedimentasi. Diperkirakan telah ada sejak beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun yang lalu. Menurut penuturan narasumber, yang telah memasuki Ngalau Bunian tersebut. Ngalau Bunian pertama kali ditemukan oleh warga setempat ketika mereka sedang sibuk atau marak-maraknya mencari sarang burung walet, dan secara tidak sengaja mereka menemukan goa tersebut.
Ngalau Bunian memiliki keasrian alam yang belum banyak diketahui orang. Istilah Ngalau Bunian merujuk pada sebuah konsep yang berkaitan dengan dunia gaib, mitos, dan kepercayaan terhadap makhluk halus atau roh yang dikenal dengan nama bunian.
Ngalau ini terletak di Jorong Bodi, Nagari Balai Tangah. Penamaan "Ngalau Bunian" dilakukan secara sementara dan tidak tetap. Nama tersebut bersifat sementara, dengan kemungkinan perubahan seiring perkembangan Ngalau ini menjadi sebuah objek wisata. "Ngalau Bunian" memiliki makna sebagai "Ngalau yang berpenghuni," di mana kata "Bunian" merujuk pada istilah "Urang Rimbo," yang dalam bahasa setempat berarti orang yang tinggal di hutan.
Awal mula penemuan Ngalau Bunian bermula dari pencarian sarang burung walet. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk memasuki ngalau ini karena bentuk dan letaknya yang unik. Pintu masuk ngalau ini sangat kecil dan terletak di bawah ngarai atau tebing yang cukup tinggi. Bentuk pintu masuk tersebut menyerupai tumpukan batu yang tersusun secara alami, yang menjadi salah satu topik pembicaraan di kalangan masyarakat setempat. Terdapat berbagai pendapat dari masyarakat mengenai Ngalau Bunian, menurut penuturan narasumber, yang berpendapat bahwa Ngalau Bunian ini merupakan tempat persembunyian para pahlawan atau bahkan tempat bersemadinya orang-orang pintar di dalamnya. Sejak penemuan Ngalau Bunian, berbagai cerita rakyat mulai tersebar, seperti kisah mengenai batu berlian yang konon akan bersinar saat terkena cahaya. Selain itu, ada pula cerita mengenai batu yang memiliki keunikan, di mana batu tersebut tetap bersih meskipun diinjak dengan kaki yang kotor, seolah tidak terpengaruh oleh kotoran yang menempel.
Menurut penuturan narasumber, ngalau bunian ini dihuni oleh makhluk tak kasat mata. Bahkan dikatakan bahwa semua bentuk ornammen yang ada di Ngalau Bunian dibangun oleh makhluk gaib tersebut. Dan tidak hanya itu saja, mereka juga memiliki kehidupan sosial yang terorganisir dengan sebuah perkampungan dan kehidupan bermasyarakat yang berkembang di dalamnya.
Narasumber menjelaskan bahwa di dalam Ngalau terdapat ruangan yang menyerupai kamar tidur, ornamen yang menyerupai mainan anak-anak, dan bahkan ada ornamen yang berbentuk singgahsana seorang raja. Tidak hanya itu saja, Narasumber pernah mendengar suara-suara aneh yang berasal dari dalam Ngalau, seperti suara orang mengaji, serta suara telempong dan alat musik lainnya.
Menurut penuturan narasumber, banyak orang yang tidak bertanggung jawab masuk ke dalam Ngalau Bunian, dan tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan balasan atas tindakan mereka. Misalnya, ketika seseorang masuk ke dalam Ngalau Bunian dan sengaja merusak ornamen serta mengambil bebatuan yang ada di dalamnya. Mereka mengira bahwa semua ornamen di dalam Ngalau Bunian adalah batu berlian. Namun, ketika mereka membawa batu-batu tersebut keluar dari Ngalau, ternyata batu-batu itu hanyalah batu biasa yang tidak memiliki nilai. Seolah-olah bebatuan yang berada di dalam Ngalau Bunian ini dapat berubah wujud, karena ketika masih berada di dalam Ngalau, batu-batu tersebut tampak seperti berlian.
Keunikan Ngalau Bunian terletak pada pintu masuknya yang sangat kecil, sehingga pengunjung harus merangkak untuk bisa masuk ke dalamnya. Hal ini membuat Ngalau Bunian hanya dapat dimasuki oleh individu yang memiliki kondisi fisik dan tubuh yang ideal. Saat ini, Ngalau Bunian masih dapat dikategorikan sebagai tempat yang ekstrem karena memiliki jalan turun yang cukup terjal dan sulit dilalui.
Dengan adanya pengelolaan yang baik, Ngalau Bunian berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata yang dapat dinikmati oleh seluruh kalangan usia. Jika kelestarian dan keaslian Ngalau Bunian dijaga, maka tempat ini bisa menjadi daya tarik tersendiri yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Hal ini dapat diwujudkan melalui penyediaan fasilitas untuk berjualan serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh wisatawan yang ingin menikmati keindahan Ngalau Bunian.
Selain meningkatkan perekonomian masyarakat, pengembangan Ngalau Bunian sebagai objek wisata juga dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata di sekitar kawasan tersebut. Ini akan membuka peluang untuk mengoptimalkan potensi alam lain yang ada di sekitar Nagari Balai Tangah.
Meskipun pintu masuk Ngalau Bunian terbilang kecil dan terjal, di dalamnya terdapat ruangan yang sangat luas dengan ornamen-ornamen yang sangat indah. Narasumber juga menjelaskan bahwa ada beberapa etika yang harus diterapkan untuk memasuki Ngalau Bunian, antara lain:
• Menghilangkan seluruh niat buruk sebelum masuk, serta menjaga sikap dan perilaku agar tetap sopan.
• Mengucapkan doa dan meminta izin sebelum memasuki Ngalau Bunian.
• Tidak mengganggu atau merusak ornamen-ornamen dan segala sesuatu yang ada di dalam Ngalau Bunian.
Narasumber juga menjelaskan ada suatu kejadian di mana seseorang dari masyarakat yang mengambil sebuah batu di dalam Ngalau Bunian, dan setelah keluar, orang tersebut kehilangan suara atau menjadi bisu. Menurut Narasumber, sudah banyak masyarakat yang memiliki niat buruk untuk merusak keindahan Ngalau Bunian demi keuntungan pribadi, dan mereka menjadi korban dari tindakan tersebut. Beberapa orang mengalami gangguan mental dan kejiwaan. Bahkan tidak sedikit yang kehilangan nyawa akibat perbuatan yang telah mereka lakukan.
Menurut penuturan narasumber, salah satu pemilik tanah ulayat Ngalau Bunian, yang merupakan milik suku Chaniago. Beliau mengatakan bahwa banyak potensi yang bisa dikembangkan dari lahan sekitar Ngalau Bunian, seperti area untuk berkemah (campground) dan jalur Rock Climbing.
Menurut beliau, di antara sekian banyak goa yang ada di Sumatera Barat, Ngalau Bunian layak masuk dalam daftar 10 goa terindah, bahkan mungkin berada di posisi tiga besar karena memiliki keindahan dan keunikan yang memukau. Namun, sekitar Ngalau Bunian juga terdapat beberapa Ngalau lainnya, seperti Ngalau Pangian dan Aia Luluih, yang menambah potensi wisata alam di kawasan tersebut.
(Penulis: Mahasiswa jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas Padang)
Tag :#Opini #Ngalau Bunian
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU
-
TRADISI PACU KUDO: AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI BERKUDA DI PAYAKUMBUH
-
MERAJUT SILATURAHMI DAN GAYA HIDUP SEHAT: TURNAMEN BANK NAGARI HUT KE-63 MENGINSPIRASI SEMANGAT KERJA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN