HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Rabu, 21 Juni 2023

Bahasa Isyarat, Memahami Penderita Tuna Rungu Dengan Komunikasinya

Rona
Rona

Bahasa Isyarat, Memahami Penderita Tuna Rungu dengan Komunikasinya

 Rona Almos*

 

Bahasa isyarat adalah sistem komunikasi visual-gestural yang digunakan oleh komunitas tuli atau pendengaran yang mengalami gangguan pendengaran. Bahasa isyarat menggabungkan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh untuk menyampaikan pesan dan berkomunikasi. Setiap negara atau daerah memiliki bahasa isyarat yang unik. Misalnya, American Sign Language (ASL) digunakan di Amerika Serikat, British Sign Language (BSL) digunakan di Britania Raya, dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) digunakan di Indonesia. Setiap bahasa isyarat memiliki tata bahasa, kosakata, dan struktur kalimatnya sendiri.

Bahasa isyarat memiliki keunikan dalam ekspresi dan tata bahasanya. Gerakan tangan dan ekspresi wajah digunakan untuk mengungkapkan konsep, kata-kata, dan ide. Kehalusan gerakan dan ekspresi adalah kunci dalam komunikasi bahasa isyarat. Komunikasi menggunakan bahasa isyarat tidak terbatas pada sekadar tuli atau pendengaran. Orang-orang yang dapat mendengar juga dapat mempelajari bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan komunitas tuli atau pendengaran yang memiliki bahasa isyarat sebagai bahasa utama mereka. Bahasa isyarat juga digunakan di lembaga pendidikan khusus, pusat komunitas, dan dalam komunikasi antara individu tuli dan individu pendengaran.

Penting untuk diingat bahwa bahasa isyarat bukanlah bentuk bahasa yang terbatas atau inferior. Ia memiliki struktur yang kompleks dan bervariasi, memungkinkan komunikasi yang sama kompleksnya seperti yang dilakukan dalam bahasa lisan. Bahasa isyarat merupakan sarana penting bagi komunitas tuli atau pendengaran untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial, mengakses informasi, dan memperoleh pendidikan.

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) adalah bahasa isyarat yang digunakan oleh komunitas tuli yang ada di Indonesia. BISINDO memainkan peran penting dalam memastikan inklusi dan kesetaraan bagi komunitas tuli atau pendengaran di Indonesia. Dengan menggunakan BISINDO, individu tuli dapat berkomunikasi secara efektif dengan sesama anggota komunitasnya, serta dengan individu pendengaran yang memahami bahasa isyarat. Ini memberikan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan karir, serta menghilangkan hambatan komunikasi yang dapat menghalangi aksesibilitas.

BISINDO juga berperan dalam membentuk identitas dan kepribadian individu tuli di Indonesia. Bahasa isyarat adalah sarana ekspresi yang alami bagi komunitas tuli, memungkinkan mereka untuk menyampaikan pikiran, emosi, dan pengalaman mereka dengan lebih akurat dan mendalam. BISINDO memungkinkan mereka untuk membangun hubungan, mengungkapkan kreativitas, dan berpartisipasi dalam budaya dan tradisi komunitas tuli secara lebih kuat. BISINDO memainkan peran penting dalam pendidikan bagi individu tuli di Indonesia. Dalam lingkungan pendidikan yang inklusif, penggunaan BISINDO sebagai bahasa pengantar membantu siswa tuli untuk memahami dan memperoleh pengetahuan dengan lebih baik. Guru yang mahir dalam BISINDO dapat memberikan pengajaran yang efektif dan aksesibilitas yang lebih baik bagi siswa tuli. Selain itu, BISINDO juga memberikan akses ke informasi umum, termasuk berita, literatur, dan sumber daya lainnya, yang sangat penting bagi komunitas tuli untuk tetap terhubung dan terinformasi.

BISINDO berperan dalam pengembangan kognitif dan bahasa bagi individu tuli. Bahasa isyarat, seperti BISINDO, memungkinkan komunikasi yang kompleks dan abstrak, dan memfasilitasi perkembangan kognitif dan pemahaman konsep. Melalui penggunaan BISINDO, individu tuli dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka, memperoleh keterampilan berpikir kritis, dan membangun koneksi antara bahasa, pikiran, dan pemahaman. Dengan mempelajari dan menggunakan BISINDO, individu pendengaran juga dapat mempromosikan kesadaran dan penerimaan terhadap komunitas tuli. Menghargai dan memahami bahasa isyarat adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan memperkuat hubungan antara individu dengan latar belakang pendengaran yang berbeda. Memiliki pengetahuan tentang BISINDO juga membantu individu pendengaran untuk menjadi pendukung dan advokat bagi hak-hak komunitas tuli.

BISINDO juga merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia. Bahasa isyarat mengandung ekspresi budaya, nilai-nilai, dan identitas unik komunitas tuli di Indonesia. Mempromosikan dan melestarikan BISINDO adalah upaya untuk menghargai keragaman budaya Indonesia dan memastikan bahwa warisan budaya ini dapat dilestarikan untuk generasi mendatang. Secara keseluruhan, Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan inklusi, aksesibilitas, pendidikan, dan pemberdayaan komunitas tuli di Indonesia. BISINDO juga merupakan bagian penting dari identitas budaya dan bahasa nasional Indonesia. Mempromosikan penggunaan dan pemahaman BISINDO adalah langkah penting dalam mencapai kesetaraan dan membangun masyarakat yang inklusif di Indonesia.

 

(*Dosen Sastra Minangkabau FIB Unand)

 


Tag :#Opini #Didaktika #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com