HOME KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG

  • Selasa, 10 Juni 2025

Wawako Dan Ketua Komisi III DPRD Padang Panjang, Periksa Secara Detil Sarana Prasarana Pendukung Di RSUD Gantiang

Wawako Allex bersama Ketua Komisi III DPRD, Mahdelmi, saat memeriksa mesin loundry yang tak berfungsi.
Wawako Allex bersama Ketua Komisi III DPRD, Mahdelmi, saat memeriksa mesin loundry yang tak berfungsi.

Pd Panjang (Minangsatu) - Dua Kali melakukan sidak ke RSUD Gantiang Kota Padang Panjang, Wako Hendri Arnis dan Wawako Allex Saputra yang turut didampingi Ketua Komisi III, Mahdelmi,  menemukan banyak persoalan di RSUD, terutama menyoal sarana prasarana pendukung RSUD yang tidak terawat dan Rusak. Pertanyaannya, bagaimana pengelolaan dana  perawatan,  pengawasan atau sistim manajemen  selama ini di RSUD oleh sang Direktur. 

Wakil Wali Kota, Allex Saputra didampingi Ketua Komisi III DPRD, Mahdelmi kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (9/6/2025) kemaren, kembali  menemukan kerusakan-kerusakan yang patut jadi perhatian untuk segera diperbaiki secepatnya oleh manajemen RSUD.

Salah satu menjadi perhatian Wawako dan Ketua Konisi.III,  tertuju pada sisi Gedung VIP, khususnya area Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dari tinjauan itu, Wawako Allex meminta pembenahan, agar fungsi IPAL berfungsi lebih maksimal. Termasuk toilet, dan  kran air terdapat disejumlah ruang pasien.

“Kaji kembali kelayakan dan fungsi IPAL ini. Kita ingin rumah sakit tetap menjaga standar lingkungan dan kenyamanan bagi semua pihak,” ujar Wawako Allex  sembari meminta pihak RSUD berkoordinasi dengan OPD terkait 

Sidak kemudian berlanjut ke area luar Gedung VIP. Disini tampak beberapa plafon  dalam kondisi rusak. Sementara penerangan di bagian luar bangunan dilaporkan juga belum menyala. 

Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus, mengingat aspek kenyamanan dan keamanan lingkungan rumah sakit sangat penting, terutama pada malam hari, tukuk Allex.

Di ruang laundry, dari lima unit mesin yang tersedia, hanya dua yang berfungsi, termasuk mesin steril. Wawako menilai, perlu dilakukan pengecekan berkala terhadap semua alat-alat tersebut guna memastikan kelancaran operasional, tandasnya.

“Kalau salah satu mesin ini bermasalah, tentu akan berdampak ke proses pelayanan. Dalam tiga hari ke depan kita minta semuanya sudah bisa difungsikan. Ini arahan dari Pak Wali,” ungkapnya.

Di ruang perawatan anak, ditemukan beberapa fasilitas seperti toilet dan wastafel yang perlu perbaikan.Beberapa staf juga menyampaikan keluhan, terkait peralatan pendukung seperti dispenser dan printer yang tidak berfungsi dengan baik.  

Dengan membawa kertas disposisi, Allex mencatat setiap temuan secara langsung untuk kemudian ditindaklanjuti secara administratif.

Di ruang bersalin, salah satu tempat tidur persalinan sempat tidak bisa dioperasikan sebagaimana mestinya. Namun setelah dilakukan pengecekan, peralatan tersebut masih dapat digunakan kembali.

“Hal-hal seperti ini sebenarnya bisa diantisipasi lebih awal dengan perawatan rutin,” ujar Mahdelmi, yang meminta agar kepala ruangan lebih aktif dalam mengidentifikasi dan melaporkan kondisi sarana prasarana di masing-masing unit kerja.

Di ruang Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT), ditemukan adanya dinding yang mengalami retakan serta ketidaksesuaian konstruksi. Proyek pembangunan IDT sendiri diketahui telah mengalami beberapa kali perpanjangan waktu pekerjaan (adendum).

“Kita berharap seluruh proses pembangunan gedung berjalan sesuai prosedur dan selesai tepat waktu. RSUD adalah fasilitas strategis, tentu kita semua ingin ini bisa segera difungsikan secara optimal,” tutur Allex.

Dalam sidak tersebut, Wawako juga menerima laporan terkait kebutuhan alat kesehatan di sejumlah ruangan, termasuk di IGD dan ruang bersalin. Beberapa perangkat penting seperti alat vakum disebut masih belum tersedia secara lengkap.

Menanggapi hal ini, Mahdelmi mengingatkan agar seluruh jajaran RSUD meningkatkan pengawasan internal.“Kepala ruangan perlu aktif mengawasi. Hal-hal yang bisa ditangani secara mandiri harus segera dilakukan. Kami juga berharap Dewan Pengawas lebih terlibat dalam proses evaluasi dan perbaikan ini,” katanya.

Dia. juga mengusulkan agar kehadiran Dewan Pengawas lebih diperkuat di lapangan. “Pengawasan yang baik hanya bisa dilakukan jika ada koordinasi dan kehadiran secara aktif," sebutnya.

Sementara Allex menegaskan, langkah-langkah perbaikan akan terus dilakukan demi menghadirkan layanan kesehatan yang prima.

“Mudah-mudahan upaya bersama ini membawa perubahan yang positif, dan RSUD kita bisa menjadi rumah sakit terbaik di Sumatera Barat,” tutupnya.
(Asril Dt Pangulu Batuah).


.


Wartawan : Asril Dt. Pangulu Batuah
Editor : melatisan

Tag :#RSUD Gantiang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com