HOME PARIWISATA KOTA SAWAHLUNTO
- Selasa, 24 Maret 2020

Sawahlunto (Minangsatu) - Sesuai dengan Instruksi Walikota nomor : 360/32/BKP-PBD/SWL/2020 tertanggal 23 Maret 2020 semua objek wisata dan tempat hiburan di kota Sawahlunto ditutup selama 14 hari, terhitung sejak 23 Maret hingga 5 April 2020. Objek Wisata dan Tempat hiburan dimaksud adalah kawasan wisata alam, museum, kolam renang (water boom) area bermain anak, karaoke, bioskop 4 dimensi, live musik, warnet dan game station.
Menindaklanjuti Instruksi Walikota tersebut, Direktur PT. Wahana Wisata Sawahlunto (WWS), Epy Kusnadi, SH saat di hubungi melalui telepon seluler Selasa 24/32020) menyatakan telah menutup objek wisata Water boom dan bioskop empat dimensi yang berada di bawah PT.WWS.
Saat dikonfirmasi mengenai update kondisi terkini sebelum penutupan tersebut ia menyatakan imbas dari merebaknya wabah virus Corona tingkat kunjungan wisatawan khususnya ke objek wisata Water boom yang menjadi salah satu andalan Kota Sawahlunto menurun dratis hingga 80%.
"Sampai tanggal 5 April 2020 seluruh aktifitas dan operasional pada dua objek wisata andalan tersebut di tiadakan, para karyawan dirumahkan dan di sarankan untuk bersih-bersih dilingkungan masing-masing," pungkasnya.
Editor : ranof
Tag :#waterboom_sawahlunto_ditutup#
-
Sambut Liburan Lebaran, Kapal Wisata Danau Kandi Kantongi Ijin Kemenhub Angkut Wisatawan Dan Jaminan Asuransi Jasa Raharja
-
Bahas Persiapan UNESCO Geopark Global, Wakil Wali Kota Zohirin Sayuti Ikuti Audiensi Dengan Badan Geologi
-
Festival Budaya "Basilone" Angkat Tradisi Budaya Nagari Silungkang
-
Pemko Sawahlunto Bekerjasama Dengan Bank Nagari Terapkan Pembayaran Non-Tunai Pembayaran Tiket Wisata
-
Segera Rampung, Pembangunan Kawasan Wisata Danau Kandih Siap Mendukung Pariwisata Daerah
-
Masakan (Rendang) Padang Kontroversi, Tapi Dinanti
-
SUMBANG DUO BALEH ALTERNTIF MUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
-
Menjadi Profesional
-
Media Pembelajaran Berbasis IT Untuk Siswa SD di Era Revolusi Industri 4.0
-
Pendidikan Berpusat Pada Siswa Dan Efikasi Diri Guru Bahasa Indonesia: Kasus Model Project-Based Learning