HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Rabu, 13 Agustus 2025
Wagub Sumbar Vasko Ruseimy Nikmati Kuliner Eksotis Mentawai Usai Kunjungan Kerja
Padang (Minangsatu) - Mentawai merupakan kepulauan yang terletak di Samudra Hindia, menjadi pembatas Pulau Sumatera dengan hamparan samudra yang sangat luas. Memiliki akar budaya yang kuat dan selalu menjaga nilai adat spiritual nenek moyang dengan kepercayaan Adat Sabulungan-nya.
Tak heran, pesona Mentawai menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang gemar olahraga surfing. Dengan pusat pemerintahan yang terletak di Pulau Sipora atau banyak dikenal dengan Tuapejat sebagai pusat administrasi kabupaten itu.
Pesona ini lah yang membuat Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, pada Senen (11/08) tertarik kembali mengunjungi kabupaten yang baru keluar dari Zona 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Bukan hanya urusan pemerintahan, Wagub juga menikmati beberapa hidangan khas Mentawai yang belum banyak dikenal masyarakat di luar Mentawai.
Kunjungan Wagub Vasko Ruseimy ke Kepulauan Mentawai kali ini tidak hanya fokus pada agenda administratif, seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pasca-keluar dari status 3T.
Ia juga menyempatkan diri untuk menyelami kekayaan budaya lokal, termasuk mencicipi kuliner tradisional suku Mentawai yang autentik.
"Mentawai bukan hanya tentang ombak surfing yang mendunia, tapi juga warisan kuliner yang mencerminkan harmoni dengan alam," ujar Wagub usai mencoba beberapa hidangan khas.
Suku Mentawai merupakan salah satu suku asli Indonesia yang mendiami Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat. Mereka dikenal dengan budaya tradisional yang masih kuat, termasuk dalam hal kuliner.
Makanan asli suku Mentawai umumnya berasal dari bahan alam sekitar seperti sagu, keladi, pisang, kelapa, serta hasil buruan dan tangkapan dari hutan dan sungai.
Makanan-makanan ini tidak hanya menjadi sumber nutrisi, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Berikut adalah beberapa jenis makanan asli suku Mentawai yang diantaranya sudah pernah di cicipi wagub Sumbar;
1. Kapurut Sagu, Kapurut adalah makanan pokok tradisional suku Mentawai yang terbuat dari sagu, sering dijadikan pengganti nasi. Hidangan ini memiliki tekstur kenyal dan rasa gurih alami, biasanya disajikan pada acara-acara spesial seperti pernikahan atau upacara adat. Bahan utamanya adalah tepung sagu yang telah mengeras dan berwarna kecokelatan.
2. Subbet (atau Subet), Subbet merupakan olahan sederhana yang lezat, terbuat dari campuran keladi (talas) atau ubi, pisang, dan kelapa. Makanan ini dikenal dengan rasa manis alami dan sering menjadi makanan pokok selain sagu.
3. Batra (Sate Ulat Sagu), Batra adalah hidangan eksotis yang terbuat dari ulat sagu berwarna kekuningan, seukuran jempol orang dewasa. Ulat ini kaya protein dan dianggap bergizi tinggi, meskipun tampilannya mungkin mengejutkan bagi orang luar.
4. Toek (Ulat Kayu), Toek adalah makanan ekstrem berupa ulat kayu yang berasal dari kayu-kayu tertentu seperti tumung, bak-bak, atau etet. Hidangan ini melambangkan persatuan masyarakat Mentawai dan menjadi sumber protein alami.
5. Jurut, Jurut adalah masakan ayam yang dimasak dalam bambu, sering disajikan pada acara khusus. Rasanya gurih dan harum karena proses pemanggangan.
6. Anggau Siboik-boik, Anggau adalah kepiting endemik Mentawai dengan cangkang ungu dan tubuh hitam, yang ditangkap pada musim tertentu (Juli-September). Hidangan ini menjadi bagian dari tradisi Muanggau untuk mempererat ikatan sosial.
7. Sihobuk, Sihobuk mirip dengan kapurut, tetapi dibentuk panjang dan dibungkus bambu. Makanan ini sering disajikan pada pernikahan atau acara keluarga, dengan aroma harum saat dipanggang.
8. Sikoira, Sikoira adalah hidangan dari kerang sungai bercangkang putih, yang dikumpulkan oleh perempuan suku Mentawai. Ini adalah makanan segar dengan rasa seafood alami.
Kuliner khas Mentawai mencerminkan harmoni antara manusia dan alam, di mana bahan-bahan diambil secara berkelanjutan dari hutan dan sungai.
Wagub Vasko Ruseimy berharap, promosi kuliner ini dapat meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal. Jika berkesempatan berkunjung ke Kepulauan Mentawai, cobalah hidangan-hidangan ini untuk merasakan kekayaan kuliner Indonesia yang autentik. Namun, beberapa makanan seperti ulat sagu atau kayu mungkin memerlukan keberanian untuk dicoba pertama kali!. (*)
Editor : Benk123
Tag :#mentawai
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
APBD MENTAWAI 2026 SENILAI RP718 M DISAHKAN, KETUA DPRD IBRANI SABABALAT KETOK PALU DI PADANG
-
KAPOLRES KEPULAUAN MENTAWAI SERAHKAN ALAT PERTANIAN UNTUK DUKUNG SWASEMBADA PANGAN DI DESA SP2 SIDOMAKMUR
-
BUPATI MENTAWAI RINTO WARDANA SAMBUT SENATOR DPD RI IRMAN GUSMAN, BAHAS PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN POTENSI PARIWISATA SURFING DUNIA
-
BUPATI MENTAWAI DAN ANDRE ROSIADE GELAR AUDIENSI “MERDEKA DARI KETERTINGGALAN”, DORONG PERCEPATAN INFRASTRUKTUR KEPULAUAN
-
KETUA DPRD IBRANI SABABALAT DAMPINGI BUPATI MENTAWAI TERIMA HIBAH 2 MESIN GENSET 500 KVA DARI BANK INDONESIA: SOLUSI KRISIS LISTRIK LOKAL
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIF MASYARAKAT