HOME PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH
- Rabu, 13 Oktober 2021
Usai Vaksin Insan Pendidikan, Sekolah Tatap Muka Full Di Depan Mata

Payakumbuh (Minangsatu) - Gebyar vaksinasi Sapu Jagat yang digelar Pemerintah Kota Payakumbuh sudah mulai menyasar pelaku pendidikan seperti siswa/siswi, guru, orang tua wali murid, serta masyarakatpun ikut menyukseskan.
Lebih kurang 400 orang insan pendidikan di Kota Randang, Rabu (13/10) ikut mensukseskan Gebyar Vaksinasi Sapu Jagat Covid-19 dalam rangka mencapai Herd Immunity tersebut. Kegiatan ini digelar di halaman kantor bersama 4 OPD kawasan Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Koto Diate, Kota Payakumbuh.
"Ada siswa mulai dari jenjang pendidikan SD dan SMP berusia 12 tahun keatas, guru, orang tua siswa, serta masyarakat yang mengikuti vaksinasi ini. Dari data kita dinas pendidikan, tercatat sudah ada 400 peserta yang mendaftar" kata Kepala Dinas Pendidikan DR. Dasril di Payakumbuh.
Ia mengakatakan, jumlah peserta yang ikut Vaksinasasi Covid-19 tersebut melebihi target awal yang semula hanya 150 orang. Ternyata peminat naik jadi 400 orang.
"Lalu kita berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk menyiapkan vaksinator guna menjawab tingginya animo peserta vaksinasi ini" katanya.
"Vaksinator juga ditambah, disiapkan 4 tim, masing-masing tim terdiri dari 8 orang, yang jelas kita menjawab semangat ini dengan baik," tambahnya didampingi Sekretaris Joni dan Kabid Dikdas Fiqih Rahmat.
Dasril mengatakan, vaksinasi Covid-19 digelar sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan segera sekolah tatap muka. Mutu pendidikan sangat sulit diperbaiki dan dicapai hanya dengan belajar daring karena dengan belajar daring hanya proses pembelajaran yang dapat berlansung sedangkan proses pendidikan sangat sulit terlaksana dan bahkan tidak terlaksana dengan baik, maka disinilah perlunya pembelajaran tatap muka untuk manumbuhkan sikap, perilaku dan karakter siswa.
"Untuk bisa belajar tatap muka, siswa harus tervaksin sebanyak 70 persen, dan guru 100 persen. Kecuali orang-orang yang komorbid dan ada isu kesehatan sehingga tidak diperbolehkan divaksin. Kita bersama-sama jajaran kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua sepakat ingin mengembalikan lagi mutu pendidikan kita," katanya.
Saat ini, sekitar 25 persen siswa sekolah usia di atas 12 tahun telah divaksin, dan 92 persen dari guru dan tenaga kependidikan. Vaksinasi sekarang tidak lagi menjadi paksaan, namun sudah menjadi kebutuhan terkhusus bagi siswa-siswi dan masyarakat kota Payakumbuh.
Sementara itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi mengaku bahagia dan bangga menyaksikan semangat insan pendidikan yang ikut vaksinasi yang digelar Dinas Pendidikan itu.
"Luar biasa antusiasnya, jumlahnya mencapai 400 orang, kita berharap semangat seperti ini bisa kita jaga," ujarnya saat menyambangi lokasi vaksinasi.
"Buktinya tidak apa-apa kan? Aman-aman saja malahan," kata Riza ketika berinteraksi dengan anak-anak sekolah yang sudah mendapatkan suntik vaksin Covid-19.
"Memang dahulu untuk anak-anak dibawah 18 tahun ada kebijakan tidak boleh divaksin, tapi sekarang anak-anak usia 12 keatas sudah boleh divaksin sehingga target vaksinasi kita juga bertambah, jadi kita berharap kedepannya semakin banyak yang di vaksin dan semakin cepat pula mencapai herd immunity, hingga kita bisa mengambil kebijakan memperbolehkan sekolah tatap muka secara full," pungkas Riza.*
Editor : Benk123
Tag :#payakumbuh
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
WAWAKO PAYAKUMBUH: SANGAT BANYAK MANFAAT MENDALAMI AL QURAN
-
GELAR HAFLAH TAKHARRUJ DAN TEKHNOLOGY INNOVATION EXPO, DAR ER ILMI TUMBUH JADI PONPES BERBASIS TEKNOLOGI
-
35 SANTRI TPA MUSHALLA LAKUANG GELAR KHATAM AL-QURAN
-
SAMBUT PENERIMAAN SISWA BARU, PEMKO PAYAKUMBUH LUNCURKAN APLIKASI SPMB
-
SEBANYAK ENAM CALON PASKIBRAKA PAYAKUMBUH BERPELUANG JADI PASKIBRAKA NASIONAL
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU