HOME PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH
- Kamis, 12 Juni 2025
Gelar Haflah Takharruj Dan Tekhnology Innovation Expo, Dar Er Ilmi Tumbuh Jadi Ponpes Berbasis Teknologi

Payakumbuh (Minangsatu) - Sebagai bagian dari acara perpisahan angkatan ke-III, Pondok Pesantren Dar El Imi menggelar acara Haflah Takharruj dan Tekhnology Innovation, Kamis (12/06/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung 1 Ponpes Dar El Ilmi di Jalan Singa Harau No. 87, Balai Panjang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh.
Haflah Takharruj dan Tekhnology Innovation merupakan puncak dari apresiasi atas karya akhir pribadi santri mengenai temuan dan inovasi terbaru di bidang teknologi kekininian.
Pimpinan Ponpes Dar El Ilmi, Hafzan El Hadi, LC, M. Kom, M. Pd kepada Minangsatu menyebut Haflah Takharruj dan Tekhnology Innovation tahun ini diikuti oleh 26 santri yang telah melalui tahapan-tahapan proses karya ilmiah.
"Alhamdulillah, tahun ini santri angkatan tiga ini sebanyak 26 orang yang berasal dari berbagai daerah. Mereka membuat karya akhir pribadi yang harus ditampilkan dan diuji oleh para ustadz," katanya.
"Pondok ini telah memasuki tahun ke tujuh. Berawal dari semangat untuk memadukan kemampuan dan pemahaman agama bagi santri yang dipadu dengan kemahiran dalam dunia teknologi maka didirikanlah pondok ini," tambahnya.
Disebutkan Hafzan, semangat dari semua ustadz untuk memajukan Pondok Dar El Ilmi adalah sangat membanggakan. Walau dengan kondisi sederhana mereka tetap berkarya dan bekerja demi kemajuan lembaga ini. Bahkan sekarang Ponpes ini telah memiliki lahan baru yang lebih luas di daerah Buluah Kasok Limapuluh Kota.
"Sekarang kami memiliki 22 orang ustadz dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu. Mulai dari ustadz yang fokus dalam ilmu keagamaan sampai ustadz dari jalur pendidikan teknik," jelasnya.
Sekilas Tentang Ponpes Dar El Ilmi
Pondok pesantren Dar El Ilmi tidak hanya fokus mengajarkan ilmu syar'i yang sahihah, tapi juga tampil dan terampil dalam tekhnologi serta mendidik menjadi pribadi mandiri.
Pesantren Dar El Ilmi memiliki dua jenjang pendidikan yaitu : tingkat SMP / tsanawiyah dan tingkat SMA / SMK / aliyah. Untuk jenjang SMA / SMK / aliyah pesantren yang berbasis tekhnologi ini memiliki tiga program kejuruan yaitu :
1. Pemrograman Komputer.
2. Tehnik Komputer dan Jaringan.
3. Multimedia (khusus program 6 tahun).
Pelajaran di pondok ini mencakup pendidikan umum, agama dan kejuruan. Dalam ilmu agama, santri belajar tentang Aqidah, Bahasa Arab, Fiqih, Sirah Nabawiyah, Adab, Tafsir, Usul Fiqih, dan lain-lain. Mata pelajaran umum dan mata pelajaran kejuruan sesuai dengan jurusannya.
Kemampuan santri yang diajarkan dengan ilmu-ilmu syar'i dipadu dengan kemampuan tekhnologi mampu menghasilkan karya-karya inovatif dibidang pemrograman, dan TKJ.
Mereka mendapat tugas akhir sesuai jurusan yang mereka pilih layaknya para mahasiswa sebelum diwisuda. Mereka mempersiapkan karya, membuat, mempresentasikan dan memamerkan hasil karya.
Diantara karya yang dihasilkan seperti sensor pagar dan pintu otomatis. Tong sampah otomatis, brangkas otomatis, sensor mobil tanda mundur. Ada juga aplikasi berbasis android dan web untuk penjualan bahan makanan, penjualan makanan jadi, penjualan buku. Aplikasi pendataan stok makanan dan jenis makanan untuk pondok pesantren dan berbagai jenis karya lainnya.
Editor : melatisan
Tag :#Tekhnology Innovation Expo #Dar Er Ilmi
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MONITORING KEGIATAN HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, WAWAKO PAYAKUMBUH TINJAU SEJUMLAH SEKOLAH
-
WAWAKO PAYAKUMBUH: SANGAT BANYAK MANFAAT MENDALAMI AL QURAN
-
35 SANTRI TPA MUSHALLA LAKUANG GELAR KHATAM AL-QURAN
-
SAMBUT PENERIMAAN SISWA BARU, PEMKO PAYAKUMBUH LUNCURKAN APLIKASI SPMB
-
SEBANYAK ENAM CALON PASKIBRAKA PAYAKUMBUH BERPELUANG JADI PASKIBRAKA NASIONAL
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU