HOME BIROKRASI NASIONAL

  • Rabu, 28 Mei 2025

Tingkatkan Bauran EBT Hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

Sumber Foto : Humas PLN UID Sumbar
Sumber Foto : Humas PLN UID Sumbar

Jakarta, (minangsatu) – PT PLN (Persero) berkomitmen melaksanakan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, yang resmi diluncurkan pemerintah sebagai panduan pembangunan ketenagalistrikan nasional selama satu dekade ke depan. 

RUPTL ini menjadi yang terhijau sepanjang sejarah dengan porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76% dari total penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa RUPTL 2025-2034 menjadi acuan strategis untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 dan mendukung kedaulatan energi nasional. 

“Dengan kedisiplinan, kita bisa melampaui target Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) untuk EBT pada 2034. Konsistensi adalah kunci,” ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Dari total 69,5 GW kapasitas baru, 52,9 GW (76%) berasal dari EBT dan sistem penyimpanan energi, meliputi:  
Pembangkit Listrik Tenaga Surya: 17,1 GW  

Pembangkit Listrik Tenaga Air: 11,7 GW  

Panas Bumi: 5,2 GW  

Bioenergi: 0,9 GW  

Energi Nuklir: 0,5 GW  

Sistem Penyimpanan Energi (Pumped Storage PLTA 6 GW dan Battery Energy Storage System 4,3 GW).

Sementara itu, energi fosil hanya menyumbang 24%, terdiri dari pembangkit berbahan bakar gas (10,3 GW) dan batubara (6,3 GW). 
“Perhitungan ini telah mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik per kapita,” tambah Bahlil.

Pengembangan kapasitas pembangkit akan dilakukan dalam dua fase:  
2025-2029: Penambahan 27,9 GW, dengan 12,2 GW dari EBT (3,2 GW PLTA, 6 GW PLTS, 1,6 GW PLT Angin, 0,9 GW PLT Bioenergi, 0,5 GW PLT Panas Bumi) dan 3 GW sistem penyimpanan energi. Selain itu, 9,2 GW dari pembangkit gas dan 3,5 GW dari pembangkit uap rendah emisi juga akan diselesaikan.  

2030-2034: Penambahan 41,6 GW, dengan 37,7 GW (90%) dari EBT dan penyimpanan energi, serta 3,9 GW dari energi fosil.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan PLN mengimplementasikan RUPTL terhijau ini. 

“Kami akan mengoptimalkan sumber daya alam domestik untuk menghadirkan sistem kelistrikan yang andal, ramah lingkungan, dan terjangkau, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya. 

PLN juga berfokus pada efisiensi dan keandalan sistem ketenagalistrikan berbasis EBT untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.


Wartawan : rilis
Editor : boing

Tag :#PLN #UID #Sumbar #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com