HOME EKONOMI KABUPATEN AGAM

  • Selasa, 3 September 2019

Suhatril Pemilik Keju Lasi : Sumatera Barat Kekurangan Pengusaha Muda

Suhatril bersama salah seorang siswa pengunjung Sentra sapi perah miliknya
Suhatril bersama salah seorang siswa pengunjung Sentra sapi perah miliknya

Canduang (Minangsatu) - Masyarakat Sumatera Barat patut bersyukur dan berbangga hati karena memiliki banyak potensi, baik alam maupun Sumber Daya Manusianya yang melimpah ruah. Yang terbaru, seorang Pengusaha Muda asal Nagari Lasi Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, sukses menyedot perhatian melalui keberhasilannya mendirikan usaha pembuatan keju pertama di Sumatera. Beliaulah Suhatril Sutan Rangkayo Basa. Secara eksklusif kepada Minangsatu, Senin (2/9) Suhatril mengisahkan awal mula dirinya terjun menjadi Pengusaha susu dan keju.

Tak banyak mungkin yang mengira, kalau Pengusaha Muda kelahiran 38 tahun silam ini ternyata adalah alumnus S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Perminyakan. Jauh berbeda dengan dunia yang sedang ia geluti sekarang.

"Saya dari kecil sudah suka beternak. Dengan latar belakang pendidikan saya, sayapun tidak merasa malu apalagi enggan untuk menekuni bidang usaha yang sekarang," tuturnya.

Menurut Suhatril Sumatera Barat Kekurangan Pengusaha Muda.
"Dari hasil riset yang saya baca, Indonesia pada umumnya dan Sumatera Barat pada khususnya kekurangan banyak Pengusaha Muda. Dengan luas Wilayah dan potensi yang ada, kita butuh lima persen Pengusaha Muda dari total populasi yang ada. Nah, sekarang angkanya masih pada kisaran tiga persen," jelasnya.

Itulah hal yang menjadi titik tolak perpijakan Suhatril meniti usaha pembuatan keju lasi yang ia beri merk "Keju Lasi Mozarella". 
"Kita punya banyak sentra peternakan sapi perah di Sumatera Barat. Namun, coba bayangkan bahwasanya tiga kali dalam setahun produsen susu harus membuang susu hasil perahannya diakibatkan berlebihnya stok penjualan. Susu adalah minuman yang tidak tahan lama. Nah, kenapa tidak kita olah menjadi penganan yang lebih bernilai tinggi, sehat, dan tahan lama seperti Keju," terang Suhatril.

Saat ini usaha pembuatan keju milik Suhatril memiliki lebih dari 50 ekor sapi perah dengan luas lahan lebih dari 4 hektar. Sentra sapi perah milik Suhatril sudah dikunjungi oleh banyak orang, mulai dari unsur Pemerintahan, akademisi, pelajar sekolah dasar hingga SLTA, serta petani dan peternak yang khusus ingin belajar tata cara merawat ternak dan membuat keju. Sejak mulai memproduksi keju di awal 2018 yang lalu, keju lasi Mozarella sudah menembus pasar Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi.

"Kita berharap nantinya Pemerintah memiliki program khusus yang salah satunya fokus pada pemberdayaan Pengusaha Muda. Tidak ada yang tidak mungkin oleh anak muda. Jadi, sudah sepantasnya arah pembangunan melibatkan ide dan inovasi generasi muda," pungkas Suhatril.


Wartawan : Rivo Septian
Editor : melatisan

Tag :#sapi perah

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com