HOME OPINI FEATURE

  • Minggu, 8 Desember 2024

Sarilamak, Nagari Adat Lenggang 1000 Talam

Sarilamah Dinilai sebagai Nagari Implementasi ABS-SBK
Sarilamah Dinilai sebagai Nagari Implementasi ABS-SBK

(Bagian pertama dari dua tulisan)

Oleh Yulizal Yunus

 

Nagari Sarilamak dikenal sebagai ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota. Dalam hubungan kerabat Minangkabau dan Negeri Sembilan Darul Khusus Malaysia, Nagari ini merupakan kembaran dengan Sarilamak di Negeri satu nasab dua negara ini. Silaturrahmi (hubungan dusanak) terjaga dan saling kunjungi sebut Inyiak Wali Olly Wijaya, SE Dt. Kali Nan Putiah. Nagari ini kuat pelaksaan adat syara'. Nilai adat syara' tersosialisasi dalam seni di antaranya tari “Lenggang 1000 talam” dan 12 lagu Sarilamak ditulis Saiful Dt. Rajo Bosa Nan Kuniang.

Orbitasi geografis, Nagari Sarilamak ini berada dalam Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Jaraknya 10 km arah utara dari pusat Kota Payakumbuh. Dari Kota Padang Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat ke Nagari Sarilamak 127,4 km. Berbatas sebelah Utara Nagari Tarantang dan Harau, sebelah Selatan Nagari Koto Tuo dan Batu Balang, sebelah timur Nagari Pilubang, Taram Pangkalan Kapas, Tanjung Permai, Riau,  sebelah barat Nagari Gurun dan Solok Bio-Bio.

 

Nagari Perspektif NKRI

Nagari Sarilamak ini status wilayahnya dapat dilihat dari dua sisi. Pertama dari perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kedua dari perspektif kesatuan wilayah Masyarakat Hukum Adat (MHA).

Dari perspektif NKRI Nagari Sarilamak merupakan wilayah pemerintahan terdepan NKRI dan dijadikan sebagai ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota. Luasnya 416,80 km². Penduduk 46.718 jiwa (2021), Ekspose Wikipedia.

Sebagai wilayah pemerintahan NKRI Sarilamak terdiri dari 5 jorong (Korong). Kelima jorongnya itu adalah (1) Air Putiah, (2) Buluah Kasok, (3) Ketinggian, (4) Purwajaya dan (5) Sarilamak.

 

Persoektif Adat: Toponimi dan Asal Usul

Asal usul Ninik Nagari Sarilamak tidak dari Luak Tanah Data, diyakini dari asal dari Kampar. Ditandai di sebuah bukit terdapat “tampat” (kuburan keramat), yang menunjukkan sudah ada sejak lama kata ninik manak di Nagari ini. Namun Susunan adatnya diakui dari Pariangan dan rajo dari Pagaruyung,  kata Ketua KAN Saiful Dt. Rajo Bosa Nan Kuniang.

Kata Dt Rajo Bosa Nan Kuniang, bahwa Pucuk Adat Nagari ini tidak dijemput dari Pagaruyung, tetapi diantarkan oleh orang Pagaruyung. Itulah Datuk Sinaro Panjang (suku Pauh di Sarilamak).

Kemudian datang Rajo Alam dari Pagaruyung. Rapat di Harau sesuai fungsinya sebagai “ujung pasambahan”. Dalam rapat pucuk adat dan rajo itulah dapatnya “sari nan lamak”. Putus persoalan sekali putaran saja oleh Rajo Alam Minangkabau. Bersatu dan akurlah dusanak dari kelarasan nan-4, kata Dt. Rajo Bosa Nan Kuning (2024). C.Israr dirujuk Alis Marajo Dt. Sori Marajo juga menulis rombongan dari Pagruyung menuju Sarilamak ada 4 datuk : (1) Datuak Sinaro nan Panjang ke Sarilamak, (2) Datuak Sinaro nan Garang ke Tarantang, (3) Datuak Bandaro/Sinaro ke Harau dan (4) Datuak Tan Gadang ke Solok Padang Laweh/ Solok Bio-bio. Yang empat ini sudah hilang dalam tambo, dalam rapat di Harau itu ditemukan kembali, menajdi “sari nan lamak”. Dari peristiwa itu bernama Nagari Sarilamak.

 

Nagari Adat Syara’

Tahun 2024 ini Nagari Sarilamak mendapat kesempatan dinilai sebagai nagari pengimplementasi Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK) Tingkat Provinsi Sumatra Barat Tahun 2024. Justru Nagari Sarilamak beruntung diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai Nagari Terbaik untuk dinilai.

Tim Penilai Nagari Sarilamak diturunkan Pemrov - Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Turun ke Nagari Sarilamak, Jumat 6 Desember 2024. Mereka dari unsur tungku tigo sajarangan: (1) cadik pandai - intelektual akademisi ialah Prof. Dr. Nursyirwan Effendi, Dr. Hasanudin Yunus Dt. Tan Patiah, MSi; (2) unsur ulama: Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa, Buya Mas’ud Abidin Jabbar dan Unsur adat: Prof. Dr. Rudha Thaib dan YY Dt. Rajo Bagindo. Tim Didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Dr. Jefrinal Arifin, SH, MSi diwakili Kabid Jaranitra Kebudayaan Disbud Provinsi Sumatera Barat Fadhli Junaidi SSTP serta staft Nof dan Kiki.

Aspek yang dinilai pada Nagari Sarilamak sebagai nagari implementasi ABS SBK ada 8 perspektif adat "undang nagari" dan "undang dalam nagari". Delapan perspektif itu: (1) Bakorong bakampuang, (2) Basuku banagari, (3) Balabuah batupian, (4) Basawah ba ladang, (5) Babalai bamusajik, (6) Bahuma babendang, (7) Bahalaman bapamedanan, (8) Bapandam bapakuburan/ bapusaro.

Pernilaian Nagari Sarilamak dilakukan di ruang pertemuan Kantor Walinagari Sarilamak. Sistemnya dengan cara duduk bersama temu wicara bercorak sarasehan. Diskusi, tanya berjawab intens tetapi santai dan hangat selama 5 jam. "Dengar curai papar" tentang Nagari Sarilamak tidak saja sifatnya di lahir menilai tetapi di batinnya adalah edukasi dan motivasi bagi kemajuan Nagari ke depan. Pernilaian dan edukasi tidak terlepas dari 8 aspek pernilaian tentang prestasi capaiannya sampai kini dan kemajuan ke depan.

 

Nagari sebagai Resort 

Nagari Sarilamak sebagai Nagari Minangkabau dan Nagari sebagai wilayah administrasi pemerintahan terdepan NKRI juga merupakan Resort. Menarik untuk dikunjungi, melihat suasana masyarakat yang sarat dengan nilai dan pengalaman upacara adat - syara' (agama), mitolohi nagari dan views alamnya yan indah. Sebagai resort, Nagari Sarilamak memiliki: (1) service center, (2) market town dan (3) regional center, untuk memberikan kepuasan kepada warga dan pengunjung.

Service center Nagari Sarilamak bidang pasilitas pendidikan, ada SD 10 unit: 9 negeri, 1 swasta. Ada pelayanan bidang kesehatan. Ada pelayanan bidang keagamaan dan ibadah di antaranya secara fungsional ada Masjid Pangka Tabuah (beduk) dan Masjid Ujung Tabuah. Masjid di Nagari Sarilamak lainya 11 buah dan juga terdapat 46 mushola. Setiap jorong memiliki masjid adat disebut dengan “Surau Gadang”. Masjid-masjid itu berada dalam kewenangan “urang jinih nan barompek” (UJ-4): Imam Katik, Bila dan Qadhi. Qadhi tidak ada tetapi sebutannya tetap jinih nan barampek, karean yang bertiga membawa fungsi qadhi.

Pariwisata ada DTW di nagari dan yang dari dekat dari nagari,  di antaranya (1) Kapalo Banda Taram, (2) Danau Koto Panjang, (3) Pemandian Batang Tabik, (4) Wisata Lembah Harau, (5) Balirik Larangan Resort, (6) Air Terjun Sarasah Murai 7 Tingkat.

Secara adat kaya eksplisit pengalaman adat yang terekspresi pada seni budaya seperti tari pertunjukan Lenggang 1000 Talam, sering ditampilakan dalam Festival Budaya Nagari Sarilamak. Juga tersosialusasi dalam 22 lagu Sarilamam. Kesenian dan pertunjukan kebudayaan yang berbasis adat dikembangkan oleh “Komunitas Insan Seni Anak Nagari” (KINARI), sebut ketua pemuda Sarilamak.

Banyak atraksi budaya berbasis adat, menarik bagi pengunjung ke Sarilamak. Di antaranya “batagak gadang ninik mamak di Jorong Buluah Kasok”, “Baralek Mandu’a Kapalo Banda di Jorong Sarilamak”, Batagak Penghulu di Jorong Ketinggian”

Market Town di Nagari Sarilamak, ada sentra perbelanjaan yakni Pasar ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota. Tersedia sarana pasar moderan toko dan kedai,  melayani berbagai kebutuhan sandang, papan dan pangan dengan kebutuhan pokok lainnya. Pasar Sarilamak dibuka setiap Selasa dan Sabtu.

Regional centre Nagari Sarilamak merupakan wilayah strategis. Ada jalan kabupaten sebagai urat nadi ekonomi.  Demikian pula tersedia jalan tingkat provinsi dan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Riau. _*_


Tag :#Disbudprov#NagariABSSBK#Sarilamak#Minangsatu#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com