HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Selasa, 23 Juli 2019
Promosi Wisata Mentawai, Saat Jambore PRB Pengurangan Resiko Bencana

Tuapeijat (Minangsatu) - Sebagai Daerah yang tertinggal dan terisolir ternyata Kepulauan Mentawai memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan dan diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, sehingga bisa lepas dari ketertinggalan.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat membuka Jambore Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Tingkat Provinsi Sumatera Barat yang ke - VI, Selasa (23/07) di kawasan wisata pantai Mapadegat, desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara.
Ia menyebutkan disamping merupakan ajang saling berbagi pengalaman antar petugas kebencanaan se-Sumbar, kegiatan tersebut juga merupakan momen untuk memperkenalkan potensi pariwisata Mentawai, yang alamnya terbentang indah, dan banyak dikunjungi wisatawan asing.
"Satu-satu kita melihat wisatawan asing lewat di sini, mereka datang ke Mentawai untuk berenang-senang menikmati gulungan ombak, bermain selancar, itu baru yang kita lihat di sini, belum lagi di Pulau Siberut dan Sikakap banyak orang asing berdatangan di Mentawai," tutur Nasrul Abit.
Menurutnya untuk keluar dari status daerah 3T yakin Tertinggal, Terdepan dan Terluar, Masyarakat Mentawai perlu membuka diri dan mendukung pembangunan dan program pemerintah salah satunya pembangunan jalan trans Mentawai, dimana jalan diyakini merupakan urat nadi pembangunan.
"Mentawai harus membuka diri untuk menerima pembangunan terutama pembangunan jalan trans Mentawai, kalau Mentawai ingin keluar dari ketertinggalan maka yang harus dilakukan adalah percepatan pembangunan Jalan Trans Mentawai. Jadi untuk membangun jalan Trans Mentawai tidak cukup hanya dengan mengandalkan APBD Kabupaten dan juga tidak cukup dengan mengandalkan APBD Provinsi, tetapi Pak Bupati bersama kami di Provinsi melakukan pendekatan ke Pusat, agar mendapatkan dukungan anggaran pusat," timpalnya
Ia menambahkan bahwa keinginan untuk maju telah dibuktikan oleh Masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, tanpa menghilangkan Adat dan Budaya Mentawai. Tradisi dan budaya tidak bisa dihilangkan karena merupakan iconnya Mentawai.
Disamping keindahan alam Mentawai juga ada potensi bencana yang tidak bisa dipungkiri. Untuk itu pemerintah melalui instansi terkait kebencanaan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan stakeholder lainnya melakukan sosialisasi. "Bagaimana prinsip-prinsip penanggulangan bencana perlu kita tindaklanjuti apa-apa saja yang harus kita lakukan, terutama untuk kegiatan pengurangan resiko bencana," imbuhnya.
Dalam acara pembukaan tersebut turut hadir Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake, unsur Forkopimda Mentawai, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Mentawai, ratusan peserta Jambore PRB dan Masyarakat setempat.
Editor : ranof
Tag :#Promosi Wisata Mentawai#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
Penanaman Pohon Cemara,Menjadi Tanda HUT Basarnas Di Mentawai
-
Dandim 0319 Kepulauan Mentawai Ikuti Vicon Istighosah Kubra Dalam Rangka Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW Dari Cianjur
-
Wakapolda Sumbar Kunjungi Kepulauan Mentawai
-
Pendangkalan Pelabuhan Muara Padang, Ini Tanggapan Pelindo
-
Hadiri Pelantikan PWI Sumbar, Kakansar Mentawai Undang Ketum PWI Pusat
-
Tionghoa:Hilir Mudik Menghidupi Dan Dihidupi Budaya
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek