HOME EKONOMI KABUPATEN SOLOK

  • Jumat, 13 Januari 2017

Potensi Komoditas Kakao Selayo Menjanjikan

Kebun Coklat Sawah kandang
Kebun Coklat Sawah kandang

AROSUKA(Minangsatu) -Gerakan membudidayakan Kakao di Kabupaten Solok cukup menjanjikan. Setidak fenomena itu tampak dari lahan Kakao milik Keltan Saiyo, Sawah kandang jorong Batu Palano, kecamatan Kubung. Bahkan Kakao mampu membangkitkan semangat petani melakukan budidaya  seiring dengan cerita  komoditias coklat terus  di gadang-gadang memiliki prosfek yang cerah dari sisi pasar dan harga. 

Di Sawah Kandang, jorong Batu Palano, nagari Selayo Kabupaten Solok, cerita tentang perjuangan petani Kakao bahkan kalah populer dengan tingginya permintaan pasar terhadap hasil buah Durian. Hasil tanaman buah-buahan khas Sawah Kandang itu konon mampu menghidupkan perekonomian masyarakat. Menyebut Durian Sawah Kandang, yang unggul dari soal harga dan rasa, membuat penyuka buah-buahan yang booming sekali semusim itu mampu mengalihkan perhatian konsumen terhadap jenis komoditi lain.

Tetapi tidak berarti ketika kelompok tani Saiyo sengaja mengalihkan isu makan durian untuk mengundang wakil bupati Solok. Meski kehadiran Yilfadri Nurdin  disambut dengan -pesta' durian Sawah Kandang, lengkap dengan ketan dan kolak duriannya, tetapi sejatinya lebih untuk memperkenalkan kawasan kebun Kakao milik warga setempat

Wabup Solok bahkan sempat terpukau menyaksikan kawasan komoditas yang memang memiliki nilai ekonomi tinggi yang ditanam petani dengan sistim budidaya moder yang diperoleh dari hasil transpormasi tekhnologi bimbingan dinas Perkebunan Sumbar.

Ketua Keltan Saiyo Asril Ketua mengungkapkan, kelompok tani Kakao yang dibentuk mengiringi tingginya semangatpetani membudidayakankomodii ini, telah berkembang dengan baik dibawah bimbimgan petugas Perkebunan Provinsi. Dengan luas laham sedikitnya 3000 hektar yang terpisah menurut lokasi pemiliknya di Batu Palano, menjadikan Kakao sebagai tanaman utama bagi kelompok Saiyo. " Jumlah kami 30 orang dan terus membangun komunikasi untuk kemajuan bersama," ujarnya.

Bus Malin Kayo (55), salah seorang angota Keltan Saiyo yang memiliki lahan garapan Kakao seluas hpir tiga hektar menyebutkan, 

motibasinya mengembangkan bibit Coklat hingga kini telah berpeoduksi karena memperoleh bimbingan rutin dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dalam bentuk kegiatan Sekolah Lapangan (SL) Kakao.  Dari kegiatam SL itu, bersama anggota Keltan Saiyo.lainnya, dirinya mendapatkan pengetahuan tentang pemangkasan kakao, pascapanen kakao, budidaya tanaman kakao, serta akses.pemasaran. " Keltan Saiyo bahkan dikosentrasikan sebagai Unit Fermentasi, Pemasaran Biji Kakao (UFPBK)," jelas Malin Kayo.

Penjelasan anggota Keltan Saiyo itu diperkuat dengan analisis sistim budidaya dari pihak Perkebunan. Tak ayal, sepanjang Rabu kemarin, Yulfadri Nurdin sampai menghabiskan waktu dilahan Kakao miliki Malin Kayo di Sawah kandang. Selain berdiskusi di alam terbuka, Wabup Solok hampir tidak merasa bosan mengotari rimbunnya pohon Coklat yang senagian doantaranya sedang berbuah lebat. 

Yulfadri Nurdin mengaku merasa sangat berkepentingan mendengar suara petani Kakao, selain karena harus memberi motivasi, perkembangan budidaya Coklat di Sawah kandang Selayo itu harus menjadi contoh bagi petani lainnya." Paling tidak dari segi manajemen kelompok, termasuk soal keuletan petani di Sawah Kandang harus dicontoh. Karena tentu tidak mungkin setiap nagari diseragamkan komoditasnya," papar Yulfadri.

Ia cukup suprise melihat perkemnangam budidaya Kakao di Sawah Kandang, searah dengan program Empat Pilar Pembangunan. Dari pilar Peningkata  ekonomi kerakyatan, keltan Saiyo telah menggambarkan bagaimana peluang usaha perkebunan tidak.akan pernah mengecewakan. " Ekonomi rakyat diyakini mampu menjadi tumpuan masyarakat, karena potensi sektor Perkebunan kita sangat tinggi. Hal itu kitansaksikan sekarang, di Keltan Saiyo Sawah Kandang," kata Yulfadri.

Ia berpesan agar petani Kakao tetap kokoh dalam mengejawantahkan program pemerintah dari sektor perkebunan dan pertanian. Pemkab. Solok, kata Yulfadri, sangat bangga karena alasan menjadikan Pertanian, Perkebunan dan termasuk Pariwisata, bukan sebuah bualan yang membosankan. " Potensi daerha kita memang di sektor ini, kita harus fokus menggarapnya," ucap Yulfadri sembari memastikan UFPBK Keltan saiyo Sawah Kandang sebagai sentra Coklat di Kabupaten Solok.

[ Verizal Sarosa ]

 

 


Wartawan : Verizal Saroza
Editor :

Tag :#Kakao

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com