HOME KESEHATAN KOTA BUKITINGGI
- Selasa, 5 Oktober 2021
POSYANDU SEBAGAI GARDA TERDEPAN CEGAH KASUS STUNTING

Bukittinggi (Minangsatu) - Kasus kekerdilan/pendek (stunting) masih menjadi momok di Indonesia. Pada 2019, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka kasus stunting di Indonesia tercatat 27,67 persen dari jumlah kelahiran. Sedangkan, World Health Organization (WHO) menargetkan angka kasus stunting suatu negara tidak lebih dari 20 persen.
Meski berada di bawah angka Nasional dan Provinsi Sumatera Barat, dalam upaya menekan terjadinya kasus stunting di Bukittinggi, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Penguatan Posyandu Dalam Rangka Penurunan Stunting di Balcone Hotel, Padang Hijau, Senin (04/10/2021).
Kepala Dinas Kesehatan diwakili Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Darmayanti, S.Km, M.Kes. dalam keterangannya m0engatakan, pelaksanaaan kegiatan tersebut menitikberatkan pada penguatan Posyandu sebagai garda terdepan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan serta edukasi informasi kesehatan, khususnya pemantauan tumbuh kembang anak.
Lebih lanjut Darmayanti ungkapkan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi kronis, yang dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data e-PPBGM atau aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, kasus stunting di Bukittinggi mencapai 14 persen dari jumlah kelahiran, sebutnya lagi.
![]() |
Dalam RPJMD Kota Bukittinggi 2021—2026, kasus stunting ditargetkan turun menjadi 10 persen. Oleh karena itu, peran Posyandu sangat penting dalam mengawal 1000 hari kehidupan (masa ibu hamil sampai dengan anak berusia 2 tahun, red.) melalui pemantauan pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI ekslusif, serta pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulannya.
"Dengan peran yang dijalankan oleh Posyandu tersebut, faktor resiko dan kejadian stunting dapat terdeteksi." ujarnya
Kegiatan Pertemuan Penguatan Posyandu Dalam Rangka Penurunan Stunting ini bertujuan mendorong penyelenggaraan peran Posyandu dapat berjalan dengan optimal sebagai tempat mendeteksi dini permasalahan gizi, serta pengukuran berat dan tinggi badan yang tepat bagi balita. Untuk mewujudkan peran tersebut, sarana dan prasarana yang tepat, ketrampilan kader, baik dalam pelayanan maupun penyuluhan, serta keterlibatan lintas sektor terkait merupakan sebuah keniscayaan.
Pelaksanaan kegiatan Pertemuan Penguatan Posyandu Dalam Rangka Penurunan Stunting menampilkan narasumber dr. Indra Weni, M.Ph (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumbar), Liliyarni, S.K.M, M.K.M (Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar), drg. Salvi Raini, M.M (Kabid PPSDK Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi), dan Noni Anida , S.Gz (seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi).*
Editor : Benk123
Tag :#bukittinggi
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMKO BUKITTINGGI PERINGATI HARI GIZI NASIONAL KE 64
-
HASIL LABOR TERKAIT BERAS SINTETIS NEGATIF, WAKO BUKITTINGGI: TETAP WASPADA
-
KLINIK BUKITTINGGI EYE CENTER SIAP LAYANI PESERTA JKN
-
KLINIK BUKITTINGGI EYE CENTER SIAP LAYANI PESERTA JKN
-
BPJS KESEHATAN LAUNCHING LOKET PELAYANAN INFORMASI DI RSUD BUKITTINGGI
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI