HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Jumat, 3 Juni 2022

Permainan Anak Nagari Di Pesisir Selatan

Oleh : Hammi Aulia (Mahasiswa Universitas Andalas)
 
Bermain merupakan salah satu cara bagi anak-anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak mereka ketahui sampai pada yang diketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuat sampai mampu melakukannya.

Bagi anak-anak bermain memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kehidupannya,dengan bermain anak dapat bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.Berikut permainan anak-anak di nagari Pasisia Selatan:

· Tomong / Badia Batuang

Tomong atau badia batuang atau adalah salah satu permainan tradisional dari daerah Sumatera Barat kabupaten pesisir Selatan yang biasanya dimainkan saat bulan Ramadhan oleh anak anak.

Permainan ini menggunakan sebuah bambu yang besar berdiameter kurang lebih 15 cm, ketebalan sekitar 1 sampai 1,5 cm serta memiliki panjang sekitar 5-6 buku bambu tersebut, bambu yang digunakan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

Tomong ini atau badia batuang ini akan diberi minyak tanah dan sumbu. Bambu akan dilubangi di bagian ujungnya dan lubang kecil sebelum pangkalnya. Saat disulut, badia batuang akan menghasilkan dentuman yang keras.

Tomong ini di mainkan pada saat ngabuburit atau waktu menunggu berbuka, permainan ini juga dimainkan sebagai media untuk membangunkan warga sahur. Bisa juga dipakai sebagai mainan setelah sholat tarawih di masjid.

· Potok Lele

Selain bermain tomong ada juga permainan yang tidak kalah ramai di mainkan oleh anak-anak nagari yaitu nya Potok Lele.

Permainan ini dimulai dengan menggali lobang di tanah berbentuk segitiga, dengan kedalaman sekitar 10 cm.

Bahan yang dipakai adalah dua bilah kayu sebesar tangkai sapu, yang satu panjangnya sekitar 80 cm, dan yang satunya lagi panjangnya 20 cm.

Kayu yang panjang digunakan untuk memukul kayu pendek yang sebelumnya sudah dilemparkan ke atas, kemudian ditangkap oleh para lawan.

· Sepak Tekong

Sebelum permainan dimulai terlebih dahulu para pemain akan bersuit untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga tekong, dan pemain lainnya akan bersembunyi di sekitar atau tidak terlalu jauh dari tekong.

Tekong ditempatkan dalam sebuah garis lingkaran. Si penjaga tekong menutup mata dengan kedua telapak tangannya sambil meneriakkan "alaaaah" (sudah) dan "aluuuun" (belum).

Apabila ada yang menyatakan sudah, maka penjaga tekong mulai mencari dimana arah suara pemain. Jika ada yang dapat maka ia akan menjadi penjaga tekong berikutnya.

Namun apabila yang dapat bisa menyipak tekong dengan jauh, maka ia akan memiliki waktu untuk kembali bersembunyi.

Dalam permainan ini mereka yang sering menjaga tekong adalah yang kalah. Bagi yang tidak pernah menjaga tekong maka ia adalah pemenangnya.

· Tangkelek (Terompah panjang)

Tangkelek (Terompah Panjang) adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Permainan ini menggunakan sebuah alas kaki (Tarompa) yang terbuat dari kayu berukuran panjang untuk dipakai oleh beberapa orang sekaligus.

Permainan tangkelek atau terompah panjang ini membutuhkan beberapa orang untuk membentuk satu grup yang akan bertanding dengan grup lainnya.

Mereka harus memakai tangkelek (terompah panjang) dan berjalan selaras, berbarengan dari garis start hingga ke garis finish.

Permainan ini bertujuan untuk membangun hubungan kerjasama dan kekompakan antar anggota di dalam tim agar dapat berjalan seirama. Umumnya,lomba bakiak beregu diadakan saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

· Surutan Lidi

Permainan suruak lidi adalah salah satu permainan anak anak sumbar yang dilakukan sambil jongkok dengan tanah dan lidi sebagai alat permainannya.

Permainan ini sangat sederhana yang dimainkan layknya mancik-mancik tapi versi lidinya, lidi yang di kendalikan oleh manusia maksudnya.

· Congklak

Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak.

Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya.

Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik sang pemain.

Di awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam.

Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya.

Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

· Main Kasti

Menggunakan Bola dan tongkat sebagai pemukul bola untuk melakukan gerakan memukul dan menangkap bola. Ada dua regu yang bermain dalam setiap permainan, yaitu regu pemukul dan regu regu penjaga.

Alat pemukul berupa tongkat umumnya terbuat dari kayu.Bola kasti terbuat dari bahan karet yang di bagian dalamnya diisi dengan sabut kelapa atau bahan sejenis.Kasti bisa dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan.

· Kajai

Permainan ini dimainkan oleh 4 orang atau lebih, yang memiliki dua peran berbeda, yaitu sebagai pemegang dan pelompat.

Pemain yang berhasil menang dalam hompimpah dapat menentukan peran utamanya untuk bermain dalam permainan tersebut.

Kajai yang berada setinggi lutut pemegang tali, Kajai berada di pinggang pemegang kajai, Kajai berada di dada, Kajai ada pada tahapan ketinggian telinga pemegang kajai, Kajai berada di kepala,Kajai yang posisinya sejengkal dari kepala, Posisi kajai ada pada ketinggian acungan tangan pemegang kajai.*

 


Tag :#pesisir Selatan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com