HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG PANJANG
- Kamis, 24 September 2020
Perempuan Agen Perdamaian Dan Penyelamat Generasi Milenial

Padang Panjang (Minangsatu) - Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, menilai besarnya negara Indonesia dengan keragaman suku dan budaya mengagumkan bangsa lain. Ia menyebut contoh, Amerika Serikat baru mendeklarasikan penghapusan diskriminasi tahun 1966. Sementara bangsa Indonesia meskipun belum merdeka tahun 1928 sudah mendeklarasikan nikai-nilai kesamaan sebagai sebuah bangsa, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Ketika membuka dialog dengan tema Perempuan Agen Perdamaian yang digelar Bidang Perempuan dan Anak FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) Sumbar, di Padang Panjang, Kamis (24/9/2020), Fadly Amran mengingatkan, agar waspada terhadap gerakan yang akan memecah belah bangsa.
"Jangan terpengaruh dengan isu-isu radikal dan terorisme. Kita punya Pancasila yang sudah teruji menyatukan kekuatan dalam perbedaan," ujar Wali Kota Padang Panjang yang berasal dari KNPI.
Dialog Perempuan Agen Perdamaian diikuti sekitar 90 peserta dari berbagai organisasi wanita dari Padang Panjang, Tanah Datar dan sekitarnya, juga menghadirkan sejumlah narasumber baik dari BNPT maupun FKPT Sumbar.
Ketua FKPT Sumbar, DR Zaim Rais, MA, menyebutkan, kemampuan perempuan tidak perlu diragukan dalam membawa kesejukan. Saat dunia dilanda problem termasuk paham radikalisme yang memecah belah anak bangsa, perempuan dari berbagai kelompok dapat diandalkan mencari jalan damai menuju persatuan.
Sementara itu Kabid Perempuan FKPT Sumbar, Nini Arlin, S.Sos, MH, menjelaskan paham radikalisme dapat dipicu oleh berbagai sebab, antara lain kesenjangan sosial, kesejahteraan, ilmu agama yang dangkal. Dengan memahami hal itu, maka ibu-ibu bisa memberi pencerahan diberbagai forum.
"Majelis taklim, arisan dan tempat-tempat pengajian bisa dimanfaatkan untuk berbagi pengetahuan disamping mengontrol anak-anak yang bermain internet," urai Nini.
Acara yang digelar di Waterpark Mifan, Padang Panjang itu mendapat perhatian besar dari kaum ibu saat berlangsung dialog dengan narasumber.
Kolonel Sus Solihuddin Nasution, Kasubdit Bina Masyarakat BNPT, menjawab pertanyaan peserta menjelaskan, perempuan sangat rentan terpapar paham radikalisme, tetapi perempuan juga menjadi pihak yang punya kekuatan besar dalam menangkal dan mencegah.
"Yang penting ibu-ibu paham ciri-ciri orang yang membawa paham radikalisme, yaitu ; intoleran, anti Pancasila, anti NKRI dan takfiri," papar kolonel yang akrab disapa Solnas ini.
Sejumlah penanya dari Aisyah Muhammadiyah, PGRI dan IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia) Padang Panjang, juga terlontar kepada narasumber Suraiya Kamaruzzaman, seorang aktivis perempuan dari Aceh.
Dikatakan, perempuan biasanya dijadikan alat oleh kelompok radikal untuk mencapai tujuan. "Maka ibu-ibu harus waspada tehadap ciri-ciri orang yang membawa paham terlarang itu, seperti melalui media sosial, pertemanan, pengajian dan lain-lain," sebutnya.
Pada acara Perempuan Agen Perdamaian itu, kaum ibu Padang Panjang mendeklarasikan kesepakatan untuk menjaga keluarga dari terpapar paham radikalisme.
Deklarasi tersebut diimplementasikan dengan menyampaikan informasi dan pencerahan tentang bahaya radikalisme yang akan memicu tindakan terorisme.
Ibu-ibu peserta dialog bertekad berbagi ilmu pengetahuan kepada anggota organisasi, mengajak berpikir positif sehingga mampu menilai sesuatu yang mencurigakan, dan melindungi anak-anak sendiri dari generasi milenial agar tercegah dari arus yang merusak masa depan mereka.
Editor : ranof
Tag :#Perempuan agen perdamaian#Bnpt#Wali kota Padang panjang#Fkpt sumbar#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BKMT PADANG PANJANG SERAHKAN BANTUAN KE KORBAN KEBAKARAN DI KOTO KATIK
-
DEKRANASDA PADANG PANJANG TAMPILKAN PRODUK LOKAL DI PAMERAN NASIONAL
-
GOW PADANG PANJANG SALURKAN BANTUAN UNTUK KORBAN KEBAKARAN KOTO KATIK
-
PETANI PADANG PANJANG DILATIH PRODUKSI PUPUK ORGANIK DARI BAHAN LOKAL
-
MENUJU INDONESIA EMAS 2045, TP POSYANDU PADANG PANJANG DUKUNG PENGUATAN PERAN POSYANDU
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI
-
PEJUANG MUDA: HILIRISASI KOPI UNTUK DONGKRAK EKONOMI
-
PELATIHAN KETERAMPILAN SOLID HAIRCUT, SULAM DAN PEMBUATAN CREATIVE DIGITAL PORTFOLIO SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN YOUNG TALENTPRENEUR PADA KELOMPOK KESETARAAN PAKET C DI NAGARI SUNGAI KAMUNYANG KABUPATEN 5
-
GARUDA MUDA, DARI SEMIFINAL BERSEJARAH KE KUALIFIKASI YANG MEMBEKAS LUKA, BUKTI INKONSISTENSI PSSI