- Kamis, 26 Desember 2024
Peran Kerajaan Sungai Pagu Dalam Penyebaran Adat Dan Tradisi Minangkabau
Peran Kerajaan Sungai Pagu dalam Penyebaran Adat dan Tradisi Minangkabau
Oleh : Andika Putra Wardana
Kerajaan Sungai Pagu di Solok Selatan, Sumatera Barat, adalah salah satu kerajaan tua yang berperan besar dalam menyebarkan adat dan tradisi Minangkabau. Kerajaan ini, yang didirikan pada abad keempat belas, menjadi pusat kekuasaan dan tempat berkembangnya berbagai nilai budaya yang terus bertahan hingga hari ini. Sungai Pagu memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menyebarkan adat istiadat Minangkabau di seluruh kerajaan, yang menjalankan sistem pemerintahan adat.
Filosofi "adat basandi syara', syara' basandi kitabullah" atau adat berdasarkan syariat, syariat berdasarkan Al-Qur'an adalah salah satu aspek yang paling menonjol dari Kerajaan Sungai Pagu. Prinsip-prinsip adat mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan keagamaan masyarakat di kerajaan ini. Kerajaan ini, dipimpin oleh empat raja dari empat suku utama, menjadi contoh nyata bagaimana sistem adat Minangkabau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Edi Susanto, S.E., Dipertuan Tuanku Rajo Malenggang, Kerajaan Sungai Pagu berperan sebagai pemelihara tradisi dan adat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang. Edi Susanto menegaskan, adat dan tradisi tersebut sangat penting dalam menjaga identitas budaya Minangkabau. “Kami di Kerajaan Sungai Pagu berusaha menjaga dan melestarikan adat istiadat Minangkabau, terutama dari segi sistem kepemimpinan dan struktur sosial yang ada. “Ini menjadi landasan kami untuk terus memajukan masyarakat dengan tidak melupakan akar budaya yang ada,” kata Edi Susanto saat diwawancara.
Upacara adat yang dilakukan oleh Kerajaan Sungai Pagu, seperti Baralek Gadang, menunjukkan penyebaran adat dan tradisi Minangkabau. Upacara ini tidak hanya digunakan sebagai cara untuk merayakan peristiwa penting dalam sejarah masyarakat, tetapi juga digunakan sebagai kesempatan untuk memperkenalkan dan mengajarkan generasi muda tentang pentingnya mempertahankan adat dan tradisi. Upacara ini dilakukan di Istano Rajo Balun, pusat pemerintahan Kerajaan Sungai Pagu, yang menunjukkan kelangsungan tradisi yang telah ada sejak lama.
Selain itu, Kerajaan Sungai Pagu sangat berperan dalam menyebarkan agama Islam di daerah tersebut. Kerajaan ini menjadi pusat pengajaran Islam di Solok Selatan karena memiliki banyak ulama dan tokoh agama. Dikombinasikan dengan adat Minangkabau, pengaruh agama Islam menghasilkan budaya yang unik di mana syariat Islam digunakan sebagai dasar kehidupan sosial sambil menghormati nilai-nilai adat yang ada.
Orang-orang religius seperti Syekh Maulana Sofi, yang dikenal memiliki kekuatan dan pengaruh yang kuat di masyarakat, juga berkontribusi besar dalam menyebarkan nilai-nilai agama Islam di Kerajaan Sungai Pagu. Masyarakat dididik tentang agama oleh para ulama ini. Mereka juga mengajarkan bagaimana mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam kehidupan adat Minangkabau. Proses penyebaran Islam berjalan dengan sangat harmonis karena agama Islam diterima dengan menghormati tradisi lama.
Kerajaan Sungai Pagu terus berupaya mempertahankan adat dan tradisi Minangkabau. Pelastarian budaya dilakukan melalui festival budaya, pelatihan adat, dan mempromosikan prinsip Minangkabau kepada generasi muda. Dalam hal ini, pemerintah daerah dan masyarakat setempat bekerja sama untuk memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang meskipun dunia berubah.
Kerajaan Sungai Pagu menjaga keseimbangan sosial sebagai kerajaan adat. Sistem kekeluargaan yang dikenal sebagai "suku" memainkan peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat Minangkabau. Setiap suku memiliki peran dan tugas yang berbeda, dan hukum adat sangat rinci tentang hal ini. Sistem ini memastikan bahwa setiap orang tahu posisi dan peran mereka dalam masyarakat, yang menghasilkan harmoni dan rasa hormat satu sama lain.
Editor : melatisan
Tag :#Kerajaan #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
ADAT MAKAN BAJAMBA: SIMBOL KEBERSAMAAN ORANG MINANG
-
PAKAIAN SONGKET MINANGKABAU: WARISAN SENI TENUN YANG BERHARGA
-
TARI RANTAK: ENERGI DAN KEINDAHAN SENI GERAK MINANGKABAU
-
FILOSOFI KEHIDUPAN DI BALIK PEPATAH ADAT MINANGKABAU
-
MITOS DAN CERITA RAKYAT DALAM KEHIDUPAN ORANG MINANG
-
BANGUN DUNIA ANAK YANG PENUH WARNA TANPA LAYAR
-
MUSYAWARAH DI KUBONG TIGO BALEH MELAHIRKAN KESEPAKATAN ADAT BAGI ALAM MINANGKABAU
-
PEMECATAN SHIN TAE-YONG, LANGKAH TEPAT ATAU SALAH PILIH?
-
DHARMASRAYA
-
MENGAPA HPN 9 FEBRUARI