HOME PERISTIWA KABUPATEN SOLOK
- Rabu, 27 Maret 2019
Penyebab Air Danau Diateh Keruh Dan Amis Belum Pasti, Pemkab Solok Minta Dinas KLH Sumbar Turun Tangan

Alahan Panjang (Minangsatu) - Menyikapi laporan dari berbagai pihak terkait perubahan warna dan bau air Danau Diateh, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok langsung menurunkan timnya untuk mengecek kondisi terkini danau tersebut, Selasa (27/3).
Empat orang tim yang terdiri dari Zulhendri (Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup), Herman Hakim (Kabid Penataan Lingkungan), Ahmad Ilham (Kepala UPTD Labor Lingkungan Hidup), dan Susilawati (Kasi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan) melakukan pengamatan langsung ke lokasi dan mengambil sampel air Danau Diateh.
Kepada Minangsatu, Rabu (27/3), Zulhendri mengatakan saat ini tim masih bisa sebatas menduga-duga penyebab perubahan warna dan bau air Danau Diateh. "Dari sampel yang kita ambil, air Danau Diateh banyak mengandung lumpur. Sejauh ini kita baru bisa memprediksi beberapa faktor penyebab, diantaranya erosi tanah di sekeliling danau, kemungkinan karena eksploitasi lahan pertanian, pertumbuhan alga di permukaan dasar air danau sebagai akibat bercampurnya pupuk pertanian dengan air danau, serta kemungkinan terjadinya pergeseran patahan bumi di dasar danau,” jelasnya.
Zulhendri juga menambahkan bahwa keterbatasan sarana dan prasarana menjadi penyebab sulitnya tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok dalam mengambil keputusan terkait kondisi terkini Danau Diateh.
“Kami berharap bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, serta peneliti-peneliti dari Perguruan Tinggi. Kami juga sudah melaporkan hasil temuan kami kepada Wakil Bupati dan sudah memaparkan kendala-kendala yang kami hadapi saat di lapangan terkait sulitnya kami menemukan penyebab masalah ini," tukuk Zulhendri.
Sementara Camat Lembah Gumanti, Zaitul Ikhlas, menerangkan bahwa hingga saat ini belum mendengar keluhan warga perkara adanya ikan mati akibat perubahan warna dan bau air Danau Diateh. “Hingga saat ini belum ada warga yang melapor adanya kematian ikan di Danau Diateh. Termasuk ikan-ikan yang dibudidayakan di karamba milik masyarakat, masih dalam kondisi aman," ujar Zaitul kepada Minangsatu, Rabu (27/3).
Meskipun demikian, Zaitul Ikhlas segera mengagendakan pertemuan dengan berbagai pihak, serta menghadirkan tokoh masyarakat, supaya semua mengetahui apa gerangan yang terjadi. "Ini langkah antisipasi, karena masalah air ini meluas. maklum, masyarakat sangat membutuhkan air. Bila tokoh-tokoh masyarakat sudah mendengarkan langsung apa sebenarnya yang terjadi, sekaligus apa tindakan-tindakan yang akan dilakukan, ini kita harapkan dapat menjadi pengetahuan buat masyarakat lainnya," ujarnya.
Sedangkan Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin yang dihubungi via telpon menjelaskan tentang langkah-langkah ke depan guna cepatnya penyelesaian masalah terkait dampak perubahan warna dan bau air Danau Diateh.
“Kami dari Pemerintahan Kabupaten sudah menerima laporan dari Tim Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi sudah kita hubungi karena hal ini butuh penelitian lebih lanjut. Insya Allah dalam waktu dekat mereka akan langsung turun mencek kondisi air Danau Diateh," katanya.
Wakil Bupati juga menghimbau warga agar menghindari memanfaatkan air Danau Diateh untuk sementara waktu, hingga adanya penjelasan dari pihak yang berkompeten dan bertanggung jawab di bidang ini.
“Jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Tetap ikuti perkembangan informasi terkini soal kondisi Danau Diateh," pungkas Yulfadri.
Editor : T E
Tag :saveDanauDiateh
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BALAI GAKKUM KEHUTANAN WILAYAH SUMATERA SEGEL AKTIVITAS PENEBANGAN HUTAN DI SARIEK BAYANG
-
MEMBANGGAKAN! PERPUSTAKAAN UMUM NAGARI SULIT AIR RAIH JUARA 2 LOMBA PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN TERBAIK TINGKAT SUMBAR
-
KERAP TERJADI KEBAKARAN HUTAN, PEMKAB SOLOK TETAPKAN STATUS DARURAT KARHUTLA
-
AKIBAT HUJAN LEBAT, SEJUMLAH KAWASAN KABUPATEN SOLOK DILANDA BANJIR
-
MUSIBAH LONGSOR JEBOL DINDING BELAKANG RUMAH WARGA KOTOHILALANG
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI