HOME PEMBANGUNAN KOTA SOLOK

  • Kamis, 13 September 2018

Pemko Solok Serius Kembangkan Produk Minyak Atsiri

Dibantu Kemeristekdikti, Wawako Solok Reinier membuka pelatihan penguatan kapasitas petani minyak Atsiri kota Solok
Dibantu Kemeristekdikti, Wawako Solok Reinier membuka pelatihan penguatan kapasitas petani minyak Atsiri kota Solok

KOTA SOLOK (Minangsatu) – Pemerintah Kota Solok semakin serius mengembangkan usaha Minyak Astiri. Kesungguhan itu terbaca dari kegiatan workshop dan pelatihan bagi para pelaku usaha dan kelompok tani minyak Atsiri bekerjasama dengan Kementrian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), Rabu (12/9) di Aula Balitbang Kota Solok

Menurut Wakil Walikota Solok, Reinier, peningkatan kapasitas pelaku dan kelembagaan sangat perlu dilakukan agar petani bisa mengembangkan usahanya dan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan.

Dihadapan puluhan petnai Serai Wanghi, Reinier mengatakan,  minyak Atsiri termasuk salah satu produk yang diharapkan bisa menjadi unggulan kota Solok. Pengembangannya sudah dilakukan sejak 2009 lalu.

Program bantuan yang diberikan Kemeristekdikti melalui Balitbang kota Solok juga dimaksudkan untuk mewujudkan Peraturan Bersama Menrisetekdikti dan Mendagri Nomor 03 dan 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDA).

Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk unggulan kota Solok, salah satunya produk minyak Atsiri serai wangi yang telah banyak diusahakan di daerah penghasil beras ternama tersebut.

Peningkatan pemanfaatan produk unggulan darah diyakini dapat mampu membuka peluang usaha dan membuka lapangan kerja sehingga berdampak nyata pada penurunan angka  kemiskinan kota Solok yang masih berkutat di angka 3 persen lebih.

Kedepannya, Reinier yakin, dengan adanya penguatan kapasitas pelaku usaha dan kelembagaannya melalui pelatihan dan workshop mampu mendorong semakin bertumbuhnya Usaha minyak Atsiri dan hasil turunannya yang juga bernilai ekonomi.

Sementara itu, Narasumber Dedi Suheryadi dari Balitro Bogor menjelaskan potensi ekonomi dari usaha minyak Atsiri sangat terbuka lebar. Setidaknya, pihaknya membutuhkan 3-4 kontainer setiap bulannya.

"Saat ini, harga serai wangi berada di kisaran Rp 350 Ribu - Rp 360 Ribu. Jika memang serai wangi di Kota Solok sudah terkoneksi dengan baik antara petani dan Pemko, kita akan bantu memasarkan," Sebut Dedi.

Diyakinkannya, menjadi petani serai wangi merupakan pekerjaan yang sangat menjanjikan hasilnya. Apalagi, dikombinasikan dengan usaha lainnya. Seperti yang dilakukan masyarakat di kabupaten Bandung.

"Disana, petani serai wangi dengan lahan hanya 3000 meter sudah dapat menghasilkan Rp 300-400 Ribu perhari dengan memgkombinasikan Serai Wangi, Sapi, Sehat, Sejahtera atau yang lebih dikenal dengan program 4S," jelasnya.

(Garnadi)

 

 


Wartawan : garnadi
Editor :

Tag :#Minyak Astiri #Ekonomi

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com