HOME SOSIAL BUDAYA RANTAU

  • Kamis, 16 Desember 2021

Paparkan Kearifan Lokal Dalam Budaya Minang, Wako Fadly Amran Mendapat Pujian Dari Juri AK-PWI

Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, bersama dewan Juri AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, Prof. Ninok Leksono dan Agus Dermawan T, selesai presentasi di aula PWI Pusat, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, bersama dewan Juri AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, Prof. Ninok Leksono dan Agus Dermawan T, selesai presentasi di aula PWI Pusat, Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Jakarta (Minangsatu) - Dengan penyampaian yang runtut dan lugas, Wali Kota, H. Fadly Amran Datuak Paduko Malano mendapat pujian dari Tim Juri Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI).

Wako Fadly mempresentasikan “Peran Rumah Gadang dalam Mewujudkan Perilaku Baru Era Covid-19 di Kota Padang Panjang”, sebagai rangkaian penilaian akhir kelayakan dalam penentuan penerima AK-PWI 2022 yang digelar di Ruang Pertemuan Lantai IV Gedung PWI Pusat, Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Tampil dengan pakaian Teluk Balango dan berkopiah Datuk, setelah presentasi, Fadly “diuji” Tim Juri yang terdiri wartawan senior sekaligus Ketua Penyelenggara AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, Rektor UNM yang juga wartawan senior, Prof. Ninok Leksono dan Budayawan Agus Dermawan T dalam sesi panel.

Fadly mengatakan pemerintahan di Sumbar, apapun daerahnya, tetap harus berkolaborasi dengan adat dan budaya dalam membangun kesejahteraan masyarakatnya. Terkhusus di Padang Panjang, adat dan budaya ini menjadi perhatian khusus dalam kepemimpinannya.

“Di masa pandemi, selain pendekatan medis dan pendekatan ekonomi, peran adat dan budaya termasuk tokoh adatnya sangat vital di Padang Panjang. Dengan kearifan lokal dan bersama ninik mamak, serta semua pihak bahu-membahu dalam penanganan Covid-19 hingga pencapaian vaksinasi. Dalam pembangunan pun, ninik mamak kita libatkan,” paparnya.

Ditambahkannya, contoh kearifan lokal dalam penanganan Covid-19 dengan dijadikannya Rumah Gadang kaum adat sebagai rumah isolasi bagi anak kemenakan seperti yang diterapkan di Kenagarian Gunuang. Dalam capaian vaksinasi, ninik mamak dan bundo kanduang turut mendorong warga untuk ikut divaksin.

“Hasilnya, Padang Panjang nol kasus Covid-19 sejak 9 November hingga hari ini dan menjadi daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi di Provinsi Sumatera Barat. Ini semua bukti sinergistas semua stakeholder termasuk kaum adat di Padang Panjang,” ungkapnya seraya mendapatkan aplaus dari tim juri dan undangan.

Ketua Penyelenggara AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono, menyatakan bangga menyaksikan para nominator penerima anugerah kebudayaan. "Banyak mutiara kebudayaan di berbagai pelosok tanah air yang kita ketahui hari ini. "Kami dewan juri justru mendapat pelajaran berharga betapa kuatnya ikatan kekerabatan di Minangkabau yang terus dijaga oleh ketokohan kepala daerah dan menjadi magnet bersama pemuka adat," ujarnya.

Dari 10 bupati/wali kota nominator, Fadly menjadi kepala daerah yang kedelapan menyampaikan presentasinya di hadapan Tim Juri AK-PWI.

Selain dirinya, sembilan kepala daerah lainnya yang menjadi nominator AK-PWI yang menyampaikan presentasi adalah Rahmat Effendi (Wali Kota Bekasi), Suprawoto (Bupati Magetan), Hj Nina Agustina (Bupati Indramayu), Hendra Lesmana (Bupati Lamandau), Musyafirin (Bupati Sumbawa Barat), Yuhronur Efendi (Bupato Lamongan), La Bakry (Bupati Buton), Helmi Hasan (Wali Kota Bengkulu) dan Gibran Rakabuming Raka (Walikota Surakarta).

Fadly hadir ke PWI Pusat didampingi Ketua PWI Sumbar, H. Heranof Firdaus, Dewan Kehormatan,
Basril Basyar dan Gusfen Khairul, Kadiskominfo Padang Panjang, Ampera Salim dan Tim Percepatan Pembangunan.


Wartawan : Rilis/Diskominfo-Ppj
Editor : ranof

Tag :#Anugerah kebudayaan#AK-PWI#HPN 2022#Kendari#Wali kota Padang Panjang#Sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com