- Sabtu, 21 Juni 2025
4 Laga Bersama Patrick Kluivert, Indonesia Masih Mencari Jati Diri.

4 Laga Bersama Patrick Kluivert, Indonesia Masih Mencari Jati Diri
Oleh : Rivalwan, S.Si, M.Pd, AIFO-P
Tim Nasional Indonesia berhasil memastikan langkah ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sebuah prestasi penting yang layak diapresiasi. Empat pertandingan sudah dilalui sejak Patrick Kluivert resmi menakhodai skuad Garuda, dari segi hasil dengan meraih dua kemenangan, dan dua kekalahan, di atas kertas catatan ini terbilang cukup baik.
Namun di balik hasil positif ini, tanda tanya besar masih membayangi: ke mana arah permainan Indonesia di bawah pelatih Patrick Kluivert?
Pelatih asal Belanda itu datang membawa segudang pengalaman sebagai legenda Eropa dan eks asisten pelatih tim nasional Belanda. Tapi hingga kini, chemistry dengan pemain belum tampak utuh. Perpindahan bola masih tersendat, koordinasi antarlini belum rapi, dan pressing yang tak konsisten menunjukkan bahwa tim masih dalam tahap pencarian bentuk.
Publik mengakui kerja keras para pemain. Semangat dan determinasi mereka tetap menjadi fondasi utama. Tapi pertanyaan tetap mengemuka: apa sebenarnya filosofi bermain Indonesia saat ini? Apakah kita sedang membangun kekuatan kolektif? Atau hanya mengandalkan momen dan keberuntungan?
Perlu diakui, Kluivert belum punya waktu ideal untuk membangun sistem.
Tapi waktu bukan satu-satunya ukuran. Yang dicari publik adalah arah. Ketika Shin Tae-yong datang, arah itu terlihat, intensitas tinggi, determinasi, dan disiplin Korea.
Sekarang, setelah era STY berganti, publik menunggu: apa arah baru itu?. Kluivert masih punya waktu. Tapi waktu itu tidak boleh dibuang untuk coba-coba. Indonesia bukan sekadar tim potensial. Kita tim dengan mimpi besar. Dan mimpi besar butuh jati diri yang jelas.
Jika saja 4 laga yang sudah dilakoni khususnya kontra Jepang boleh di rangkum ke poin pertanyaan, maka hal tersebut adalah, bagaimana jika head to head statistik antara STY dan Patrick ketika menjamu jepang di GBK?. Kemudian, komposisi timnas mayoritas abroad, tapi grade mana yang bisa mengimbangi gaya permainan Jepang?
Suara publik boleh kritis, tapi harapan tetap menyala. Empat pertandingan ini adalah awal dari proses yang lebih panjang. Garuda telah terbang tinggi, dan kini tinggal mencari arah yang pasti agar bisa benar-benar membelah langit Asia dengan jati diri yang kuat. Bersama Kluivert, tim ini memiliki peluang besar untuk berkembang.
Namun publik harus sadar, pondasi tak bisa dibangun dalam waktu sebentar. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan dukungan agar Garuda tak sekadar lolos, tapi juga tumbuh menjadi tim dengan identitas permainan yang membanggakan.
(Penulis Dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Universitas Tadulako)
Tag :#Opini #Sepakbola
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU