HOME BIROKRASI KOTA PADANG PANJANG

  • Kamis, 19 Desember 2024

Nagari Lareh Nan Panjang Dinilai Tim Provinsi Lomba Implementasi ABS-SBK

Pj Setdako Winarno bersama tim penilai provinsi lomba implementasi ABS-BSK di Nagari Lareh Nan Panjang.
Pj Setdako Winarno bersama tim penilai provinsi lomba implementasi ABS-BSK di Nagari Lareh Nan Panjang.

Nagari Lareh Nan Panjang Dinilai Tim Provinsi Lomba Implementasi ABS-SBK

Pd.Panjang (Minangsatu) - Penjabat (Pj) Sekdako Padang Panjang, Dr. H  Winarno Dahlan, M.E, mengemukakan, falsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-BSK),  sudah menjadi jati diri masyarakat Minangkabau yang harus dijaga dan terus dilestarikan.

Hal tersebut diungkapkan Winarno dikata sambutan, saat menyambut kedatangan tim penilai Provinsi, dalam rangka penilaian terhadap Nagari Lareh Nan Panjang, Rabu (18/12/2024) siang.

Tim penilai terdiri dari beberapa tokoh penting Sumbar,  seperti Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, Buya Masoed Abidin, Prof. Dr. Nusyirwan Effendi, Dr. Hasanuddin Datuak Tampatiah, dan Dr. Yulizar Yunus, M.Si. Mereka didampingi koordinator dari Dinas Kebudayaan Sumbar, Rido Arifardi, S.STP.

Kedatangan tim dari provinsi ini  turut disambut Ketua KAN Lareh Nan Panjang, M.Y Datuak Rajo Sutan bersama unsur Ninik Mamak dan Bundo Kanduang.

Lebih jauh dijelaskan Winarno,  Nagari Lareh Nan Panjang selama ini telah melaksanakan  beberapa program. Antara lain revitalisasi surau, musyawarah adat, penguatan peran Ninik Mamak, Alim Ulama,  Bundo Kanduang, serta kegiatan gotong royong dalam segala aspek, tandas Winarno.

Tokoh adat Lareh Nan Panjang, Dr. Arzul Jamaan, S.Kar, M.Hum Datuak Endah Kayo Nan Kuniang dalam eksposenya menjelaskan, Nagari Lareh Nan Panjang memiliki karakteristik khas dalam penerapan falsafah ABS-SBK. Program-program yang dijalankan nagari ini sangat mendukung pelestarian objek kebudayaan dan tradisi adat, tuturnya.

Mendukung pendidikan di Nagari Lareh Nan Panjang, wilayah ini telah memiliki PAUD, Yayasan Nagari, dan Yayasan Anak Nagari yang telah berbadan hukum. Selain itu, disini juga  ada  sanggar Budaya Sikumbang Tabang, lanjutnya.

Meskipun terletak di tengah kota, Nagari Lareh Nan Panjang tetap konsisten menegakkan aturan adat. Salah satunya adalah Barih Balapeh, yang berisi aturan bermasyarakat yang sudah ada sejak 1978, dan telah beberapa kali direvisi sesuai dengan kondisi terkini, sebut Arzul.

Sementara tim penilai Provinsi,  Rido Arifardi menyebutkan, Lareh Nan Panjang adalah Nagari terakhir dinilai dalam lomba ini. Pihaknya berharap, ke depan kegiatan serupa dapat dilaksanakan di tingkat Kota Padang Panjang.

" Bagi nagari yang menang, nantinya bisa sebagai utusan Padang Panjang untuk tingkat Provinsi," pesannya.


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : melatisan

Tag :#implementasi ABS-BSK #Lareh Nan Panjang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com