Nagari Jawi-Jawi Menuju 10 Desa Wisata Budaya Nasional

AROSUKA (Minangsatu) --  Mulai dikenal sebagai Kampung Wisata Budaya Nagari Jawi Jawi Guguak, kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok  menyita perhatian Kementrian Pariwisata RI. Nagari yang mempertahankan keaslian budayanya itu, diprioritaskan menjadi 10 Desa Wisata  Nasional.

Khabar gembira benar-benar terwujud setelah nanti dilakukan pemandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Solok dengan Kementrian Pariwisata yang dijadwalkan bulan depan. " Kita segera menyiapkan langkah-langkah  strategis untuk menjadikan nagari Jawi-Jawi Guguak masuk kedalam 10 Desa Wisata Pripriotas Nasional," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Yandra, Jumat (27/10) di Arosuka.

Yandra memberikan statemen menyusul adanya Audiensi Slow Tourism oleh Tim Kemenpar RI untuk pengembangan Kampung Budaya di Kabupaten Solok dengan bupati Solok H. Gusmal. Peretemuan itu semakin menjelaskan keinginan Kemenpar untuk menjadikan nagari Jawi Jawi sebagai Desa wisata Nasional.

Tim Kemenpar yang dipimpin   Vitria Ariani selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Perdesaan dan Perkotaan Kemenpar RI, didampingi   Sari Lenggogeni dari Unand Padang

Menurut Yandra, pertemuan yang sekaligus mendengarkan komitmen bupati Solok tentang pembangunan kepariwisataan, direspons positif oleh tim Kemenpar RI  dan akhirnya klop untuk segera dilaksanakan kerjasama yang pada waktu dekat akan dituangkan dalam bentuk MoU antara Kemenpar RI dengan Pemkab Solok, sehingga pembenahan Kampung Wisata Budaya dianggarkan dalam APBN tahun 2018 oleh Kemenpar RI. 

Didampingi Kasi Pengembangan Wisata Nolly Eka Mardianto, Kadis pariwisata Kabupaten Solok lebih detail menjelaskan program kerjasama akan ditindaklanjuti di tahun 2018 dalam bentuk program dan kegiatan yang anggarannyo berasal dari Kemenpar dan dana sharing dari Kabupaten Solok. " Rencananya nersamaan even TdS 2017 nanti,  akan ditandatangani MoU untukpengembangan desa wisata di Kabupaten Solok," jelasnya.

Dalam pertemuan dengan bupati Solok, pihak Kemenpar meminta  beberapa nagari yang diusulkan dengan potensi masing-masing. Kalau nagari Jawi-Jawi saja, skopnya terlalu kecil untuk mengikat MoU. " Bagi kita itu sangat menarik, karena ada  empat nagari yang diusulkan sebagai piloting yang sudah ditetapkan Pemkab Solok, yaitu Jawi-Jawi, Salayo, Paninggahan dan Koto Gadang Koto Anau," sebut bupati Gusmal.

Dari sisi spesifikasi wisata, untuk nagari Jawi-Jawi dikembamgkan Desa wisaya berbasis budaya, Salayo berbasis adat, Paninggahan berbasis destinasi dan ekonomi kreatif dan Koto Anau berbasis budaya dan ekonomi kreatif

Bupati Solok menyebutkan, dalam pelaksanaan program dan kegiatan, akan ada pembangunan fisik di desa wisata seperti rehab rumah gadang, infrastruktur umum. " Juga  ada pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan pokdarwis, ekonomi kreatif. Itu nanti semua dibiayai Kemenpar RI," jelasnya.

Satu hal yang mengembirakan karena pihak Kemenpar RI sangat apresiatif dan responsif terhadap komitmen  Pemkab Solok. Apalagi, ketika desa wisata di Kabupaten Solok telah dimasukkan kepada 10 Pruoritas Nasional, juga akan dipromosikan melalui indonesia.travel, sebuah situs promosi desa wisata dari Kemenpar yang dapat diakses oleh seluruh dunia

Menyambut program desa wisata ini, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Solok memastikan telah ada sosialisasi dan komitmen dari Pemenrintah nagari masing-masing. Disparbud Kabupaten Silok juga sudah melakukan pendataan destinasi, rumah gadang dan kesenian dan adat istiadat setempat." Dengan dukungan seluruh stakeholder, kita optimistis terhadap geliat pengembangan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas, " tutur Kasi Pengembangan Wisata Nolly Eka Mardianto.

[ Verizal Sarosa ]