- Sabtu, 25 Oktober 2025
Mutasi Bergerak Di Pemko Solok, Walikota Ramadhani Lantik 167 Pejabat Administrator Dan Pengawas
Mutasi Bergerak di Pemko Solok, Walikota Ramadhani Lantik 167 Pejabat Administrator dan Pengawas
Kota Solok (Minangsatu) - Mutasi dan rotasi jabatan dilingkup Pemerintahan merupakan hal yang lumrah terjadi, selain mengisi kekosongan juga untuk membangkitkan semanngat kerja dan Inovasi di OPD yang baru.
Demikian ditegaskan Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra dalam sambutannya ketika melantik dan mengambil sumpah jabatan 167 pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kota Solok di Gedung Kubuang Tigo Baleh -Lukah Pandan Kota Solok Jum'at (24/10/25).
Namun yang paling penting, lanjut Wali Kota, adalah bagaimana pejabat baru menempatkan niat dan semangat untuk terus mengabdi bagi kemajuan Kota Solok. Setiap jabatan memiliki tanggung jawab besar, maka laksanakanlah dengan profesional, jujur, dan berorientasi pada hasil.
"Karena jabatan yang diemban bukanlah suatu Hak PNS melainkan amanah kepercayaan pimpinan sesuai dedikasi, loyalitas, disiplin dan tanggungjawab yang dinilai selama ini,"tegas Dhani lagi.
Ia berpesan agar pejabat yang baru dilantik segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja masing-masing, memperkuat koordinasi antarperangkat daerah, serta berinovasi dalam menjalankan tugas, jangan sia siakan kepercayaan yang diberikan.
“Kita semua adalah bagian dari satu tim besar Pemerintah Kota Solok. Mari bersama mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan berpihak kepada masyarakat,” tambahnya,
Para pejabat Administrator yang dilantik adalah Eni Suryani menjabat Kepala Badan Kesbangpol, Endri Antoni sebagai Sekretaris Dinas Pemberdayaan masyarakat/desa, Pengendalian Penduduk, Nadya Efriyanti sebagai Sekretaris BKD, Defhenri Hasan sebagai Kabag Persidangan dan Per Undang2an Sekretariat DPRD, Feri Hendria sebagai Sekretaris Dinas Penanaman modal dan Yantu, Edi Garyanto sebagai Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan, Eli Suryani sebagai Sekretaris Dispora, Rini Marlina sebagai Kabag Administrasi Pembangunan, Winanda Arif sebagai Inspektur Pembantu I Inspektorat Daerah, Susan Haryani sebagai Inspektur Pembantu II Inspektorat Daerah, Lusya Adelina sebagai Kabag Perekonomian dan SDA, Denihartis sebagai Kabag Organisasi, Nofri Afrilizen sebagai Sekretaris Dinas Perkim dan LH, Budi Kurniawan sebagai Camat Lubuk Sikarah, Agung Hazani sebagai Camat Tanjung Harapan, Refliniza sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan, Yusmaniar sebagai Kabag Fasilitasi Penganggaran Pengawasan DPRD,
Selanjutnya Olstrin Priyufa sebagai Sekretaris Bappeda, Riset dan Inovasi, Dahwirnan sebagai Sekretaris Dinas PU dan Penataan Ruang, Pris Gustafo Pertason sebagai Sekreraris Dibas Sosial, Fera Zuana sebagai Sekretaris Satpol Pamong Praja dan Damkar, Taufiq Rusli sebagai Sekretaris Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM, Metri Yunas sebagai Sekretaris BKPSDM, Alwa Dudi sebagai Kabag Kesra, Herlim sebagai Sekretaris Inspektorat Daerah, Febri Wilda sebagai Kabag Umum dan Keuangan DPRD, Alex Sindo sebagai Kabag Hukum dan Riki Mahari sebagai Sekretaris Dinas Kominfo Kota Solok.(zulnazar)
Editor : melatisan
Tag :#Mutasi Pemko Solok
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TUMBUHKAN EKOSISTEM KEWIRAUSAHAAN DI KOTA SOLOK, WALIKOTA RAMADHANI TEKEN MOU DENGAN EXECUTIVE DIREKTOR SOCIOPRENEUR INDONESIA
-
DATANGI BKN PUSAT, WALIKOTA SOLOK BAHAS PERCEPATAN PENGISIAN JABATAN PASCA PERUBAHAN SOTK
-
WALIKOTA RAMADHANI LANTIK PEJABAT DI LINKUP PEMKO SOLOK
-
DISAMBUT WALIKOTA SOLOK, DIRT RESERSE NARKOBA POLDA SUMBAR KUNJUNGI KAMPUNG BEBAS NARKOBA IX KORONG
-
BUKA FESTIVAL LITERASI, WALIKOTA SOLOK SEKALIGUS RESMIKAN PEMAKAIAN GEDUNG PERPUSTAKAAN
-
BERMULA DARI LUHAK KE NEGERI ORANG MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA ALA PERANTAU MINANGKABAU
-
ILUSI KEBEBASAN; MEMBACA ULANG RUANG DIGITAL DAN RELASI TERSELUBUNGNYA
-
PENSIUNKAN SEMUA JENDERAL POLISI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI