HOME PEMBANGUNAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Kamis, 24 November 2016
Mentawai Bentuk Forum Anak Dan Pusat Pelayanan Terpadu
MENTAWAI (Minangsatu) – Pemerintah telah berupaya melindungi kelompok rawan tindak kekerasan agar mendapatkan perlindungan hukum. Namun aturan saja tidak cukup, karena banyak korban ternyata enggan atau takut untuk melaporkan tindak kekerasan.
Untuk itu, perlu ada organisai-organisasi pendamping yang dapat memberikan pendampingan yang mumpuni bagi kelompok rawan tersebut.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan kabupaten kepulauan Mentawai, Puji Rahayu menyebutkan, adapun organisasi yang bakal dibentuk dalam upaya membantu dalam mendampingi korban kekerasan adalah Forum anak dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak. “ Kedua organisasi ini akan menjadi jembatan bagi korban dan pihak terkait untuk dapat menghindarkan dari terjadinya tindak kekerasan ataupun tindak kekerasan berulang, “ ujarnya kepada Minangsatu.com di Aula Hotel Jelita KM. 0 Tuapeijat, Kamis (24/11).
Di katakan, Dengan terbentuknya Kepengurusan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di kabupaten kepulauan mentawai, yang beranggotakan dari berbagai alemen itu, dapat meningkatkan kompetensi Pokja P2TP2A melalui pelatihan.
Adapun peran dan fungsi P2TP2A yaitu, memberikan pelayanan informasi, konsultasi dalam bidang kesehatan, psikologi, pendidikan, ketrampilan, ketenagakerjaan, Ekonomi, hak azasi manusia dan perempuan.
Selain itu, kepengurusan P2TP2A di 10 kecamatan sudah dibentuk, guna menjalankan peran dan fungsinya karena itu perlu anggota tersebut di beri pembekalan dan latihan, sehingga nampak hasil peningkatan kapasitas pokja P2TP2A itu, tukasnya.
Ia mengatakan, Sasaran kegiatan pelatihan yang diberikan kepada 60 orang yang terdiri dari 10 pengurus P2TP2A Kabupaten serta 50 pengurus Pokja kecamatan itu, salah satunya memahami undang-undang PKDRT dan perlindungan anak, kalau masyarakat belum memahami inilah tugas pokja untuk melakukan sosialisasi.
Pada intinya adalah meningkatkan kualitas dalam pemahaman tindak kekerasan di lapisan masyarakat, supaya segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta mengupayakan kesetaraan gender dapat terpenuih dengan baik, ujarnya.
Diakuinya, kita sangat membutuhkan rumah aman karena itu penting bagi korban kekerasan, disanalah peran anggota pokja bagaimana melatih ibu-ibu berdaya secara ekonomis, dengan melakukan kegiatan berbagai ketrampilan kepada korban kekerasan, karena mereka disana tempat bergantung.
Di harapkan bagi peserta pelatihan dan pembekalan dapat mengimplementasikannya di wilayahnya masing-masing, sehingga dalam pelayanan kepada masyarakat dapat terpenuih dan pendampingan dengan benar terhadap korban KDRT dan kelompok rawan kekerasan, tutupnya
[ HBS ] .
Editor :
Tag :#Forum Anak Mentawai
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BUKA RAKORSUS DI MENTAWAI, GUBERNUR MAHYELDI TEGASKAN PENGENTASAN DAERAH TERTINGGAL SEBAGAI PRIORITAS UTAMA PEMBANGUNAN SUMBAR
-
GUBERNUR MAHYELDI MINTA PEMKAB MENTAWAI TERUS TETAPKAN SKALA PRIORITAS DEMI PERCEPATAN PEMBANGUNAN
-
PACU PEMBANGUNAN BUMI SIKEREI, GUBERNUR MAHYELDI BESERTA JAJARAN DAN PERWAKILAN 4 KEMENTERIAN BERKUNJUNG KE MENTAWAI
-
TINJAU PENGERJAAN JALAN PROVINSI DI MENTAWAI, GUBERNUR MAHYELDI TEGASKAN AKSES JALAN PENTING UNTUK PEREKONOMIAN WARGA DI BUMI SIKEREI
-
EKSPEDISI MENTAWAI: UPAYA STRATEGIS PLN AMANKAN KELISTRIKAN PULAU TERLUAR
-
EFISIENSI DAN INOVASI DI ERA DIGITAL PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM CERDAS PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
MEMBANGUN BUDAYA PENULISAN BUKU: PERAN AKTIF DOSEN DAN STRATEGI UNIVERSITAS DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
-
AJARAN DAN KARAKTER DALAM PERMAINAN ANAK
-
ATASI TRAUMA PASCA BENCANA DENGAN BERMAIN
-
SURGA TERSEMBUNYI SUMATERA BARAT, PESONA ALAM YANG JARANG DIJAMAH