- Selasa, 29 Oktober 2024
Menelusuri Jejak Sejarah Sumatera Barat Melalui Masjid-Masjid Bersejarah

Menelusuri Jejak Sejarah Sumatera Barat Melalui Masjid-Masjid Bersejarah
Oleh: Andika Putra Wardana
Masjid merupakan salah satu saksi bisu yang menggambarkan perkembangan sejarah dan budaya di Sumatera Barat. Sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial, masjid-masjid bersejarah di kawasan ini menceritakan kisah panjang perjuangan, kebangkitan dan pelestarian budaya Minangkabau. Berikut beberapa masjid bersejarah di Sumatera Barat yang dapat membantu kita menelusuri sejarah daerah ini.
1. Masjid Raya Ganting di Padang
Masjid Raya Ganting merupakan salah satu masjid tertua di Sumatera Barat, yang dibangun pada tahun 1700-an. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya tokoh-tokoh besar dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda, bahkan pernah digunakan sebagai markas tentara Jepang. Arsitektur Masjid Raya Ganting memadukan gaya khas Minangkabau dan unsur-unsur seni Islam klasik, membuatnya menjadi simbol keberagaman dan toleransi masyarakat Minangkabau.
2. Masjid Bingkudu di Agam
Dibangun pada tahun 1823, Masjid Bingkudu terletak di Kabupaten Agam. Masjid ini menarik perhatian dengan arsitektur atap bergonjong yang menyerupai rumah gadang, rumah tradisional Minangkabau. Atapnya terbuat dari ijuk dan berstruktur bertingkat yang melambangkan filosofi hidup masyarakat Minangkabau. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Masjid Bingkudu juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan, memperlihatkan peran masjid dalam kehidupan masyarakat setempat.
3. Masjid Tuo Kayu Jao di Solok
Masjid Tuo Kayu Jao adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, yang berdiri sekitar abad ke-16. Terletak di kaki Gunung Talang, Solok, masjid ini sepenuhnya dibangun dari kayu tanpa paku, menunjukkan keahlian tangan masyarakat pada masa itu. Masjid ini masih terjaga hingga kini dan menjadi salah satu destinasi wisata religi serta edukasi sejarah di Sumatera Barat. Keunikan bangunan dan nilai sejarahnya menjadikan Masjid Tuo Kayu Jao sebagai warisan budaya yang penting.
4. Masjid Nurul Iman di Padang Panjang
Dibangun pada awal abad ke-20, Masjid Nurul Iman merupakan simbol kemajuan pendidikan dan perkembangan intelektual di Padang Panjang. Terletak di tengah kota, masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan dakwah dan pendidikan Islam. Masjid ini pernah menjadi saksi diskusi dan pengajaran agama oleh para ulama besar Minangkabau, menjadikannya penting dalam perjalanan intelektual masyarakat Minangkabau.
5. Masjid Syekh Burhanuddin di Ulakan
Masjid ini dikenal sebagai tempat peristirahatan terakhir Syekh Burhanuddin, tokoh penyebar agama Islam di Minangkabau. Terletak di Kabupaten Padang Pariaman, Masjid Syekh Burhanuddin dibangun sekitar abad ke-17 dan hingga kini masih menjadi tujuan ziarah bagi umat Islam di Sumatera Barat. Peran Syekh Burhanuddin dalam memperkenalkan ajaran Islam di wilayah ini menjadikan masjid ini sebagai simbol penyebaran agama dan budaya Islam di Minangkabau.
(Mahasiswa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)
Tag :#Opini #Masjid Bersejarah
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN: REFLEKSI DARI TADARUS PUISI & PAMERAN PUISI EKSPERIMENTAL
-
WASPADA, MODUS PENIPUAN M-BANKING SEMAKIN CANGGIH, BANK NAGARI DAN OJK BERIKAN 11 TIPS KEAMANAN
-
MENIKMATI KOPI DENGAN KONSEP SLOWBAR DI KURI SLOWBAR 195
-
RUTE BARU WINGS AIR KE MENTAWAI: AKSES LEBIH MUDAH, PARIWISATA DAN EKONOMI KIAN BERKEMBANG
-
IN MEMORIAM DR.H.M.RAFLES, M.SI GURU BERKHARISMA TINGGI ITU TELAH TIADA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU