HOME PENDIDIKAN NASIONAL
- Senin, 15 Juli 2019
Meneliti Radikalisme Dalam Artikel Populer, Abdullah Khusairi Raih Gelar Doktor
Padang (Minangsatu) - Dengan mengusung disertasi berjudul Diskursus Islam Kontemporer di Media Cetak: Kajian terhadap Radikalisme dalam Artikel Populer Surat Kabar Kompas dan Republika 2013-2017, Abdullah Khusairi pun berhak menyandang gelar doktor usai melalui ujian terbuka program doktoral di Sekolah Pasca Sarjana (SPs) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Senin (15/7).
Disertasi Abdullah Khusairi, yang sehari-hari adalah dosen di UIN Imam Bonjol Padang ini dipromotori oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dan Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA, dengan para penguji adalah Prof Dr Jamhari, MA, Prof Dr Azyumardi Azra, MA, Prof Dr Amsal Bakhtiar, MA dan Prof Dr Lik Arifin Mansurnoor, MA.
Pada pengantar dalam disertasi itu, Abdullah Khusairi mengutip Bill Kovack dan Tom Rosenstiel, bahwa “Kebohongan telah menyebar ke seluruh dunia, sedangkan kebenaran baru bersiap-siap memakai celana”, untuk mengilustrasikan kondisi terkini perkembangan industri media informasi, yang disebut sebagai era banjir informasi, dengan ditandai lahirnya beragam medium informasi.
Bill dan Tom, tulis Khusairi hendak menyatakan, informasi menyebar begitu cepat tetapi akurasi, validitas, dan kebenaran sering kali ditumpangi oleh kepentingan penyebar berita tersebut. Karenanya penting dilakukan cross check, verifikasi, yang dalam bahasa agama Islam disebut tabayyun.
Lalu, dengan latar belakang arus deras informasi tersebut, Abdullah Khusairi memelototi artikel-artikel populer di Kompas dan Republika, dan menyimpulkan bahwa Harian Kompas menerbitkan artikel populer tentang radikalisme dengan perspektif moderatisme, humanisme, dan harmoni namun bermuatan puritanisme dan liberalisme.
Sedangkan Harian Republika menerbitkan artikel populer tentang radikalisme dengan perspektif puritanisme namun bermuatan liberalisme dan moderatisme.
Diskursus pemikiran Islam kontemporer, khususnya tentang radikalisme diterbitkan di Harian Kompas dan Harian Republika ketika ada peristiwa berdasarkan teori news value dalam ilmu jurnalistik. Temuan penelitian ini, cendekiawan muslim yang menulis tema antiradikalisme di media cetak masih sangat terbatas.
Dia juga menyimpulkan, sekaligus mendukung pendapat, Martin van Bruinessen, Harun Nasution, Nurcholish Madjid, Azyumardi Azra dan Andi Faisal Bakti, tentang pemikiran dan gerakan Islam, bahwa; gerakan dan pemikiran Islam yang berkembang di tengah masyarakat memiliki akar pada masa lalu.
Setiap varian pemikiran tidak pernah berdiri sendiri dan muncul tiba-tiba. Begitu pula radikalisme, sepanjang zaman klasik, pertengahan, tradisional, modern, post-modern, hingga kontemporer, memiliki hubungan genealogis antara satu zaman ke zaman lainnya.
Abdullah Khusairi, jurnalis yang memilih kembali ke kampus untuk menjadi pendidik, setelah 10 tahun sebagai pekerja media ini adalah dosen Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang sejak 2010.
Dia lahir di Sarolangun, 16 April 1977, sulung dari empat bersaudara, putra pasangan Abu Hasan (alm.) dan Mahmudah. Ayahnya seorang petani merangkap kuli bangunan, dan menjadi guru mengaji di malam hari. Sedangkan sang ibu adalah seorang pedagang kecil yang ulet.
Abdullah Khusairi menyelesaikan Strata 1 (S1) di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang (1995-2000) dengan karya akhir; Pemberdayaan Pers sebagai Media Dakwah dalam Membangun Ummat Islam (Skripsi, 2000). Kemudian kuliah Strata 2 (S2) pada Program Pascasarjana (PPs) Magister Konsentrasi Pemikiran Islam (2006-2008); menulis Karya Akhir, Pemikiran-Pemikiran Islam di Rubrik Opini Harian Pagi Padang Ekspres 2006-2007 (Tesis, 2008); Tahun 2010.
Editor : T E
Tag :Abdullah Khusairi #ujian doktor #Sekolah Pascasarjana #UIN Syarif Hidayatullah
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
FANNY FIRGINA AURA, GURU ASAL PAYAKUMBUH SABET JUARA NASIONAL LOMBA SOLO SONG POSENIJAR DI BANDUNG
-
DOSEN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG MELAKUKAN INOVASI APLIKASI TEKNOLOGI BIOREFINERY LIMBAH AMPAS TEBU DALAM PEMBUATAN GULA PEREDUKSI SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI BARU TERBARUKAN
-
WALAUPUN DI KOMISI XIII, H. ARISAL AZIZ SEBUT TETAP PEDULI PENDIDIKAN SUMATERA BARAT
-
PEDULI, DOSEN POLINELA MELATIH SANTRI PONPES DARUL ULUM HADAPI TANTANGAN EKONOMI MODERN
-
DUA KEBANGGAAN GUBERNUR MAHYELDI DALAM UPACARA PELANTIKAN PAMONG PRAJA MUDA IPDN ANGKATAN XXXII TAHUN 2025
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL