HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Sabtu, 23 Oktober 2021

Memperkenalkan Kebudayaan Dan Kebiasaan Di Inggris Kepada Kelompok Belajar Sahabat Pintar

Budaya Inggris
Budaya Inggris

Memperkenalkan Kebudayaan dan Kebiasaan di Inggris

Kepada Kelompok Belajar Sahabat Pintar

Oleh: Prengki Syafril Yandra

            Koentjaraningrat menyatakan bahwa Budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar. Sementara itu dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia. Jadi apa itu budaya? Dapat disimpulkan dari beberapa definisi di atas bahwa budaya adalah segala hal terkait kegiatan manusia itu sendiri baik agama, adat istiadat, Bahasa, kepercayaan, dan hal lainnya. latar belakang dari kegiatan ini adalah karena dewasa ini sering kita temukan banyak anak-anak tidak bersikap lagi sesuai usianya, lupa bagaimana itu sopan santun dan etika. Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan beberapa kebudayaan atau kebiasaan di inggris yang mana di Indonesia sendiri hal itu masih di anggap tabuh, diantaranya yaitu budaya selalu tepat waktu, budaya mengantri, budaya selalu mengucapkan maaf atau terimakasih.

            Yang pertama adalah Budaya Tepat Waktu. Itu adalah hal yang sangat tabuh dan langkah di Indonesia hanya segelintir orang yang baru menerapkan hal ini. Tepat waktu artinya ialah datang atau melakukan suatu hal berdasarkan masa yang telah disepakati. Seyogyanya, kita tahu bagaimana pentingnya untuk menjadi tepat waktu. Sejatinya kualitas seseorang bisa dilihat dari hal ini, apakah dia bisa tepat waktu atau tidak? Pada kesempatan kali ini dijelaskan kepada anggota kelompok belajar sahabat pintar di jorong guguak naneh, nagari tanjung gadang pentingnya untuk tepat waktu. Jika kita ingin dihargai dan kualitas serta derajat kita meningkat alangkah baiknya untuk membiasakan budaya tepat waktu karena setelah dewasa akan sangat sulit untuk diterapakan karena tidak terbiasa dan abai akan hal tersebut. sesuai dengan pepatah di Minangkabau yang berbunyi:

Ketek taraja-raja

Gadang Tabaok-tabaok

La tuo tarubah Tido

Yang mana artinya adalah sejak kecil sudah  biasa akan suatu hal, sudah besar terbawa-bawa atau menjadi kebiasaan, setelah tuapun sulit untuk mengubahnya.  Pepatah diatas sering terjadi dan kita lihat di tenga-tengah kita saat ini, misalnya dari kecil memang pemalas sampai besar pun tetap bahkan semakin pemalas walaupun dia sudah berkeluarga. Harapannya dengan adanya penjelasan ini kelompok belajar sahabat pintar bisa untuk menerapkan budaya tepat waktu, membiasakannya, dan menyebarkan prilaku positif ini kepada sekitar mereka.

            Yang kedua adalah Budaya Mengantri. Mengantri artinya mendapatkan pelayanan atau melakukan sesuatu hal sesuai dengan urutan, biasanya urutan ini ditentukan dengan cara siapa yang datang terlebih dahulu kesuatu tempat. Di Indonesia sendiri hal ini masih kurang bisa diterapakan kecuali ditempat-tempat yang dengan tegas mengharuskan hal itu seperti di puskesmas dan Bank. Masyarakat Indonesia cenderung ingin serba cepat tanpa memperhatikan dan menghargai hak orang lain. Mereka rela dorong-dorongan bahkan sampai ada yang pingsan, seperti yang sering kita lihat dalam berita di tv bahkan sampai menimbulkan korban. Faktanya mengantri tidaklah akan merugikan seseorang bahkan hal ini akan menunjukan bagaimana kepribadian dan kualitas seseorang sebagai masyarakat Indonesia yang berbudaya dan mengerti akan peraturan. Namun nyatanya dilapangan hal ini acap kali tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Pada materi ini ditegaskan kepada kelompok belajar untuk menerapkan budaya mengantri dimanapun dan dalam kondisi apapun mereka.

            Yang ketiga adalah Budaya Mengucapkan Maaf atau Terimakasih. Normalnya orang-orang akan mengucapkan terimakasih apabila mendapatkan sesuatua atau hal lain yang membahagiakan atau berharga dari seseorang. Serta meminta maaf apabila melakukan suatu kesalahan. Realita yang dilihat dimasyarakat dewasa ini banyak dari mereka belum paham akan dua hal penting ini. Contoh nyatanya marah dibilang baper (bawah perasaan), padahal memang perbuatan mereka itu memang sudah keterlalauan, akan tetapi karena mereka terlalu mengikuti egonya mereka enggan untuk minta maaf walaupun mereka tau perbuatannya salah. Pada kesempatan kali ini diajarkan bagaimana cara mengucapkan maaf  dan terimakasih di dalam Bahasa inggris. Yaitu:

Terimakasih

Maaf

Thank You

Forgive me

I do Appreciate it

I apologize

Thank You So much

I’m sorry

 

Dalam hal ini mereka diajarkan bagaimana cara membaca, berbicara, serta makna dari kalimat tersebut. pertama-tama mereka akan diajarkan membacanya kata perkata, kemudian kalimat per kalimat. Setelah itu mereka akan praktek secara bersama-sama, kemudian berpasang-pasangan dalam bentuk dialog atau percakapan. Terakhir akan diulang-ulang sampai mereka sudah dianggap cukup benar dalam mengucapkan maaf dan terimakasih dalam Bahasa inggris.

            Sejatinya dengan adanya penjelasan tentang kebudayaan atau kebiasaan di inggris ini kelompok belajar mengetahui, serta meberikan dampak kepada sekitarnya tentang pentingnya etika, dalam hal ini tepat waktu, mengantri dan mengucapkan maaf serta terimakasih. Hal lainnya ialah meningkatnya minat atau keinginan mereka untuk mempelajari Bahasa inggris, karena ketika mereka tertarik pasti mereka akan belajar dan akhirnya mereka akan mahir dalam berbahasa inggris. Nyatanya tidak mudah merubah kebiasaan yang telah ada nun jauh di masyarakat, kebanyakan dari kita masih mengangap hal ini tidak begitu penting dan abai akan hal tersebut. setidaknya kita memulai dan membiasakan dari diri sendiri terlebih dahulu. Kemudian, mengajak dan memberikan pemahaman kepada sekitar akan pentingnya hal tersebut. seperti yang dikatakan oleh Ibu  R.A Kartini “Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam”.  Intinya jangan pernah menyerah dan mulai saja terlebih dahulu, karena perlahan akan tetapi pasti hasilnya akan terlihat.

Penulis:

Prengki Syafril Yandra

Dosen Pembimbing Lapangan:

Heru Debyo Laksono, ST, MT


Tag :#Opini #Didaktika #Prengki Syafril Yandra

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com