- Minggu, 12 Januari 2025
Makna Filosofis Di Balik Tari Pasambahan Minangkabau

Makna Filosofis di Balik Tari Pasambahan Minangkabau
Oleh : Andika Putra Wardana
Tari Pasambahan adalah salah satu tarian tradisional Minangkabau yang memiliki nilai filosofis dan budaya yang mendalam. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam upacara adat atau penyambutan tamu, dan itu bukan hanya hiburan, itu juga merupakan bentuk penghormatan yang menggambarkan kearifan lokal orang Minangkabau. Tari Pasambahan menyampaikan pesan moral yang terkait dengan nilai adat, agama, dan etika sosial melalui setiap gerakan dan komponennya.
Tari Pasambahan, kesenian yang berasal dari budaya Minangkabau ini sering kali menjadi awal dari sebuah acara adat. Penampilan ini adalah cara tuan rumah menghormati dan menyambut tamu. Nilai keramahtamahan adalah bagian filosofis dari tarian ini.
Para penari menunjukkan sikap menghormati kepada tamu melalui gerakan mereka yang lembut dan halus. "Tarian ini tidak hanya sekadar seni, tetapi juga bentuk penghormatan kepada tamu sebagai nilai penting dalam budaya Minangkabau," kata Sury Rahmadani, seorang peneliti budaya.
Tari Pasambahan juga berfungsi sebagai simbol solidaritas dan persatuan. Para penari menggerakkan tubuh mereka secara bersamaan, menunjukkan rasa ikatan masyarakat Minangkabau. Syofyani, seorang koreografer senior dari Sumatera Barat, mengatakan bahwa setiap tarian selalu melibatkan carano, wadah tradisional yang berisi sirih dan perlengkapannya. Dia mengatakan, "Carano yang dibawa oleh penari adalah bentuk doa dan harapan agar acara yang dilangsungkan berjalan lancar dan penuh berkah."
Hubungan erat antara tradisi dan kepercayaan agama merupakan makna filosofis tambahan dari Tari Pasambahan. Prinsip falsafah Adaik Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABS-SBK), yang berarti adat bersandar pada syariat agama, adalah prinsip yang dipegang oleh orang Minangkabau. Tata cara pelaksanaan falsafah dalam tarian ini ditunjukkan dengan kesopanan dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama.
Seorang tokoh adat Minangkabau, Naim, menekankan betapa pentingnya mengimbangi adat dan agama dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Prinsip ABS-SBK mudah diucapkan, tetapi untuk melakukannya, diperlukan konsistensi yang luar biasa. Seperti yang dia katakan, "Tarian ini menjadi salah satu cara untuk terus mengingatkan kita pada nilai itu."
Tari Pasambahan memiliki arti khusus untuk setiap komponennya. Misalnya, lakukan gerakan tangan yang menunjukkan penerimaan dengan hati terbuka dan harap-harapan untuk tamu yang datang. Selain itu, suasana hangat yang diperkuat oleh musik tradisional, seperti talempong dan saluang, menciptakan suasana yang ramah. Penari, yang biasanya mengenakan pakaian adat berwarna cerah, juga menunjukkan semangat dan kebanggaan terhadap budaya Minangkabau.
Tari Pasambahan bukan hanya sebuah peninggalan seni yang indah, tetapi juga merupakan alat untuk menyebarkan pesan moral dan nilai-nilai luhur. Di setiap tindakannya, ada ajakan untuk mempertahankan keseimbangan sosial, menghormati tamu, dan menghargai keseimbangan antara adat dan agama.
Editor : melatisan
Tag :#Tari Pasambahan #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SIGINYANG SALUANG PAUH: MENJAGA WARISAN BUDAYA MINANGKABAU DI KOTA PADANG
-
GALA: GELAR ADAT YANG MENJADI IDENTITAS MASYARAKAT MINANGKABAU
-
PERAN IBU DAN MAMAK DALAM KELUARGA MINANGKABAU: MENGAPA AYAH HANYA TAMU?
-
SISTEM KEKERABATAN MATRILINEAL MINANGKABAU: MENGAPA LAKI-LAKI MENJADI PILAR KOMUNIKASI ANTAR SUKU?
-
PERAN HARIMAU NAN SALAPAN DALAM PERANG PADRI: KONFLIK YANG MENGUBAH MINANGKABAU
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU