HOME PERISTIWA KABUPATEN TANAH DATAR

  • Minggu, 21 Juli 2019

Mahasiswa KKN Unand Di Rajo Dani Padang Gantiang Baburu Moncik

Mahasiswa KKN Unand di Rajo Dani Padang Gantiang Tanah Datar ikuti kegiatan berburu tikus
Mahasiswa KKN Unand di Rajo Dani Padang Gantiang Tanah Datar ikuti kegiatan berburu tikus

Padang Gantiang (Minangsatu) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (UNAND) tahun 2019 yang berlokasi di Nagari Padang Gantiang, Kabupaten Tanah Datar ikut serta dalam kegiatan “Baburu Moncik”. Baburu Moncik yang dilaksankan di Jorong Rajo Dani, Nagari Padang Gantiang, Kamis (11/7) pekan lalu.

Kepada Minangsatu, Minggu (21/7) Heru Dibyo Laksono, dosen pembimbing yang sehari-hari mengajar di Teknik Elektro, Fakultas Teknik, dan Indah Jenneria Putri mahasiswa jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, secara tertulis menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diadakan karena banyaknya warga yang mengeluh akibat serangan tikus (moncik). 

"Maka dari itu masyarakat yang berada di Jorong Rajo Dani sepakat mengadakan kegiatan ini dengan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar dan juga mengikutsertakan mahasiwa KKN yang berada di nagari Padang Gantiang," ujar mereka.

Dikatakan, kegiatan itu diadakan mulai pukul 08.00 wib, bertempat di hamparan sawah di Jorong Rajo Dani, Nagari Padang Gantiang, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah Datar. 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat, baik dari dinas pertanian, pejabat kecamatan dan nagari, bahkan sejumlah anggota Polri dan mahasiswa KKN yang berada di jorong Koto Alam, jorong Koto Gadang Hilir juga berkumpul di Jorong Rajo Dani untuk ikut serta pada kegiatan ini. 

Dalam kegiatan “Baburu Moncik” ini  lanjut mereka, menggunakan belerang, alat penghidup api, sebatang kayu dan jerami. Sebelum kegiatan dimulai seluruh warga yang hadir dan semua mahasiswa KKN di kumpulkan disebuah gubuk kecil untuk mendapatkan pengarahan dari bapak kepala dinas pertanian kabupaten Tanah Datar mengenai cara menggunakan alat penghidup api tersebut. 

Setelah itu warga dan mahasiswa KKN dibagi menjadi sepuluh kelompok, dan masing-masing kelompok mendapatkan satu alat penyemprot api dan beberapa pecahan belerang. Kemudian warga menyebar ke beberapa titik atau pematang sawah yang diduga terdapat sarang moncik. 

"Warga dan mahasiswa KKN sangat bersemangat dalam kegiatan ini karena jika berhasil menangkap moncik akan diberi hadiah berupa uang yang berjumlah Rp 5000,- (lima ribu rupiah) per satu ekor moncik," tukuk mereka.

Biasanya kegiatan itu dilakukan oleh warga setempat pada saat menjelang masa panen raya, akan tetapi  moncik  yang diburu makin banyak jumlahnya pada awal masa tanam padi. Hal ini untuk mencegah banyaknya hama moncik yang menyerang tanaman padi masyarakat di Jorong Rajo Dani. Kegiatan “Baburu Moncik” ini dilakukan dengan cara pengasapan, yaitu terlebih dahulu mencari lubang moncik yang baru.

Setelah mendapatkan satu lubang selanjutnya mencari lubang lainnya yang kemungkinan satu jalan dengan lubang pertama. Selanjutnya masukkan belerang ke dalam salah satu lubang dan lubang lainnya ditutup, setelah belerang dibakar dan menimbulkan asap tutup lubang tersebut dengan tujuan supaya asap belerang masuk ke sarang Moncik tersebut. Tunggu beberapa saat setelah dilakukan penyemprotan. Sehingga moncik yang kemungkinan ada didalam lubang tersebut bingung mencari jalan keluar. Ketika moncik keluar langsung di pukul menggunakan sebatang kayu dan diikat menggunakan tali rafia.

Kegiatan “Baburu Moncik” ini tidak dilakukan pada satu sawah saja tetapi sepanjang sawah yang terdapat pada Jorong Rajo Dani. Warga sangat antusias pada kegiatan ini karena ada beberapa warga yang sengaja membawa karung goni untuk menangkap Moncik tesebut. Mahasiswa KKN juga tidak kalah antusiasnya dengan warga lainnya, mahasiswa KKN membawa beberapa bilah kayu untuk menangkap Moncik yang lari. Pada kegiatan ini ada satu kelompok mahasiswa KKN yang hampir berhasil menangkap seekor Moncik, namun gagal disebabkan karna moncik tersebut sangat gesit dan masuk kedalam sawah. Tetapi ada juga kelompok yang terdiri dari warga dan mahasiswa KKN yang berhasil menangkap sekitar 15 ekor Moncik. Moncik tersebut di ikat menggunakan tali rafia.

Uniknya pada saat moncik tersebut keluar dari sarangnya suasana sangat ricuh, karena ada yang sampai mengeluarkan suara yang sangat kencang saat menangkap Moncik yang baru keluar dari sarangnya tersebut. Apalagi saat memburu moncik tersebut cuaca sangat mendukung untuk melakukan kegiatan baburu Moncik ini. Meskipun, ditengah acara terjadi gerimis, tetapi tidak mengurung niat warga dan mahasiswa KKN untuk terus berburu moncik.


Wartawan : Boing
Editor : T E

Tag :Unand #KKN #Padang Gantiang #Baburu Moncik

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com