HOME PENDIDIKAN KOTA PADANG
- Sabtu, 3 Juni 2023
Lepas 5.036 Mahasiswa KKN Unand, Gubernur Mahyeldi Berharap Bisa Berperan Aktif Turunkan Angka Stunting Di Sumbar
Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah lepas Kuliah Kerja Nyata (KKN) 5.036 Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) ke 200 Nagari/Desa di 13 kabupaten/kota se Sumatera Barat (Sumbar) selama 40 hari kedepan.
Dalam sambutannya, ia berpesan kepada para peserta KKN, agar membantu kader posyandu serta tenaga kesehatan setempat dalam penanganan stunting. Menurutnya ini adalah momentum yang harus dioptimalkan. "Ada 5.036 orang mahasiswa KKN, selama 40 hari akan berada di 200 nagari/desa pada 13 Kab/Kota di Sumatera Barat. Itu adalah kekuatan besar dan harus kita optimalkan. Kita dorong mereka berperan aktif bersama tenaga kesehatan setempat untuk penanganan stunting," ungkap Mahyeldi saat acara melepas mahasiswa KKN di Auditorium Unand, Sabtu (3/6/2023).
Selain mendorong keterlibatan dalam penanganan stunting, Gubernur juga mengajak para peserta KKN untuk melahirkan inovasi guna mempermudah masyarakat dalam menjalani kehidupan sosial kemasyarakatannya.
Dikatakannya, inovasi tersebut penting terutama untuk membantu pemerintahan nagari/desa dalam melaksanakan program dan kegiatannya. "Kita bersyukur ada program KKN ini, diharapakan nantinya bisa melahirkan berbagai inovasi. Sehingga dapat membantu pemerintahan nagari dalam melaksanakan program dan kegiatannya," ucapnya.
Sementara itu Rektor Unand, Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH menyampaikan program KKN bertujuan untuk mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam menelaah dan memecahkan masalah, serta menumbuhkan kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan. "Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat memperdalam pemahamannya tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner," terang Prof. Yuliandri
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, yang juga hadir bersama Gubernur menerangkan, faktor utama yang mempengaruhi terjadinya kasus stunting di masyarakat adalah kurangnya pemahaman dan keterbatasan akses.
Lebih lanjut ia menerangkan, kurangnya pemahaman dan akses tersebut dapat diurai ke dalam empat sub masalah yakni :
1) Praktek pengasuhan yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan gizi pada sebelum dan dalam masa kehamilan serta sesudah melahirkan;
2) Pelayanan pemeriksaan kehamilan yang kurang berkualitas;
3) Akses ke makanan bergizi yang masih kurang, karena harga yang relatif mahal;
4) dan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi berulang yang berdampak pada perkembangan anak.
"Semoga para mahasiswa KKN dapat menjadi bagian dalam upaya penanganan stunting, khususnya pada desa-desa di wilayah Sumbar," harap Bonivasius.
Ia mengaku bangga dan mengapresiasi langkah yang dilakukan Unand yang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap upaya penanganan stunting di Sumbar. Ia juga berharap, semoga kedepan perguruan tinggi lainnya dapat mengikuti apa yang telah dilakukan Unand.
Editor : ranof
Tag :#Mahasiswa Unand kkn #Stunting #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PT SEMEN PADANG TEKEN PERJANJIAN BEASISWA BANGSA ANGKATAN II, PERKUAT INVESTASI SDM 23 ANAK NAGARI
-
MENKO MUHAIMIN ISKANDAR LEPAS 2.232 MAHASISWA UNP LAKUKAN KKN PADA 10 KABUPATEN/KOTO DI SUMBAR
-
DAPAT BANTUAN TONG SAMPAH, KEPSEK SMKN 1 BASO; TERIMAKASIH PT. SEMEN PADANG
-
GUBERNUR MAHYELDI AJAK WISUDAWAN UNAND JADI GENERASI PENGGERAK INDONESIA EMAS 2045
-
LUAR BIASA! 97 SISWA SMK NEGERI 6 PADANG DIWISUDA TAHFIZ HINGGA CAPAI 20 JUZ
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIFÂ MASYARAKAT